54, 62, 63, 65, sehingga blue print setelah dilakukan uji coba menjadi sebagai berikut:
Tabel 3. Blue Print Skala Kecemasan Saat Menghadapi Tugas Keperawatan
Setelah Uji Coba
Item Favorable Item Unfavorable
Total No Indikator
Sahih Gugur
Sahih Gugur Sahih Gugur
1. Psikologis 10
2, 4, 13, 23, 24, 25, 26,
34, 38, 60 2
6, 12, 8
3, 37, 43, 44, 45, 55,
61, 66 4
19, 39, 47, 51
18 6
2. Perilaku 10
10, 11, 14, 21, 27, 28,
31, 32, 35, 36
2 22, 53
6 5, 9, 48,
56, 57, 67
5 17,526
3, 62, 65
16 7
3. Fisiologis 9
7, 8, 15, 16, 18, 20, 49,
58, 59 3
1, 50, 54
8 33, 40, 41,
46, 64, 68, 69, 70
3 29, 30,
42 17 6
Total 51
19
Tabel 4. Blue Print Skala Kecemasan Saat Menghadapi Tugas Keperawatan
Setelah Diacak
No Indikator
Item Favorable Item Unfavorable
Total
1. Psikologis 10
1, 3, 10, 17, 18, 19, 20, 26, 30, 44
8 2, 29, 33, 34, 35,
39, 45, 47 18
2. Perilaku 10
8, 9, 11, 16, 21, 22, 23, 24, 27, 28
6 4, 7, 37, 40, 41,
48 16
3. Fisiologis 9
5, 6, 12, 13, 14, 15, 38, 42, 43
8 25, 31, 32, 36, 46,
49, 50, 51 17
Total
29 22 51
2. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu tes atau instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar,2003
Validitas yang digunakan oleh peneliti adalah validitas isi. Validitas isi menunjukkan sejauh mana item-item dalam skala penelitian mencakup
keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh penelitian tersebut, yaitu isinya harus tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran.
Salah satu cara untuk melihat apakah validitas isi sudah terpenuhi adalah dengan melihat item-item dalam skala telah ditulis sesuai dengan blue-print
yang sesuai dengan indikator perilaku yang hendak diungkap. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan metode Professional Judgment, yaitu
penilaian validitas terhadap suatu alat ukur yang diberikan oleh orang-orang yang dianggap ahli dan professional di bidangnya, dalam hal ini adalah dosen
pembimbing, sehingga item-itemnya dipandang sudah mencakup keseluruhan isi obyek yang hendak diukur Azwar, 2003.
3. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas
tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel reliable. Menurut Azwar 2003, konsep realibilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil
yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum berubah. Tinggi-rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut
Koefisien Realibilitas. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas rxx’ yang angkanya
berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas.
Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas. Dengan pendekatan ini subjek hanya dikenai satu
perlakuan Single Trial Administration. Teknik yang digunakan dalam perhitungan reliabilitas dengan menggunakan teknik Koefisian Alpha
Cronbach dari program SPSS for windows versi 11,5. koefisien reliabilitas yang diperoleh pada skala ini 0,9247. Nilai koefisien tersebut menunjukkan
bahwa reliabilitas ini tinggi artinya skala tersebut memenuhi persyaratan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian sesungguhnya.
Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas di atas menunjukkan bahwa skala tersebut telah memenuhi persyaratan sebagai alat ukur yang digunakan
dalam penelitian sesungguhnya.
G. ANALISIS DATA
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran kecemasan mahasiswa Akper Bethesda saat pertama kali menjalani tugas
keperawatan, maka uji statistik yang digunakan adalah metode statistik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI