Bukan  tanpa  alasan  kecenderungan  pemilihan  karyawanpengrajin berjenis kelamin wanita ini dipilih oleh semua UMKM batik Berikut ini adalah
alasan  yang  diungkapkan  oleh  Ketua  Paguyuban  Batik  Tulis  Giriloyo  Pak Nurahmadi dalam wawancara berkaitan dengan kecenderungan UMKM batik
melakukan pemilihan karyawan wanita; “Alasannya memang karena kelebihannya Mas. Jadi kalau membatik
dilakukan  oleh  ibu-ibu  atau  wanita,  hasilnya  berbeda  mas  dengan yang dilakukan oleh bapak-bapak.
Karena tidak dapat dipungkiri bahwa hasil batik yang dilakukan oleh para  ibu-ibu  lebih  rapi,  lebih  bagus  juga  dari  hasil  motif  yang
dihasilkan  itu  memiliki  ketepatan  yang  sangat  tinggi  Mas  dengan motif desain awal ketika menggunakan pensil. Kelebihannya ibu-ibu
kan  juga  sabar,  penuh  perasaan  kalau  membatik.  Membatik  sendiri membutuhkan proses yang lama Mas.
Ya  sama  mas,  kalau  membatik  itu  yang  dibutuhkan  keuletan  dan kesabaran  mas,  jadi  memang  yang  cocok  ya  untuk  ibu-
ibu”.  hasil wawancara minggu 26 Februari 2017, pukul 10.40-12.00 WIB.
Tentu alasan etos kerja serta hasil kerja yang rapi dan maksimal menjadi faktor utama penentuan  dalam memilih karyawanpengrajin. Dalam membatik
sangat  dibutuhkan  ketelitian  serta  kesabaran.  Batik  terkenal  dengan  coraknya yang rumit dan waktu pengerjaannya yang lama.
3. Kriteria berdasarkan Rata-rata Penjualan Bulanan
Hasil  penjualan  yang  diterima  oleh  masing-masing  UMKM  batik bervariasi  jumlahnya.  Banyak  faktor  yang  menyebabkan  besaran  jumlah
penjualan pada hasil produksi batik. Batik merupakan sebuah hasil karya seni yang memiliki harga berbeda-beda antara satu kain batik dengan kain lainnya.
Tingkat kerumitan pada corak maupun motif yang terdapat dikain batik menjadi dasar  penentuah  harga  jual  sebuah  kain  batik.  Berikut  ini  adalah  tabel  yang
memuat informasi yang rata-rata penjualan bulanan UMKM batik digiriloyo.
Tabel 5.3 Karakteristik UMKM berdasarkan Rata-rata Penjualan Bulanan
Rata-rata penjualan Frekuensi    Persentase
Rp1.000.000-Rp5.000.000 10
41,67 Rp6.000.000-Rp10.000.000
11 45,83
Rp11.000.000-Rp15.000.000 2
8,33 Rp16.000.000-Rp20.000.000
1 4,17
Jumlah 24
100
UMKM batik di Giriloyo sebagian besar rata-rata hasil penjualan  antara sebesar  Rp1.000.000  hingga  Rp10.000.000  perbulannya.  Terdapat  21  UMKM
batik  dalam  penelitian  ini  yang  rata-rata  penjualannya  ada  pada  rentang  nilai rupiah tersebut. Berdasarkan hasil tersebut, UMKM batik dapat menjual 10-15
potong kain batik dengan berbagai motif dan corak.  Rata-rata penjualan bulanan terendah  yaitu  Rp2.000.000  sedangkan  tertingginya  Rp.20.000.000  dan  rata-
ratanya adalah sebesar Rp7.291.700 4.
Kriteria berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan  terakhir  responden  sangat  penting  untuk  diketahui.  Data pendidikan  terakhir  responden  ini  dapat  digunakan  untuk  menganalisa
perbedaan  budaya  organisasi  pada  UMKM.  Melalui  kuesioner  yang  diberikan kepada responden dalam penelitian ini diberikan juga lima pilihan jawaban yang
digunakan untuk mengetahui pendidikan terakhir yang telah diselesaikan oleh responden.  Kelima  pilihan  tersebut  adalah  SD,  SMP,  SMAK,  S1,  atau  S2.
Berikut  ini  pada  halaman  selanjutnya  ditampilkan  grafik  yang  menunjukkan pendidikan terakhir dari 24 responden dalam penelitian ini.
Gambar 5.1 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Melalui  grafik  diatas  dapat  diketahui  bahwa  ada  sebanyak  9  38 responden  berpendidikan terakhir  yaitu  tamat  SMP,  8  33  responden  tamat
SMAK, 7 29 responden tamat Sarjana S1 dan tidak ada responden yang tamat SD dan S2. Melalui data yang diperoleh juga dapat diketahui bahwa semua
responden  dalam  penelitian  ini  memiliki  pekerjaan  utama  yaitu  sebagai pengrajin batik sekaligus pemimpin dalam UMKM Batik.
B. Penerapan Corporate Social Responsibility CSR