Konsep Struktur dan Material Konsep Ruang dalam dan Interior

63 Gambar 5.7. Bentuk Rumah Trompesan Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan Sumber :Analisa Penulis, 2013 Gambar 5.8.Ukiran Madura Sumber :Analisa Penulis, 2013

5.2.4. Konsep Struktur dan Material

Pada perancangan galeri ini yang memiliki ketinggian bangunan 2 lantai pada bangunan ruang pamer kolektor, 1 lantai pada pamer penjualan dan juga 1 lantai pada bangunan kantor pengelola, mengingat fungsinya sebagai area pamer yang membutuhkan bentang yang lebar antara 5.00 - 6.00 Meter, sehingga dimensi kolom yang digunakan yaitu 50x50 cm. Sedangkan pada struktur rangka atap menggunakan sistem trusses atau rangka batang yang terbuat dari baja profil “I” WF Adapun konsep penggunaan material bangunan secara keseluruhan menggunakan material alam seperti penggunaan material bebatuan pada bagian – bagian dinding tertentu sehingga menimbulkan kesan alami. Pada massa pamer penjualan mengambil konsep bentuk atap dari pakem rumah Tanean Lanjang Trompesan yang memiliki suatu ciri khas tersendiri khususnya dari daerah Bangkalan. Pengulangan bentuk juga terjadi pada bagian dari tampilan rumah Trompesan. Adanya ukir-ukiran memiliki peranan yang sangat penting pada tampilan rancangan nantinya , sehingga ukiran tersebut menjadi bagian daya tarik penting dari bangunan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 64

5.2.5. Konsep Ruang dalam dan Interior

Pada konsep ruang dalam juga tidak terpisahkan dari temanya sehingga bagaimana caranya memberikan suatu bentuk menghargai pengunjung atau memberi kenyamanan pengunjung pada interiornya seperti : o Pada ruang pamer kolektor - Memberikan sirkulasi yang jelas linier - Pembagian ruang menurut setiap benda kerajinannya, seperti: kerajinan meubel ukir, kelompok busana dan kelompok senjata, yaitu ; clurit, pecut, keris, dll - Ukuran ruang yang besar pada setiap ruang pada kerajinan yang dipamerkan. - Adanya sarana informasi yang berada dekat dengan benda yang dipajang sehingga pengunjung dapat mengetahui filosofi dari benda kerajinan tersebut. - Terdapat pembatas antara pemajangan benda kerajinan dan pengunjung sebagai pengamat. - Adanya lampu sorot pada benda kerajinan tertentu seperi ; pemajangan clurit, kaligrafi dll. - Benda yang dipajang memiliki kualitas terbaik barang-barang pilihan sehingga jumlahnya hanya sedikit. Seperti pada gambar 5.9 di bawah: Gambar 5.9. Konsep Ruang Dalam Kolektor Sumber : Analisa Penulis, 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 65 o Pada ruang pamer penjualan - Terdapat 3 pengelompokan yaitu: kelompok meubel ukir, kelompok hiasan rumah, dan kelompok busana beserta pernak- pernik, dengan tujuan mempermudah pengunjung dalam mencari benda kerajinan yang diinginkan selain itu juga untuk menghemat ruangnya. - Sistem keamanan tidak perlu adanya pembatas pada benda kerajinan ataupun perlakuan khusus, namun hanya sebatas penjagaan dari karyawan saja karena pada pamer penjualan semua barang bersifat dijual dan bukan untuk dipamerkan seperti pada pamer kolektor. - Jumlah benda yang dipajang sangat bervariasi mulai yang terkecil sampai yang terbesar.

5.2.6. Konsep Utilitas