Teori Sistem DASAR PENGETAHUAN PEKERJAAN SOSIAL.

95 sistem dan teori ekologi yang bahkan mengarahkan profesi ini pada pengembangan teori sistem ekologi atau teori ekosistem Becket johnson, 1997; Miller, 1978; Germain, 1973; and Germain Gitterman, 1997. Perspektif ekologis menyediakan suatu basis teori yang luas akan praktek pekerjaan sosial dan dimanfaatkan sebagai konteks atau latar untuk penerapan teori-teori praktek yang lebih khusus, seperti halnya teori crisis intervention atau teori cognitive-behavioral. Teori-teori lain yang umum digunakan untuk praktek pekerjaan sosial saat ini termasuk, teori the life model diperoleh dari perspektif ekologis, the strenghts perspective, dan teori praktek berbasis pemberdayaan. Berikut ini beberapa teori pokok yang banyak dimanfaatkan dalam praktek pekerjaan sosial.

A. Teori Sistem

Keberadaan lingkungan bagi manusia dimulai khususnya dalam lingkungan terdekat seperti keluarga dan berikut pengalaman-pengalaman hidup di dalamnya, termasuk interaksi dengan keluarga besar, teman-teman, ketetanggaan, sekolah, keagamaan, kebijakan umum, norma-norma budaya, 96 dan sistem ekonomi, dan seterusnya. Untuk memahami kompleksitas interaksi diantara individu-individu dan semua komponen lingkungannya, pekerjaan sosial memanfaatkan teori sistem umum sebagai kerangka untuk memahami permasalahan manusianya, dan upaya memperbaiki kehidupannya. Teori sistem umum telah dikembangkan dalam ilmu eksakta dan selanjutnya dikembangkan untuk aplikasi profesi pekerjaan sosial sebagai sebuah kerangka konseptual di dalam beragam pengelolaan teori. Hal tersebut juga dapat dilihat sebagai suatu kerangka yang dapat menyuarakan istilah- istilah yang sama bagi para praktisi, sehingga memudahkan dalam komunikasi dan pelaksanaannya Beckett Johnson, 1997. Sistem didefinisikan sebagai suatu keseluruhan totalitas yang terbentuk dari berbagai bagian atau sub sistem yang saling berinteraksi. Sebagai contoh, seseorang mewakili sub sistem individual dalam sebuah sistem keluarga yang lebih besar; sebuah keluarga dipandang sebagai sub sistem dari sistem masyarakat yang lebih besar; dan sebuah masyarakat merupakan sub sistem dari sistem kemasyarakatan yang lebih besar lagi. Sistem dan sub sistem mempunyai suatu struktur 97 hubungan satu sama lain dan dipisahkan oleh boundaries batas. Boundaries dapat bersifat kedap tertutup, yaitu menciptakan sistem tertutup yang mandiri dan namun masih memungkinkan beberapa pengaruh dari luar masuk; atau terbuka permeabel, yaitu menciptakan sistem terbuka yang secara aktif saling bertukar dengan subsistem lainnya dan dengan demikian selalu berubah. Interaksi atau pertukaran antar subsistem merupakan proses dinamis yang memungkinkan pemeliharaan sistem terbuka meningkat. Sepanjang sistem selalu siap beradaptasi untuk berubah, sistem akan tetap seimbang homoestatis atau memelihara keseimbangannya equilibrium. Ketika terjadi perubahan besar terhadap suatu sistem, proses adaptasi akan terjadi sepanjang waktu tersebut, sistem mungkin berada pada situasi disequilibrium hingga sistem dapat beradaptasi dan melakukan perubahan atas dampak kerusakan sistem. Dalam merespon terhadap upaya-upaya perusakan dan gangguan terhadap sistem, bisa terhadap sebuah keluarga, masyarakat atau negara, para pekerja sosial memusatkan perhatiannya pada keseluruhan totalitas interaksi antar individu dan jumlah semua kekuatan sosial atau sistem, 98 sehingga mereka mungkin “promote or restore a mutually beneficial interaction between individuals and society in order to improve the quality of life for everyone” Minahan, 1981, p.6. Misalkan dalam kasus bencana alam dengan meletusnya Gunung Merapi di Jawa Tengah-Yogyakarta, pekerja sosial dapat berpraktek dengan melakukan berbagai upaya pada semua level: misalkan membantu keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, membantu pemerintah daerah mengatasi kerentanan wilayah, dan pemerintah pusat dalam memperbaiki kondisi perekonomian yang rusak akibat bencana alam tersebut. Optimalisasi keberfungsian seorang individu dalam lingkungan menuntut subsistem yang berfungsi fungsional secara optimal pada level tersebut, yang mendukung pengembangan dan peningkatan aktualisasi diri individu. Disfungsi sistem dipahami sebagai keberfungsian yang terbatas atau terkekang untuk secara potensial berkembang. Disfungsi dapat terjadi pada level individu, keluarga, komunitas, organisasi atau kemasyarakatan. Terlepas darimana disfungsi dalam sebuah sistem tersebut berasal, hal tersebut dapat 99 menimbulkan kekacauan atau kerusakan yang permanen pada subsistem-subsistem lainnya. Tujuan dari praktek langsung direct practice adalah untuk mengkaji dan memperbaiki interaksi sub-sub sistem individu, keluarga, kelompok, komunitas, dan organisasi dalam konteks sistem kemasyarakatan yang lebih luas. Profesi pekerjaan sosial telah mengenal dan memahami akan pentingnya penanganan 3 tiga level sistem, yaitu mikro, meso, dan makro. Sistem mikro adalah individual, dan mencakup sejarah masa lalu individunya, pengalaman- pengalamannya, keunikan pribadinya, dan daya jangkau atas sumber-sumbernya. Sistem meso adalah kelompok kecil, seperti halnya keluarga, dengan kompleksitas dan dinamika yang dimilikinya. Misalkan kelompok kecil sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh anggota-anggota individualnya. Community organization dan badan-badan pelayanan sosial juga berada pada klasifikasi level sistem meso. Sistem makro adalah kelompok besar, seperti institusi kerja kemasyarakatan, sekolah, dan komunitas keagamaan Zastrow, 2010. Dalam kerangka tersebut, Zastrow 2010 100 menetapkan 5 lima tujuan praktek pekerjaan sosial yang ditangani semua level sistem intervensi: 1. Enhance peoples’s probems-solving, coping, and developmental capacities of people; 2. Link people with systems that provide them with resources, services, and opportunities; 3. Promote the effectiveness and humane operation of systems that provide people with resources and services; 4. Develop and improve sosial policy; 5. Promote human and community well-being p. 51-52 Sistem mikro, meso dan makro saling berinteraksi dalam sebuah kontinum keberfungsian dengan tujuan meningkatkan keberfungsian sistem sehingga keberfungsiannya sehat dan agar disfunction-nya terkurangi. Lingkungan atau ekologi dari sistem memainkan bagian penting dalam pengembangan sistem individu dan keluarga. Pekerjaan sosial yang baik manakala terjadi transaksi sistem-sistem tersebut lalu dia mendukung pertumbuhan dan pengembangan individu, keluarga, dan masyarakat, serta dalam pertukaran tersebut membuat membentuk lingkungan setuju cocok, sesuai atau fit dengan pertumbuhan yang positif bagi semua sub sistem Ashford, 101 Lecroy, Lortie, 2006. Pendekatan ganda dualistic approach dalam intervensi dilakukan baik kepada klien maupun lingkungannya.

B. Perspektif Ekologis