PENDAHULUAN LANDASAN TEORI Analisis perbandingan kinerja standar IEEE 802.11b dengan standar IEEE 802.11g pada teknologi wireless LAN.
9
layer akan diubah ke dalam data. Protokol akan memeriksa integritasnya dan jika tidak ditemukan error, header yang ditambahkan akan dilepas. Selanjutnya data
diteruskan ke network layer. Pada lapisan ini, address tujuan dari paket data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host yang
bersangkutan, maka header network layer akan dicopot dan data akan diteruskan ke layer yang di atasnya. Namun jika tidak, data akan diteruskan ke network tujuannya,
sesuai dengan informasi routing yang dimiliki. Pada transport layer, kebenaran data akan diperiksa kembali, menggunakan informasi header yang dikirimkan oleh
pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim dan diteruskan ke application layer
pada penerima. Proses yang dilakukan tiap layer tersebut dikenal dengan istilah enkapsulasi data. Enkapsulasi ini sifatnya transparan. Suatu layer tidak perlu
mengetahui ada berapa layer yang ada di atasnya maupun di bawahnya. Masing- masing hanya mengerjakan tugasnya.
Internet Protocol IP berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu internet protocol memegang peranan yang sangat penting dari
jaringan TCPIP. Karena semua aplikasi jaringan TCPIP pasti bertumpu kepada internet protocol agar dapat berjalan dengan baik. IP merupakan protokol pada
network layer yang memiliki sifat : 1.
Connectionless Setiap paket data yang dikirim pada suatu saat akan melalui rute secara
independen. Paket IP datagram akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap router yang dilalui oleh datagram tersebut. Hal ini memungkinkan
keseluruhan datagram tiba di tempat tujuan dalam urutan yang berbeda karena menempuh rute yang berbeda.
2. Unreliable
Protokol internet tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Protokol internet hanya akan melakukan best effort delivery
yakni melakukan usaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut sampai ke tujuan.
10
Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra di luar informasidata yang dibawanya. Selain informasi, bit-bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi,
semakin besar jumlah bit ekstra ini, semakin kecil efisiensi komunikasi yang berjalan. Sebaliknya semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi efisiensi komunikasi
yang berjalan. Di sinilah trade-off antara keandalan datagram dan efisiensi dilakukan. Sebagai contoh, informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header diperlukan
agar datagram IP dapat menemukan tujuannya. Struktur datagram protokol IP dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Format IP datagram [5]. Gambar 2.3 menjelaskan format IP datagram, setiap paket IP membawa data
yang terdiri dari: 1.
Version, yaitu versi dari protokol IP yang dipakai. 2.
Header Length, berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word. 3.
Type of Service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara penanganan paket IP.
4. Packet length, panjang IP datagram total dalam ukuran byte.
5. Identifier, diperlukan untuk mengizinkan host tujuan menentukan datagram
pemilik fragment yang baru datang. Semua fragment suatu datagram berisi nilai identification yang sama.
6. Flags, diperlukan untuk menjaga agar fragment datagram tetap utuh tidak
terpotong-potong dan memberikan tanda bahwa fragment datagram telah tiba.