Packet Loss Analisis Kinerja Kasus 2

47 Hasil pengukuran persentase packet loss berdasarkan bukuran file dengan melakukan download dan upload data pada WLAN 802.11b dan 802.11g dapat dilihat pada Gambar 4.9. Pengukuran persentase packet loss download dan upload data 25 MB WLAN 802.11b dan WLAN 802.11g berdasarkan standarisasi ITU -T X.642 sangat baik karena persentase packet loss kurang dari 1. Pengukuran persentase packet loss untuk data 50MB untuk WLAN 802.11b download cukup meningkatkan karena overhead pada jaringan disebabkan oleh interfensi dari lingkungan sekitar sehingga mempengaruhi throughput dan kuat sinyal yang diterima. Dengan ini persentase packet loss pada WLAN 802.11g lebih rendah dibanding WLAN 802.11b karena jangkuan sinyal yang baik dan tidak mudah terhambat.

IV.4 Analisis Kinerja Kasus 4

Analisa kinerja kasus 4 meliputi pengukuran download dan upload yang dilakukan berdasarkan jarak yang mempunyai ukuran file 50 MB yang terdiri dari pengukuran throughput, delay, dan packet loss dalam kondisi tempat noise. IV.4.1 Throughput Hasil pengukuran parameter throughput noise WLAN 802.11b dan 802.11g berdasarkan jarak pada ukuran file 50MB dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Gambar 4.10. Tabel 4.10 Rata-rata pengukuran throughput pada ukuran file 50 MB kondisi noise. Jarak Meter 5 50 75 Mode G Upload Mbps 8.02 4.43 1.33 Mode G Download Mbps 4.24 2.75 1.41 Mode B Upload Mbps 3.18 2.82 0.94 Mode B Download Mbps 3.32 2.74 0.97 48 Gambar 4.10. Grafik throughput download dan upload noise pada ukuran file 50 MB. Hasil pengukuran throughput berdasarkan jarak dengan melakukan download dan upload data pada WLAN 802.11b dan WLAN 802.11g dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Gambar 4.10. Pengukuran jarak 5 meter dengan adanya interfensi sangat mempengaruhi performansi wireless, WLAN 802.11b saat pengukuran download dan upload besar throughput mengalami penurunan karena adanya interfensi dari wireless lain yang berada satu daerah sehingga terjadi congestion sehingga mempengaruhi kuat sinyal membuat throughput menjadi turun. Pada WLAN 802.11g besar throughput lebih baik karena OFDM lebih resisten terhadap interfensi dan dapat tidak mudah terhambat oleh redaman atau atenuasi. Pengukuran jarak 50 meter WLAN 802.11g memiliki throughput lebih baik walaupun terkena interfensi atenuasi, refleksi, difraksi dan scattering karena jarak, manusia, tembok, lantai dan wireless yang menggunakan frekuensi 2.4 GHZ karena layer pysical dan MAC dapat bekerja dengan baik untuk mengatasi interfensi tersebut. Jika dibandingkan dengan WLAN 802.11b dimana modulasi lebih rentan terkena interfensi sehingga kuat sinyal dan throughput turun.

IV.4.2 Delay

Hasil pengukuran parameter delay noise WLAN 802.11b dan 802.11g berdasarkan jarak dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan Gambar 4.11.