51
n = jumlah pengamatan d.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a.
Apabila F hit ≤
F tab, maka H diterima dan H
1
ditolak artinya secara simultan variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
b. Apabila F hit F tab, maka H
ditolak dan H
1
diterima, artinya secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
3.4.4.2. Pengujian Parsial
Untuk mengetahui pengaruh secara parsial atau individu dari variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan metode analisis uji t.
a. Menentukan kriteria pengujian
Ho : b1 =...... b1 = 0 X tidak berpengaruh terhadap Y Ha : b1 =...... b1
≠ 0 X berpengaruh terhadap Y b.
Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas n-k-1, dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel.
c. Dengan nilai t hitung :
bj Se
bj hit
t =
.....................................................................Sudjana 2002 : 111 Keterangan :
bi = koefisien regresi
Se bj = standard error
d. Kriteria pengujian adalah sebagai benkut:
Jika -t
tab
≤ t
hit
≤ t
tab
maka maka H diterima dan H
1
ditolak, artinya secara
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
52
parsial variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Jika t
hit
-t
tab
atau t
hit
t
tab
, maka H ditolak dan H
1
diterima, artinya secara parsial variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
53
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskriptif Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Bir Bintang
NV. Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen awalnya berdiri di Medan tahun 1929 dan memiliki pabrik bir di Surabaya. Kemudian di tahun 1936
domisili Perseroan dipindahkan ke Surabaya dimana pada tahun yang sama Heineken NV menjadi pemegang saham mayoritas. Di tahun 1951 Perseroan
mengubah namanya menjadi Heineken’s Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen Maatschappij NV, dan pada tahun 1972 membangun satu
pabrik bir lagi di Tangerang. Setelah beberapa kali berganti nama, Perseroan akhirnya memakai nama
PT Multi Bintang Indonesia dan resmi menjadi perusahaan publik di tahun 1981 dan mengalihkan domisilinya dari Surabaya ke Jakarta. Saham-sahamnya
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Kini, PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah menjadi produsen bir terkemuka di Indonesia. Perseroan memproduksi dan
memasarkan serangkaian produk-produk ternama seperti Bir Bintang, Heineken, Guinness, Bintang Zero, dan Green Sands.
Perseroan mengoperasikan pabrik-pabriknya di Sampang Agung Mojokerto dan Tangerang, sedangkan anak perusahaannya, PT MuIti Bintang
Indonesia Niaga, mempunyai kantor penjualan dan pemasaran di semua kota besar di Indonesia, dari Medan di Sumatra Utara hingga Jayapura di Papua.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber