Berita Metro TV, Top Nine News Nusantara Jumat, 4 Maret 2011 21:07 WIB

Frame Metro TV “Lima Polisi Terancam Sangsi Kasus Cikeusik” dengan Model Framing Pan dan Kosicki Struktur Strategi Penulisan Sintaksis Cara wartawan menyusun fakta Dengan menggunakan judul “Lima Polisi Terancam Sangsi Kasus Cikeusik”, wartawan menyusun fakta tentang polisi yang dikenakan sangsi akibat keteledorannya dalam peristiwa bentrokan ini dengan menggunakan elemen- elemen headline , lead , latar informasi, pengutipan dan sumber pernyataan berita dari Kabid Humas Polda Banten, AKBP Gunawan. Skrip Cara wartawan mengisahkan fakta Wartawan mengisahkan fakta dengan tidak meninggalkan unsur 5W + 1H, Metro TV memberitakan berita “Lima Polisi Terancam Sangsi Kasus Cikeusik” pada tanggal 19 Februari 2011. Tematik Cara wartawan menuliskan fakta Wartawan menuliskan buruknya peran polisi dan kinerja polisi hingga polisi diberikan sangsi tegas kedalam naskah berita dengan elemen detail, maksud kalimat atau hubungan antar kalimat, nominalisasi antar kalimat, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. Retoris Cara wartawan menekankan fakta Menekankan fakta tentang lima polisi yang terancam sangsi kasus Cikeusik dengan menggunakan elemen leksikon pemilihan dan pemakaian kata tertentu serta menekankan elemen grafisnya melalui gambar atau video berita yang menampilkan latar lokasi Polda Banten. Tabel 4.14. Frame Metro TV “Lima Polisi Terancam Sangsi Kasus Cikeusik” dengan Model Framing Pan dan Kosicki.

4.3.4. Berita Metro TV, Top Nine News Nusantara Jumat, 4 Maret 2011 21:07 WIB

Judul : Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka Gambar Video Berita “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka” Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Naskah Berita “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka” GambarLatar Sumber Berita Isi BeritaIsi Wawancara Polda Banten Anchor Selamat malam… Polri kembali menetapkan 3 tersangka baru dalam kasus bentrokan Cikeusik, Pandeglang, Banten yang menewaskan 4 orang. Ketiga tersangka tersebut merupakan anggota Polsek Cikeusik yang dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya. Kadif Humas Mabes Polri Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam menyatakan ketiga tersangka tersebut yaitu, Bripka TBAS, Bripda Y dan Bripda SBI. Ketiganya telah menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri dan telah dikenakan sangsi penahanan khusus selama selama 21 hari. Berkas ketiganya telah dilimpahkan ke Kejaksaan dengan ditetapkannya 3 anggota polisi tersebut sebagai tersangka, maka jumlah keseluruhan tersangka dalam kasus penyerangan jemaah Ahmadiyah Cikeusik menjadi 16 orang. Tabel 4.15. Naskah Berita “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka”. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1 Struktur Sintaksis Struktur Sintaksis yang menunjukkan gambar atau video berita ini adalah headline , lead, latar informasi, pengutipan dan sumber pernyataan berita. a Hedline Struktur sintaksis ini bisa dilihat dari elemen headline judul berita yang ada pada berita di Metro TV tanggal 4 Maret 2011 berjudul “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka”. Berita ini hadir dengan headline judul berita tersebut di Metro TV untuk mencerminkan isi beritanya. Judul diatas menunjukkan bahwa Metro TV memberikan gambaran pihak polisi yang dijadikan tersangka karena kasus Cikeusik. Metro TV melalui judul ini ingin menunjukkan bahwa disini polisi tidak berperan aktif atau tidak bisa menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya. Polisi pantas dijadikan tersangka dan mendapatkan sangsi atas lalai dan keteledorannya dalam menjalankan tugas hingga terjadi insiden Cikeusik tersebut. b Lead teras berita Berita ini juga mengandung elemen lead teras berita yang dibacakan anchor Metro TV sebagai berikut “Polri kembali menetapkan 3 tersangka baru dalam kasus bentrokan Cikeusik, Pandeglang, Banten yang menewaskan 4 orang.” Dari lead yang ditampilkan dijelaskan bahwa Polri lagi-lagi menetapkan 3 tersangka baru dalam kasus bentrokan Cikeusik, karena sebelumnya Polri Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. juga telah menetapkan 16 tersangka lainnya dalam kasus penyerangan jemaah Ahmadiyah Cikeusik c Latar informasi Latar informasi yang berkaitan dengan ideologi media ditampilkan Metro TV adalah tiga anggota polsek Cikeusik jadi tersangka. Ditetapkannya ketiga anggota polisi ini karena kesalahan aparat polisi itu sendiri yang lalai dan tidak mampu menjalankan perannya dengan baik. Latar yang ada dalam berita ini akan menentukan pandangan khalayak yang negatif terhadap peranan aparat polisi. d Pengutipan sumber berita Dalam gambar atau video berita ini, menayangkan berita yang dibawakan oleh seorang anchor. Isi berita yang dibacakan oleh anchor tersebut mengutip pernyataan dari Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam, yang menyatakan ; “Ketiga tersangka tersebut yaitu, Bripka TBAS, Bripda Y dan Bripda SBI. Ketiganya telah menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri dan telah dikenakan sangsi penahanan khusus selama selama 21 hari. Berkas ketiganya telah dilimpahkan ke Kejaksaan dengan ditetapkannya 3 anggota polisi tersebut sebagai tersangka, maka jumlah keseluruhan tersangka dalam kasus penyerangan jemaah Ahmadiyah Cikeusik menjadi 16 orang.” Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam, dalam Metro TV, Top Nine News Nusantara Jumat, 4 Maret 2011. Pemilihan narasumber dari pihak Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam, menunjukkan bahwa Metro TV ingin menonjolkan satu sisi peranan kepolisian yang telah berhasil melakukan penyelidikan dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. menetapkan tersangka namun disisi lain Metro TV juga memperlihatkan bahwa memang benar ada 3 anggota polsek Cikeusik menjadi tersangka dan dikenakan sangsi tegas karena kelalaian para aparat tersebut dalam menjalankan tugasnya. 2 Struktur Skrip Keseluruhan tayangan berita ini memuat struktur skrip dengan unsur 5W + 1H, yaitu : a Who Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Warga dengan Jemaah Ahmadiyah. b What Peristiwa apa yang sedang terjadi? Insiden bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah. c When Kapan peristiwa itu terjadi?; Pada hari Minggu, tanggal 6 Februari 2011. d Where Dimana peristiwa itu terjadi? Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. e Why Mengapa peristiwa itu terjadi?; Karena dipicu oleh kemarahan warga akibat tidak kunjung dibubarkannya aliran Ahmadiyah yang dianggap sesat oleh warga. f How Bagaimana kronologi peristiwa itu terjadi? Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Puluhan warga dengan memakai pita biru dan membawa senjata tajam tiba- tiba menyerang markas jemaah ahmadiyah di daerah Cikeusik. Dan secara membabi buta warga menyerang para jemaah Ahmadiyah melakukan perusakan mobil dan rumah korban hingga menyebabkan banyak korban luka- luka dan menewaskan 4 jemaah Ahmadiyah. 3 Struktur Tematik Struktur tematik dalam berita ini dapat diamati dari beberapa elemen, yaitu detail, maksud kalimat atau hubungan antar kalimat, nominalisasi antar kalimat, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. a Detail Dalam berita ini, media televisi Metro TV menayangkan wawancara dengan beberapa sumber berita dari Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam dengan latar lokasi Mabes Polri, tempat dimana ketiga anggota Polsek Cikeusik menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri. Anchor dalam beritanya juga menjelaskan kutipan pernyataan dari sumber berita, yang menyatakan ketiga tersangka tersebut yaitu, Bripka TBAS, Bripda Y dan Bripda SBI. Ketiganya telah menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri dan telah dikenakan sangsi penahanan khusus selama selama 21 hari. Hal itu disampaikan untuk menunjukkan polisi pantas dijadikan tersangka dalam kasus ini karena polisi dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya. b Maksud kalimat atau hubungan antar kalimat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Informasi yang disampaikan oleh Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam, tentang tiga anggota Polsek Cikeusik jadi tersangka, secara ecara eksplisit terlihat dalam isi berita yang disampaikan oleh anchor. Tujuan disampaikannya informasi ini kepada buplik adalah justru untuk menjatuhkan kredibilitas polisi. Karena berita yang disampaikan kepada publik berisikan tentang tiga anggota Polsek Cikeusik yang telah ditetapkan bersalah dan menjadi tersangka dalam insiden bentrokan Cikeusik. Ketiganya juga telah menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri dan telah dikenakan sangsi penahanan khusus selama selama 21 hari. Dari sini terlihat jelas bahwa aparat atau petugas yang berada di lokasi kejadian saat itu tidak menjalankan perannya dan tugasnya dengan baik, aparat polisi lalai dan membiarkan bentrokan itu berlangsung ricuh hingga menyebabkan korba tewas. c Nominalisasi Nominalisasi dalam tayangan berita ini memaparkan bagaimana tiga anggota Polsek Cikeusik jadi tersangka terkait tragedi Cikeusik. Dan ketiganya telah diberikan sangsi tegas. Hal ini menunjukkan bahwa polisi termasuk pihak yang paling bertanggung jawab hingga mengakibatkan peristiwa bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik ini terjadi. Dan disini komunikator Metro TV memandang bahwa objek tiga anggota Polsek Cikeusik sebagai sesuatu yang tidak berdiri sendiri yaitu sebagai suatu kelompok atau komunitas yang nantinya akan terus diselidiki. d Koherensi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Proposisi yang dipakai dalam naskah berita “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka” secara mudah dapat dilihat dari kata hubung yang dipakai. Dari naskah berita yang dibawakan oleh anchor, mengandung koherensi penjelas, dimana proposisi yang satu dilihat sebagai penjelas proposisi lain. Koherensi penjelas ditandai dengan menggunakan pemakaian kata hubung ”dan” atau ”lalu”. Kata hubung itu dapat dilihat pada pernyataan dibawah ini ; “…Ketiganya telah menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri dan telah dikenakan sangsi penahanan khusus selama selama 21 hari...” Penggunaan kata hubung “dan” pada kutipan kalimat diatas menghubungkan antara dua kalimat yang memang saling berhubungan tentang tiga anggota polisi yang telah menjalani siding komisi etika karena terbukti bersalah meninggalkan tugasnya dan lalai dalam mengantisipasi bentrokan di Cikeusik dan akibatnya akan dikenakan sangsi tegas yaitu penahanan khusus selama 21 hari. e Bentuk kalimat Bentuk kalimat dalam tayangan berita ini adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Logika kausalitas itu dalam bahasa menjadi susunan subjek Tiga Anggota Polsek Cikeusik yang menerangkan dan predikat yang diterangkan adalah jadi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tersangka terkait tragedi Cikeusik. Salah satu contoh kalimat pada bagian lead teras berita yang digunakan pada berita ini, menggunakan kalimat aktif. Polri kembali menetapkan 3 tersangka baru S P O dalam kasus bentrokan Cikeusik, Pandeglang, Banten Keterangan yang menewaskan 4 orang. Pelengkap Kalimat aktif diatas mengandung makna bahwa Metro TV ingin menonjolkan buruknya peran polisi karena dalam berita ini berisi informasi berita yang memperlihatkan 3 anggota polisi yaitu dari polsek Cikeusik terbukti bersalah meninggalkan tugas dan lalai dalam menjalankan tugas terkait peristiwa bentrokan Cikeusik akibatnya ketiga anggota polsek Cikeusik tersebut dikenakan sangsi penahanan selama 21 hari. f Kata ganti Kata ganti dalam judul berita ini merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Ada beberapa kata ganti yang terdapat dalam berita ini, diantaranya : 1. Kata ganti pemilik “-nya” “Polri kembali menetapkan 3 tersangka baru dalam kasus bentrokan Cikeusik, Pandeglang, Banten yang menewaskan 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. orang. Ketiga tersangka tersebut merupakan anggota Polsek Cikeusik yang dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya 2 ...” Kata ganti pemilik “-nya” yang ada pada kalimat diatas digunakan untuk menggantikan tugas anggota polsek Cikeusik untuk menjaga dan mengamankan daerah Cikeusik agar tidak sampai terjadi bentrokan yang memakan korban 4 Struktur Retoris Struktur retoris dalam berita ini berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan memakai elemen pilihan kata, idiom, grafik gambar atau video yang dipakai. Berita ini kemudian dianalisa dengan menggunakan beberapa elemen struktur retoris, antara lain : a Leksikon Elemen leksikon yang digunakan dalam berita Metro TV kali ini mencerminkan isi berita “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka” yang menggunakan pilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan peristiwa. Pilihan kata itu secara keseluruhan menggambarkan realitas tiga anggota Polsek Cikeusik yang jadi tersangka dalam peristiwa bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik berdasarkan fakta atau realitas yang ada. Hal ini tercermin dari kalimat pernyataan dari Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam ; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. “Ketiga tersangka tersebut yaitu, Bripka TBAS, Bripda Y dan Bripda SBI. Ketiganya telah menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri dan telah dikenakan sangsi penahanan khusus selama selama 21 hari. Berkas ketiganya telah dilimpahkan ke Kejaksaan...” Pemilihan dan pemakain kata yang bergaris bawah sebagai kalimat pernyataan sumber berita untuk menggambarkan bahwa polisi itu bersalah dan pantas dijadikan tersangka selain itu juga telah menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri dan telah dikenakan sangsi penahanan khusus selama selama 21 hari karena polisi tersebut lalai dalam menjalankan tugasnya. b Grafis Penelitian kali ini yang digunakan adalah media televise Metro TV maka terdapat asumsi bahwa informasi yang dibingkai dalam pemberitaan di televisi tidak hanya terdiri dari unsur teks. Tetapi, dalam informasi berita tersebut juga ada unsur simbol verbal yang berupa bunyi bahasa. Sehingga elemen grafis dalam berita ini, selain bisa dilihat dari gambar berita, juga bisa dilihat dari bahasa tutur si pembawa berita atau sumber berita yang berupa intonasi. Gambar dalam tayangan berita kali ini menampilkan rekaman gambar atau video yang mengambil latar lokasi Polda Banten, tempat dimana ketiga anggota Polsek Cikeusik menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri. Gambar tersebut tentunya dilengkapi dengan teks pelengkap captions gambar atau video sebagai berikut: 3 Polisi Jadi Tersangka Baru 3 Polisi Dianggap Lalai Bertugas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dalam tayangan berita ini elemen grafisnya semakin diperkuat dengan naskah berita yang dibawakan anchor ; “Polri kembali menetapkan 3 tersangka baru dalam kasus bentrokan Cikeusik, Pandeglang, Banten yang menewaskan 4 orang.” Kata “menetapkan 3 tersangka baru” ditegaskan dan ditekankan oleh anchor dengan intonasi yang lebih tinggi. Maka dari itu Metro TV menjadikan kalimat ini sebagai judul berita. Frame Metro TV “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka” dengan Model Framing Pan dan Kosicki Struktur Strategi Penulisan Sintaksis Cara wartawan menyusun fakta Dengan menggunakan judul “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka”, wartawan menyusun fakta tentang polisi yang dijadikan tersangka akibat kelalaiannya dalam peristiwa bentrokan ini dengan menggunakan elemen- elemen headline, lead, latar informasi, pengutipan dan sumber pernyataan berita dari Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam. Skrip Cara wartawan mengisahkan fakta Wartawan mengisahkan fakta dengan tidak meninggalkan unsur 5W + 1H, Metro TV memberitakan berita “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka” pada tanggal 4 Maret 2011. Tematik Cara wartawan menuliskan fakta Wartawan menuliskan buruknya peran polisi dan kinerja polisi hingga polisi dijadikan tersangka dan berikan sangsi tegas kedalam naskah berita dengan elemen detail, maksud kalimat atau hubungan antar kalimat, nominalisasi antar kalimat, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. Retoris Cara wartawan menekankan fakta Menekankan fakta tentang tiga anggota Polsek Cikeusik yang menjadi tersangka dengan menggunakan elemen leksikon pemilihan dan pemakaian kata tertentu serta menekankan elemen grafisnya melalui gambar atau video Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. berita yang menampilkan latar lokasi Mabes Polri. Tabel 4.16. Frame Metro TV “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka” dengan Model Framing Pan dan Kosicki.

4.4. Frame TV One dan Metro TV

Dokumen yang terkait

Konstruksi Pemberitaan Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive (Studi Analisis Framing Tentang Konstruksi Pemberitaan Dalam Frame Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive di Metro TV)

0 47 112

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG BENCANA KABUT ASAP (Analisis Framing Pemberitaan Bencana Kabut Asap di Televisi Nasional Metro TV dan Televisi Lokal Duta TV)

0 7 23

KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 2 14

KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 0 17

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN BENTROKAN WARGA DENGAN FPI DI KENDAL (Analisis Objektivitas Pemberitaan Bentrokan Warga dengan FPI di Kendal Pada Media Online Kompas.com Juli 2013).

0 4 106

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Ideologi Politik Jokowi di Media Massa (Studi Kasus Pemberitaan di Metro TV, TV One, dan Kompas TV)

0 0 14

ETIKA PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI TELEVISI (KASUS PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT DI METRO TV DAN TV ONE)

0 0 10

Analisis Wacana Kritis Kasus Penyerangan Terhadap Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik

0 0 8

PEMBINGKAIAN MEDIA ATAS PEMBERITAAN PERISTIWA BENTROKAN ANTARA WARGA DENGAN JEMAAH AHMADIYAH DI CIKEUSIK (Studi Analisis Framing Pemberitaan Peristiwa Bentrokan antara Warga dengan Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik pada Media Televisi TV One dan Metro TV)

0 0 26

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN BENTROKAN WARGA DENGAN FPI DI KENDAL (Analisis Objektivitas Pemberitaan Bentrokan Warga dengan FPI di Kendal Pada Media Online Kompas.com Juli 2013)

0 0 21