Network Stumbler Alat pengukuran

28 Keterangan diagram arus: Tahap desain jaringan akan menentukan pemilihan skenario yang akan digunakan. Dalam hal ini jaringan infrastruktur dengan access point bertipe 802.11b dan 802.11g akan dibangun. Setelah menetapkan tahap pemilihan scenario, kemudian melakukan konfigurasi access point dengan pengaturan IP address dalam satu network agar PC dekstop dan laptop dapat saling terhubung. Pengecekan sederhana dilakukan dengan proses ping antar PC dekstop dan laptop. Pada tahap transfer file, proses upload dan download file akan dilakukan dari PC dekstop dan laptop yang terhubung pada access point. Ukuran file sebelumnya telah ditetapkan sebesar 25 MB, 50 MB, 100 MB dan jarak antara komputer server dan client yaitu 5meter, 50meter, 75meter. Pengambilan data dilakukan menggunakan DU Meter dan Software Axence Net Tool yang terpasang pada PC dekstop dan laptop. Bila proses pengambilan data sudah cukup dan memenuhi persyaratan bahwa data valid, maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data yang didapat dengan metode statistik dan penyajian dalam tabel agar mudah dipahami. III.3 Desain Sistem Jaringan III.3.1.Skenario Pertama Skenario ini menempatkan sebuah access point dengan mode G yang terhubung ke PC dekstop dengan kabel. Kemudian laptop yang diatur menjadi client. PC dekstop dan laptop akan melakukan transfer file melalui access point tersebut, sementara disaat yang sama dilakukan pengukuran terhadap throughput, delay, dan packet loss. Access point diatur supaya berjalan pada transmission rate 11Mbps. Untuk melakukan skenario pertama ini dibutuhkan tempat yang tidak ada gangguan jaringan wireless lain noiseless. Ukuran file yang akan diukur yaitu 25 MB, 50 MB, 100 MB dan akan diatur jarak antara Access Point dan laptop yaitu 5meter, 50meter, 75meter. Skenario pertama ditunjukan pada Gambar 3.3. 29 Gambar 3.3 Skenario Pertama III.3.2. Skenario Kedua Skenario ini menempatkan sebuah access point dengan mode B yang terhubung ke PC dekstop dengan kabel. Kemudian laptop yang diatur menjadi client. PC dekstop dan laptop akan melakukan transfer file melalui access point tersebut, sementara disaat yang sama dilakukan pengukuran terhadap throughput, delay, dan packet loss. Untuk melakukan skenario kedua ini dibutuhkan tempat yang tidak ada gangguan jaringan wireless lain noise. Ukuran file yang akan diukur yaitu 25 MB, 50 MB, 100 MB dan akan diatur jarak antara Access Point dan laptop yaitu 5meter, 50meter, 75meter. Skenario kedua ditunjukan pada Gambar 3.4. Gambar 3.4 Skenario Kedua 30 III.3.3. Skenario Ketiga Skenario ini menempatkan sebuah access point dengan mode G yang terhubung ke PC dekstop dengan kabel. Kemudian laptop yang diatur menjadi client. PC dekstop dan laptop akan melakukan transfer file melalui access point tersebut, sementara disaat yang sama dilakukan pengukuran terhadap throughput, delay dan packet loss. Access point diatur supaya berjalan pada transmission rate 11Mbps. Skenario ketiga ini dilakukan pada tempat yang ada wireless dari jaringan lain noiseless. Ukuran file yang akan diukur yaitu 25 MB, 50 MB, 100 MB dan akan diatur jarak antara Access Point dan laptop yaitu 5meter, 50meter, 75meter. Skenario ketiga ditunjukan pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Skenario Ketiga. III.3.4.Skenario Keempat Skenario ini menempatkan sebuah access point dengan mode B yang terhubung ke PC dekstop dengan kabel. Kemudian laptop yang diatur menjadi client. PC dekstop dan laptop akan melakukan transfer file melalui access point tersebut, sementara disaat yang sama dilakukan pengukuran terhadap throughput, delay dan packet loss. Skenario keempat ini dilakukan pada tempat yang ada wireless dari jaringan lain noise. Ukuran file yang akan diukur yaitu 25 MB, 50 MB, 100 MB dan akan diatur jarak antara Access Point dan laptop yaitu 5meter, 50meter, 75meter. Skenario keempat ditunjukan pada Gambar 3.6.