Modus 44 37 38 Variance 31,873 24,190 26,280 HASIL PENELITIAN
Kobasa 1979 mengemukakan ketabahan sebagai karakteristik kepribadian yang mempunyai fungsi sebagai sumber perlawanan saat individu menemui
suatu kejadian yang menekan dan menegangkan. Para mahasiswa Akper Bethesda secara umum mengalami kecemasan yang rendah ketika
menghadapi tugas keperawatan di Rumah Sakit, meskipun ini merupakan pengalaman yang pertama kali tetapi mereka menilai hal tersebut sebagai
suatu periode yang wajar dan memang harus dilewati sebagai calon perawat yang dituntut menjadi perawat yang profesional. Oleh sebab itu, mereka
mengaku ketika waktunya tiba untuk menjalankan tugas keperawatan di Rumah Sakit mereka menghadapinya dengan senang hati sebagai resiko calon
perawat, sehingga tidak membuat mereka khawatir dan bingung. Para mahasiswa Akper justru memandang ini adalah suatu tantangan menghadapi
situasi dan pengalaman yang baru, sehingga dapat terus mengembangkan diri mereka.
Subjek penelitian sungguh-sungguh menyadari bahwa ada suatu proses pembelajaran sebagai calon perawat yang akan mereka lewati yaitu
menjalankan tugas keperawatan, sehingga mereka tidak terlalu mencemaskan permasalahan yang akan mereka hadapi nantinya. Pada kenyataannya tugas
keperawatan bukanlah tugas yang mudah, beberapa tugas keperawatan memiliki bobot yang berat bahkan menimbulkan ketegangan. Tugas
keperawatan merupakan kewajiban yang harus mereka tanggung. Jika kecemasan itu muncul akibat dari tugas keperawatan yang harus mereka
lakukan maka kecemasan tersebut justru akan memotivasi mahasiswa Akper untuk menghadapi tugas tersebut. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukan
Corey 1999 bahwa kecemasan merupakan suatu keadaan tegang yang memotivasi individu untuk berbuat sesuatu dalam rangka menurunkan
ketegangan. Kesadaran inilah yang mendorong para mahasiswa Akper untuk menilai dan merespon tugas-tugas keperawatan yang harus dihadapi sebagai
sesuatu yang dapat dikendalikan dengan pengalaman dan kemampuannya. Dengan mengandalkan kekuatan sendiri, berbekal ilmu atau mata kuliah teori
yang telah mereka dapatkan membuat mereka yakin bisa mengantisipasi situasi sesulit apapun dan bisa membuat perencanaan dan persiapan
menjalankan tugas keperawatan dengan baik dan matang sebagai calon perawat yang profesional.
Perbandingan mean empirik pada ke-3 indikator kecemasan menunjukkan bahwa indikator psikologis lebih mendominasi mahasiswa
Akper Bethesda dalam menimbulkan kecemasan saat menghadapi tugas keperawatan di Rumah Sakit. Hal ini disebabkan karena para mahasiswa
Akper Bethesda saat menghadapi tugas keperawatan kecemasan cenderung menggunakan perasaan dan kemampuan kognitifnya. Selain itu kecemasan itu
sendiri berkaitan langsung dengan perasaan seseorang terhadap sesuatu yang belum pasti atau mengancam yang disertai dengan gejala fisiologis dan
tampak dari perilaku. Selain itu ketika orang berada dalam keadaan yang tidak menyenangkan individu cenderung menggunakan pikirannya untuk