Frame Metro TV “Lima Polisi Terancam Sangsi Kasus Cikeusik” dengan Model Framing Pan dan Kosicki
Struktur Strategi Penulisan
Sintaksis Cara wartawan menyusun fakta
Dengan menggunakan judul “Lima Polisi Terancam Sangsi Kasus Cikeusik”, wartawan
menyusun fakta tentang polisi yang dikenakan sangsi akibat keteledorannya dalam peristiwa
bentrokan ini dengan menggunakan elemen- elemen
headline ,
lead ,
latar informasi,
pengutipan dan sumber pernyataan berita dari Kabid Humas Polda Banten, AKBP Gunawan.
Skrip Cara wartawan mengisahkan fakta
Wartawan mengisahkan fakta dengan tidak meninggalkan unsur 5W + 1H, Metro TV
memberitakan berita “Lima Polisi Terancam Sangsi Kasus Cikeusik” pada tanggal 19
Februari 2011.
Tematik Cara wartawan menuliskan fakta
Wartawan menuliskan buruknya peran polisi dan kinerja polisi hingga polisi diberikan sangsi
tegas kedalam naskah berita dengan elemen detail, maksud kalimat atau hubungan antar
kalimat, nominalisasi antar kalimat, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti.
Retoris Cara wartawan menekankan fakta
Menekankan fakta tentang lima polisi yang terancam sangsi
kasus Cikeusik dengan menggunakan elemen leksikon pemilihan dan
pemakaian kata tertentu serta menekankan elemen grafisnya melalui gambar atau video
berita yang menampilkan latar lokasi Polda Banten.
Tabel 4.14. Frame Metro TV “Lima Polisi Terancam Sangsi Kasus Cikeusik” dengan Model Framing Pan dan Kosicki.
4.3.4. Berita Metro TV, Top Nine News Nusantara Jumat, 4 Maret 2011 21:07 WIB
Judul : Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka Gambar Video Berita “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka”
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Naskah Berita “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka”
GambarLatar Sumber Berita
Isi BeritaIsi Wawancara
Polda Banten Anchor
Selamat malam… Polri kembali menetapkan
3 tersangka baru dalam kasus bentrokan Cikeusik,
Pandeglang, Banten yang menewaskan
4 orang.
Ketiga tersangka tersebut merupakan anggota Polsek
Cikeusik yang dianggap lalai dalam menjalankan
tugasnya.
Kadif Humas
Mabes Polri Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam
menyatakan ketiga
tersangka tersebut yaitu, Bripka TBAS, Bripda Y
dan Bripda SBI. Ketiganya telah
menjalani sidang
komisi etika dan disiplin polri dan telah dikenakan
sangsi penahanan khusus selama selama 21 hari.
Berkas
ketiganya telah
dilimpahkan ke Kejaksaan dengan ditetapkannya 3
anggota polisi
tersebut sebagai tersangka, maka
jumlah keseluruhan
tersangka dalam
kasus penyerangan
jemaah Ahmadiyah
Cikeusik menjadi 16 orang.
Tabel 4.15. Naskah Berita “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1 Struktur Sintaksis Struktur Sintaksis yang menunjukkan gambar atau video berita ini adalah
headline , lead, latar informasi, pengutipan dan sumber pernyataan berita.
a Hedline Struktur sintaksis ini bisa dilihat dari elemen headline judul berita yang
ada pada berita di Metro TV tanggal 4 Maret 2011 berjudul “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka”. Berita ini hadir dengan headline judul
berita tersebut di Metro TV untuk mencerminkan isi beritanya. Judul diatas menunjukkan bahwa Metro TV memberikan gambaran pihak
polisi yang dijadikan tersangka karena kasus Cikeusik. Metro TV melalui judul ini ingin menunjukkan bahwa disini polisi tidak berperan aktif atau tidak bisa
menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya. Polisi pantas dijadikan tersangka dan mendapatkan sangsi atas lalai dan keteledorannya
dalam menjalankan tugas hingga terjadi insiden Cikeusik tersebut. b Lead teras berita
Berita ini juga mengandung elemen lead teras berita yang dibacakan anchor
Metro TV sebagai berikut “Polri kembali menetapkan 3 tersangka baru dalam kasus bentrokan Cikeusik, Pandeglang, Banten yang menewaskan 4
orang.” Dari lead yang ditampilkan dijelaskan bahwa Polri lagi-lagi menetapkan
3 tersangka baru dalam kasus bentrokan Cikeusik, karena sebelumnya Polri
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
juga telah menetapkan 16 tersangka lainnya dalam kasus penyerangan jemaah Ahmadiyah Cikeusik
c Latar informasi Latar informasi yang berkaitan dengan ideologi media ditampilkan Metro
TV adalah tiga anggota polsek Cikeusik jadi tersangka. Ditetapkannya ketiga anggota polisi ini karena kesalahan aparat polisi itu sendiri yang lalai dan tidak
mampu menjalankan perannya dengan baik. Latar yang ada dalam berita ini akan menentukan pandangan khalayak yang negatif terhadap peranan aparat
polisi. d Pengutipan sumber berita
Dalam gambar atau video berita ini, menayangkan berita yang dibawakan oleh seorang anchor. Isi berita yang dibacakan oleh anchor tersebut mengutip
pernyataan dari Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam, yang menyatakan ;
“Ketiga tersangka tersebut yaitu, Bripka TBAS, Bripda Y dan Bripda SBI. Ketiganya telah menjalani sidang komisi etika dan
disiplin polri dan telah dikenakan sangsi penahanan khusus selama selama 21 hari. Berkas ketiganya telah dilimpahkan ke Kejaksaan
dengan ditetapkannya 3 anggota polisi tersebut sebagai tersangka, maka jumlah keseluruhan tersangka dalam kasus penyerangan
jemaah Ahmadiyah Cikeusik menjadi 16 orang.” Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam, dalam Metro TV,
Top Nine News Nusantara Jumat, 4 Maret 2011.
Pemilihan narasumber dari pihak Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam, menunjukkan bahwa Metro TV ingin menonjolkan satu
sisi peranan kepolisian yang telah berhasil melakukan penyelidikan dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menetapkan tersangka namun disisi lain Metro TV juga memperlihatkan bahwa memang benar ada 3 anggota polsek Cikeusik menjadi tersangka dan
dikenakan sangsi tegas karena kelalaian para aparat tersebut dalam menjalankan tugasnya.
2 Struktur Skrip Keseluruhan tayangan berita ini memuat struktur skrip dengan unsur 5W + 1H,
yaitu : a Who Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
Warga dengan Jemaah Ahmadiyah. b What Peristiwa apa yang sedang terjadi?
Insiden bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah. c When Kapan peristiwa itu terjadi?;
Pada hari Minggu, tanggal 6 Februari 2011. d Where Dimana peristiwa itu terjadi?
Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. e Why Mengapa peristiwa itu terjadi?;
Karena dipicu oleh kemarahan warga akibat tidak kunjung dibubarkannya aliran Ahmadiyah yang dianggap sesat oleh warga.
f How Bagaimana kronologi peristiwa itu terjadi?
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Puluhan warga dengan memakai pita biru dan membawa senjata tajam tiba- tiba menyerang markas jemaah ahmadiyah di daerah Cikeusik. Dan secara
membabi buta warga menyerang para jemaah Ahmadiyah melakukan perusakan mobil dan rumah korban hingga menyebabkan banyak korban luka-
luka dan menewaskan 4 jemaah Ahmadiyah.
3 Struktur Tematik Struktur tematik dalam berita ini dapat diamati dari beberapa elemen, yaitu
detail, maksud kalimat atau hubungan antar kalimat, nominalisasi antar kalimat, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti.
a Detail Dalam berita ini, media televisi Metro TV menayangkan wawancara
dengan beberapa sumber berita dari Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam dengan latar lokasi Mabes Polri, tempat dimana ketiga
anggota Polsek Cikeusik menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri. Anchor
dalam beritanya juga menjelaskan kutipan pernyataan dari sumber berita, yang menyatakan ketiga tersangka tersebut yaitu, Bripka TBAS, Bripda
Y dan Bripda SBI. Ketiganya telah menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri dan telah dikenakan sangsi penahanan khusus selama selama 21 hari. Hal
itu disampaikan untuk menunjukkan polisi pantas dijadikan tersangka dalam kasus ini karena polisi dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya.
