BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada tahun 1997 hingga 1998, telah terjadi peristiwa penting dalam sejarah perekonomian  beberapa  negara  di  dunia  tanpa  terkecuali  di  Indonesia.  Indonesia
merupakan salah satu negara yang terkena dampak parah akibat krisis moneter. Di tengah  gejolak  krisis  ekonomi  yang  melanda  Indonesia  sebagian  besar  Usaha
Mikro, Kecil dan Menegah UMKM mampu menunjukkan kinerja yang luar biasa, yaitu  sebagai  salah  satu  pelaku  ekonomi  yang  mampu  bertahan  terhadap  krisis.
Tidak dapat dipungkiri bahwa memang salah satu sektor penting yang menopang perekonomian Indonesia adalah dari sektor UMKM Widyanto, 2007.
UMKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang. Melalui sektor inilah semua aspek yang berkaitan
dengan  pola  kehidupan  manusia  bersumber,  mulai  dari  sektor  konsumsi,  pangan dan  papan.  Seiring  berjalannya  waktu,  kini  jumlah  UMKM  bertambah  pesat.
Menurut  data  Kementerian  Koperasi  dan  UKM  yang  merujuk  pada  data  Badan Pusat Statistik BPS tahun 2013, jumlah UMKM pada tahun 2008 berjumlah 51,41
juta  dan  mengalami  pertumbuhan  jumlah  rata-rata  sebesar  2,40  persen  tiap tahunnya sehingga pada tahun 2012 berjumlah 56,54 juta.
Jumlah industri UMKM yang bertambah banyak akan memberikan dampak sosial masyarakat serta lingkungan yang bervariasi. Hal ini dimungkinkan karena
sebagian besar pelaku UMKM hanya mengelola usahanya dengan seadanya tanpa mempedulikan dampak yang terjadi. UMKM dan masyarakat harus menciptakan
1
suatu  bentuk  hubungan  yang  bersifat  saling  menguntungkan.  Namun  pada kenyataannya  tidak  demikian,  menurut  Harahap  2002  dampak  yang  muncul
dalam  setiap  kegiatan  operasional  UMKM  ini  dipastikan  akan  membawa  akibat kepada lingkungan di sekitar tempat usaha dalam aktivitas operasionalnya. Dampak
negatif  yang  paling  sering  muncul  dalam  setiap  adanya  penyelenggaraan operasional UMKM adalah polusi atau pencemaran, limbah produksi, kesenjangan,
dan lain sebagainya. Menurut  Daniri  2008:1  keadaan  sosial  masyarakat  pada  era  globalisasi
sekarang  ini  telah  memunculkan  pandangan  yang  berbeda  terhadap  suatu perkembangan bisnis disekitarnya. Sekarang masyarakat tidak hanya menuntut agar
UMKM menghasilkan produk, melainkan juga  menuntut agar  dapat bertanggung jawab  terhadap  masyarakat  melalui  kepedulian  terhadap  masalah  sosial  yang
terjadi.  Masyarakat  masa  kini  menjadi  semakin  kritis  dan  mampu  melakukan kontrol  sosial  terhadap  dunia  usaha  dan  bisnis.  Perubahan  tingkat  kesadaran
masyarakat ini menimbulkan kesadaran baru tentang pentingnya melaksanakan apa yang kita kenal sebagai Corporate Social Responsibility CSR.
Kesadaran mengenai pentingnya melakukan program CSR ini menjadi trend global  dengan  semakin  maju  dan  terbukanya  teknologi  informasi,  sehingga
mengharuskan  perusahaan  secara  serius  untuk  mempraktikan  CSR.  Menurut Kodrat  2009:60  keterbukaan  ini  mendorong  kesadaran  masyarakat  akan
pentingnya  dampak  perusahaan  pada  kondisi  sosial  dan  lingkungannya.  Pihak- pihak  yang  mempunyai  kepentingan  terhadap  perusahaan  mulai  melaksanakan
kewajiban terhadap sosial dan lingkungan. Konsep CSR menyatakan bahwa tujuan
perusahaan  adalah  mencapai  laba  profit,  menyejahterakan  orang  people  dan menjamin keberlanjutan hidup dari lingkungan planet. Konsep ini mengacu pada
definisi dari Global Compact Initiative GCI 2002 yang dikenal dengan konsep 3P yaitu: People health, safety and welfare, Profit efektivity, efficiency, flexibility
and  creativity  dan  Planet  environmental  quality  and  disturbances  Kodrat, 2009:261.
Penelitian ini penting untuk dilakukan karena belum banyak penelitian yang membahas  penerapan  CSR  pada  UMKM,  selain  itu  ada  dua  hal  penting  lainnya.
Pertama, secara kuantitas UMKM sangat banyak, sehingga diharapkan UMKM ini juga mampu memberikan banyak kontribusi  terhadap masyarakat dan lingkungan
sekitanya.  Kedua,  mengingat  dampak  yang  dihasilkan  melalui  aktivitas  produksi yang  semakin  dirasakan  oleh  masyarakat,  baik  dampak  permasalahan  sosial
maupun  pencemaran  lingkungan.  Oleh  sebab  itu,  akuntansi  dituntut  untuk  dapat memberikan perannya dalam mengidentifikasi aktivitas UMKM guna mengurangi
dampak yang timbul akibat aktivitas UMKM. Diharapkan dengan adanya penelitian ini  maka  dapat  memberikan  dampak  bagi  UMKM  untuk  tetap  memperhatikan
keadaan sosial dan lingkungan di sekitarnya. Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan,  penulis  tertarik  untuk  melakukan  penelitian  berjudul  Analisis Penerapan
Corporate  Social  Responsibility  dan  Hambatan  Penerapan Corporate Social Responsibility pada UMKM Batik.
B. Rumusan Masalah