50
IV.4.3 Packet Loss
Hasil pengukuran
parameter persentase packet loss noise WLAN 802.11b dan
802.11g berdasarkan jarak pada ukuran file 50 MB dapat dilihat pada Tabel 4.12 dan Gambar 4.12.
Tabel 4.12 Rata-rata pengukuran packet loss pada ukuran file 50 MB kondisi noise. Jarak Meter
5 50
75 Mode G Upload
1.2 Mode G Download
0.5 0.5
0.2 Mode B Upload
3.9 Mode B Download
0.9 0.9
1.6
Gambar 4.9. Grafik packet loss download dan upload noise pada ukuran file 50 MB. Hasil
pengukuran persentase packet loss berdasarkan jarak dengan melakukan
download dan upload data pada WLAN 802.11b dan WLAN 802.11g dapat dilihat pada Tabel 4.12 dan Gambar 4.12. Pengukuran persentase packet loss pada jarak 5
meter WLAN 802.11b dan WLAN 802.11g tidak terlalu mempengaruhi performansi jaringan karena tidak mencapai 1 . Pada WLAN 802.11g persentase packet loss
lebih baik jika dibandingak dengan WLAN 802.11b karena OFDM dapat mentransfer
51
paket data lebih baik dari pada DSSS dan lebih tahan terhadap interfensi sehingga proses fragmentasi paket data pada layer pysical dan MAC lebih baik.
Saat pengukuran jarak 75 meter persentase packet loss WLAN 802.11b mengalami peningkatan disebabkan oleh interfensi dan lemahnya kuat sinyal,
sehingga performansi layer pysical dan MAC dalam memproses data menjadi turun dan membuat overhead pada jaringan menjadi lebih besar jika dibandingkan dengan
WLAN 802.11g yang lebih resisten terhadap interfensi sehingga persentase packet loss lebih baik.
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari pengukuran perbandingan performansi WLAN 802.11b dan WLAN 802.11g yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat ditarik adalah :
1. Dari hasil pengukuran setiap skenario, penelitian ini mengkonfirmasi teori
yang menyatakan bahwa kinerja WLAN 802.11g memiliki performansi yang lebih baik dari pada WLAN 802.11b, terkait kinerja throughput, delay, dan
packet loss. 2.
Throughput pada kondisi noise dan noiseless lebih baik WLAN 802.11g daripada WLAN 802.11b dengan memiliki rata-rata selisih yang sama untuk
throughput yang berdasarkan ukuran file maupun throughput yang berdasarkan jarak yaitu dengan selisih 0,6 Mbps.
3. Delay pada kondisi noise dan noiseless lebih baik WLAN 802.11g daripada
WLAN 802.11b dengan memiliki rata-rata selisih yang sama untuk delay yang berdasarkan ukuran file maupun delay yang berdasarkan jarak yaitu
dengan selisih 0,55 ms. 4.
Packet loss pada kondisi noise dan noiseless lebih baik WLAN 802.11g daripada WLAN 802.11b dengan rata-rata selisih 0,575 untuk packet loss
yang berdasarkan ukuran file dan dengan rata-rata selisih 0,6 untuk packet loss yang berdasarkan jarak.
V.2 Saran
Terdapat beberapa saran dari penulis agar peneliti selanjutnya dapat memperhatikan hal-hal di bawah ini, guna perbaikan ke arah yang lebih baik. Adapun
saran tersebut adalah :
1. Pengambilan sample data pada percobaan tugas akhir ini hanya dilakukan 10
kali, sebaiknya untuk mendapatkan sample data yang lebih akurat perlu
dilakukan pengukuran sesuai dengan ilmu statistika.
2. Pada saat pengambilan data setiap skenario percobaan perlu dilakukan
pengukuran kuat sinyal yang diterima oleh penerima, sehingga dapat diketahui
pengaruhnya terhadap kualitas jaringan WLAN 802.11b dan WLAN 802.11g.