b Maksud kalimat atau hubungan antar kalimat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Informasi yang disampaikan oleh Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam, tentang tiga anggota Polsek Cikeusik jadi tersangka,
secara ecara eksplisit terlihat dalam isi berita yang disampaikan oleh anchor. Tujuan disampaikannya informasi ini kepada buplik adalah justru untuk
menjatuhkan kredibilitas polisi. Karena berita yang disampaikan kepada publik berisikan tentang tiga anggota Polsek Cikeusik yang telah ditetapkan bersalah
dan menjadi tersangka dalam insiden bentrokan Cikeusik. Ketiganya juga telah menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri dan telah dikenakan sangsi
penahanan khusus selama selama 21 hari. Dari sini terlihat jelas bahwa aparat atau petugas yang berada di lokasi kejadian saat itu tidak menjalankan
perannya dan tugasnya dengan baik, aparat polisi lalai dan membiarkan bentrokan itu berlangsung ricuh hingga menyebabkan korba tewas.
c Nominalisasi Nominalisasi dalam tayangan berita ini memaparkan bagaimana tiga
anggota Polsek Cikeusik jadi tersangka terkait tragedi Cikeusik. Dan ketiganya telah diberikan sangsi tegas. Hal ini menunjukkan bahwa polisi termasuk pihak
yang paling bertanggung jawab hingga mengakibatkan peristiwa bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik ini terjadi.
Dan disini komunikator Metro TV memandang bahwa objek tiga anggota Polsek Cikeusik sebagai sesuatu yang tidak berdiri sendiri yaitu
sebagai suatu kelompok atau komunitas yang nantinya akan terus diselidiki. d Koherensi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proposisi yang dipakai dalam naskah berita “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka” secara mudah dapat dilihat dari kata hubung yang
dipakai. Dari naskah berita yang dibawakan oleh anchor, mengandung koherensi penjelas, dimana proposisi yang satu dilihat sebagai penjelas
proposisi lain. Koherensi penjelas ditandai dengan menggunakan pemakaian kata hubung ”dan” atau ”lalu”. Kata hubung itu dapat dilihat pada pernyataan
dibawah ini ; “…Ketiganya telah menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri
dan telah dikenakan sangsi penahanan khusus selama selama 21 hari...”
Penggunaan kata hubung “dan” pada kutipan kalimat diatas menghubungkan antara dua kalimat yang memang saling berhubungan tentang
tiga anggota polisi yang telah menjalani siding komisi etika karena terbukti bersalah meninggalkan tugasnya dan lalai dalam mengantisipasi bentrokan di
Cikeusik dan akibatnya akan dikenakan sangsi tegas yaitu penahanan khusus selama 21 hari.
e Bentuk kalimat Bentuk kalimat dalam tayangan berita ini adalah segi sintaksis yang
berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Logika kausalitas itu dalam bahasa menjadi susunan subjek Tiga Anggota Polsek
Cikeusik yang menerangkan dan predikat yang diterangkan adalah jadi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tersangka terkait tragedi Cikeusik. Salah satu contoh kalimat pada bagian lead teras berita yang digunakan pada berita ini, menggunakan kalimat aktif.
Polri kembali menetapkan 3 tersangka baru S
P O
dalam kasus bentrokan Cikeusik, Pandeglang, Banten Keterangan
yang menewaskan 4 orang. Pelengkap
Kalimat aktif diatas mengandung makna bahwa Metro TV ingin menonjolkan buruknya peran polisi karena dalam berita ini berisi informasi
berita yang memperlihatkan 3 anggota polisi yaitu dari polsek Cikeusik terbukti bersalah meninggalkan tugas dan lalai dalam menjalankan tugas terkait
peristiwa bentrokan Cikeusik akibatnya ketiga anggota polsek Cikeusik tersebut dikenakan sangsi penahanan selama 21 hari.
f Kata ganti Kata ganti dalam judul berita ini merupakan elemen untuk memanipulasi
bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Ada beberapa kata ganti yang terdapat dalam berita ini, diantaranya :
1. Kata ganti pemilik “-nya”
“Polri kembali menetapkan 3 tersangka baru dalam kasus bentrokan Cikeusik, Pandeglang, Banten yang menewaskan 4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
orang. Ketiga tersangka tersebut merupakan anggota Polsek Cikeusik yang dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya
2
...”
Kata ganti pemilik “-nya” yang ada pada kalimat diatas digunakan untuk menggantikan tugas anggota polsek Cikeusik untuk menjaga dan
mengamankan daerah Cikeusik agar tidak sampai terjadi bentrokan yang memakan korban
4 Struktur Retoris Struktur retoris dalam berita ini berhubungan dengan bagaimana wartawan
menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan memakai elemen pilihan kata, idiom, grafik gambar atau video
yang dipakai. Berita ini kemudian dianalisa dengan menggunakan beberapa elemen struktur retoris, antara lain :
a Leksikon Elemen leksikon yang digunakan dalam berita Metro TV kali ini
mencerminkan isi berita “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka” yang menggunakan pilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau
menggambarkan peristiwa.
Pilihan kata
itu secara
keseluruhan menggambarkan realitas tiga anggota Polsek Cikeusik yang jadi tersangka
dalam peristiwa bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik berdasarkan fakta atau realitas yang ada. Hal ini tercermin dari
kalimat pernyataan dari Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam ;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
“Ketiga tersangka tersebut yaitu, Bripka TBAS, Bripda Y dan Bripda SBI. Ketiganya telah menjalani sidang komisi etika dan
disiplin polri dan telah dikenakan sangsi penahanan khusus selama selama 21 hari. Berkas ketiganya telah dilimpahkan ke
Kejaksaan...”
Pemilihan dan pemakain kata yang bergaris bawah sebagai kalimat pernyataan sumber berita untuk menggambarkan bahwa polisi itu bersalah dan
pantas dijadikan tersangka selain itu juga telah menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri dan telah dikenakan sangsi penahanan khusus selama selama
21 hari karena polisi tersebut lalai dalam menjalankan tugasnya. b Grafis
Penelitian kali ini yang digunakan adalah media televise Metro TV maka terdapat asumsi bahwa informasi yang dibingkai dalam pemberitaan di televisi
tidak hanya terdiri dari unsur teks. Tetapi, dalam informasi berita tersebut juga ada unsur simbol verbal yang berupa bunyi bahasa. Sehingga elemen grafis
dalam berita ini, selain bisa dilihat dari gambar berita, juga bisa dilihat dari bahasa tutur si pembawa berita atau sumber berita yang berupa intonasi.
Gambar dalam tayangan berita kali ini menampilkan rekaman gambar atau video yang mengambil latar lokasi Polda Banten, tempat dimana ketiga
anggota Polsek Cikeusik menjalani sidang komisi etika dan disiplin polri. Gambar tersebut tentunya dilengkapi dengan teks pelengkap captions gambar
atau video sebagai berikut: 3 Polisi Jadi Tersangka Baru
3 Polisi Dianggap Lalai Bertugas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dalam tayangan berita ini elemen grafisnya semakin diperkuat dengan naskah berita yang dibawakan anchor ;
“Polri kembali menetapkan 3 tersangka baru dalam kasus bentrokan Cikeusik, Pandeglang, Banten yang menewaskan 4
orang.”
Kata “menetapkan 3 tersangka baru” ditegaskan dan ditekankan oleh
anchor dengan intonasi yang lebih tinggi. Maka dari itu Metro TV menjadikan
kalimat ini sebagai judul berita.
Frame Metro TV “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka” dengan Model Framing Pan dan Kosicki
Struktur Strategi Penulisan
Sintaksis Cara wartawan menyusun fakta
Dengan menggunakan judul “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka”, wartawan
menyusun fakta tentang polisi yang dijadikan tersangka akibat kelalaiannya dalam peristiwa
bentrokan ini dengan menggunakan elemen- elemen headline, lead, latar
informasi, pengutipan dan sumber pernyataan berita dari
Kadif Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Ahmad Bahrul Alam.
Skrip Cara wartawan mengisahkan fakta
Wartawan mengisahkan fakta dengan tidak meninggalkan unsur 5W + 1H, Metro TV
memberitakan berita “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka” pada tanggal 4 Maret
2011.
Tematik Cara wartawan menuliskan fakta
Wartawan menuliskan buruknya peran polisi dan kinerja polisi hingga polisi dijadikan
tersangka dan berikan sangsi tegas kedalam naskah berita dengan elemen detail, maksud
kalimat
atau hubungan
antar kalimat,
nominalisasi antar kalimat, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti.
Retoris Cara wartawan menekankan fakta
Menekankan fakta tentang tiga anggota Polsek Cikeusik yang menjadi tersangka dengan
menggunakan elemen leksikon pemilihan dan pemakaian kata tertentu serta menekankan
elemen grafisnya melalui gambar atau video
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berita yang menampilkan latar lokasi Mabes Polri.
Tabel 4.16. Frame Metro TV “Tiga Anggota Polsek Cikeusik jadi Tersangka” dengan Model Framing Pan dan Kosicki.
4.4. Frame TV One dan Metro TV