KESIMPULAN DAN SARAN Analisis perbandingan kinerja standar IEEE 802.11b dengan standar IEEE 802.11g pada teknologi wireless LAN.
10
Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra di luar informasidata yang dibawanya. Selain informasi, bit-bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi,
semakin besar jumlah bit ekstra ini, semakin kecil efisiensi komunikasi yang berjalan. Sebaliknya semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi efisiensi komunikasi
yang berjalan. Di sinilah trade-off antara keandalan datagram dan efisiensi dilakukan. Sebagai contoh, informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header diperlukan
agar datagram IP dapat menemukan tujuannya. Struktur datagram protokol IP dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Format IP datagram [5]. Gambar 2.3 menjelaskan format IP datagram, setiap paket IP membawa data
yang terdiri dari: 1.
Version, yaitu versi dari protokol IP yang dipakai. 2.
Header Length, berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word. 3.
Type of Service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara penanganan paket IP.
4. Packet length, panjang IP datagram total dalam ukuran byte.
5. Identifier, diperlukan untuk mengizinkan host tujuan menentukan datagram
pemilik fragment yang baru datang. Semua fragment suatu datagram berisi nilai identification yang sama.
6. Flags, diperlukan untuk menjaga agar fragment datagram tetap utuh tidak
terpotong-potong dan memberikan tanda bahwa fragment datagram telah tiba.
11
7.
Fragmentation Offset, Untuk memberitahukan datagram mana yang ada pada saat
itu yang memiliki fragment yang bersangkutan. Seluruh fragment kecuali yang terakhir di dalam datagram harus merupakan perkalian 8 byte, yaitu satuan
fragment elementer. Karena tersedia 13 bit, maka terdapat nilai maksimum fragment per datagram, yang menghasilkan panjang datagram maksimum 65.536
byte yang lebih besar dari panjang datagram IP. 8.
Time to Live TTL, berisi jumlah routerhop maksimal yang dilewati paket IP datagram. Nilai maksimum field ini adalah 255. Setiap kali paket IP lewat satu
router, isi dari field ini dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket tetap belum sampai ke tujuan, maka paket ini akan dibuang dan router terakhir akan
mengirimkan paket internet control message protocol ICMP time exceeded. Hal ini dilakukan untuk mencegah paket IP terus menerus berada dalam network.
9. Protocol, mengandung angka yang mengidentifikasikan protokol layer atas
pengguna isi data dari paket IP ini. 10.
Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari jumlah seluruh field dari header paket IP. Sebelum dikirimkan, protokol IP terlebih dahulu
menghitung checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung kembali di sisi penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini dianggap rusak
dan dibuang. 11.
Source Address dan Destination Address, isi dari masing-masing field ini yakni alamat pengirim dan alamat penerima dari datagram. Masing-masing field terdiri
dari 32 bit, sesuai panjang IP address yang digunakan dalam internet. Destination address merupakan field yang akan dibaca oleh setiap router untuk menentukan
tujuan paket IP tersebut akan diteruskan untuk mencapai destination address tersebut.
12.
Options. Header datagram IP mempunyai panjang yang tetap yakni 20 byte.
Sedangkan panjang header yang variabel adalah 40 byte. Oleh sebab itu header datagram IP berkisar antara 20 hingga 60 byte. Panjang header variabel ini adalah
options yang digunakan untuk kepentingan pengetesan dan debugging. Options mempunyai panjang yang dapat diubah-ubah. Masing-masing diawali dengan
kode-kode bit yang mengindentifikasikan options. Sebagian options diikuti oleh