Moda Komunikasi Moda komunikasi menurut Jones 1995 adalah berbagai Teks, terdiri dari teks

Berita investigatif adalah berita yang disusun karena adanya penelusuran terhadap suatu kasus sehingga menjadi berita yang aktual dan berbobot.

2.4. Moda Komunikasi Moda komunikasi menurut Jones 1995 adalah berbagai Teks, terdiri dari teks

besar berupa teks tulis ; dan teks kecil berupa video, audio, grafis yang digunakan untuk mempresentasikan isi atau pesan berita. Kemampuan memanfaatkan moda komunikasi secara efektif dimiliki oleh media dengan basis jurnalistik siar baik televisi maupun radio, Anshori, 2006 : 17-18. Secara kualitatif, media televisi dan radio mampu menghadirkan eksploitasi moda komunikasi yang terintegrasi dengan teks tulisan berita dilengkapi dengan video dan audio. Tanpa ada permasalahan-permasalahan terkait dengan aspek kejujuranhonesty, relevansi dan faktualitas. Keduanya secara hati-hati menggunakan moda komunikasi sehingga berita menjadi suatu kesatuan utuh. Media televisi dan radio menggunakan elemen retoris video dan audio serentak dengan elemen teks berita. Masing-masing diberi captions keterangan yang sesuai dengan teks berita, menyertakaan keterangan yang jujur terkait dengan elemen grafis seperti apakah elemen video-audio ataupun grafis tersebut berupa dokumentasi, ilustrasi atau stock shoot potongan gambar yang langsung diperoleh dilapangan ketika melakukan liputan. Sifat immediacy kesegeraan atau up to date dalam format breaking news dapat dijumpai pada media elektronik dan cetak. Namun, tetap saja media televisi dan radio yang lebih up to date dibanding media-media lainnya. Karena kedua media tersebut bisa langsung meliput dan menyiarkan berita secara langsung dari tempat kejadian. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sifat, struktur dan sumber berita terbuka untuk perubahan dan dinamis. Sifat ini mempengaruhi struktur berita, yakni struktur berita piramida terbalik inverted pyramid semakin padat namun berkembang secara dinamis. Selain menggunakan struktur piramida terbalik, berita juga menekankan aspek keringkasan brevity yang terwujud pada penggunaan strategi breaking news untuk liputan berita. Penggunaan lead ringkasan lazim digunakan di teknik penulisan naskah radio. Pada elemen sumber berita, berita pada umumnya masih menggunakan sumber-sumber berita dari tokoh kunci key person, saksi mata atau dari pihak yang dipandang layak untuk memberi pernyataan. Berita-berita dari jaringan media juga banyak digunakan terutama untuk berita-berita luar negeri. Lima media massa besar konvensional, televisi, radio, majalah, koran dan film. Media massa, terutama televisi memanfaatkan video, teks, gambar, grafik yang diubah menjadi sumber atau pelengkap berita. Multimedialitas berasal dari konsep konvergensi yang didominasi oleh pemikiran konvergensi teknologi; digitaliasi beragam bentuk format video, audio, grafik dan gambar. Pada sisi jurnalis, multimedialitas berarti kemampuanketerampilan beragam multiskill dalam penggunaan berbagai platform media untuk membuat sajian berita. Multimedialitas adalah bagaimana persoalan persentasi berita, konvergensi dan perubahan organisasi seperti konvergensi ruang redaksi, konvergensi budaya termasuk khalayak. Multimedialitas tidak hanya menyangkut kreativitas seorang jurnalis mengemas berita, namun juga menyangkut tentang efisiensi komunikasi. Kecenderungan teknis ini akan membuat wartawanjurnalis memahami terhadap persoalan-persoalan teknis, seperti bagimana menghubungkan teks berita dengan teks video. Kalau hendak meneliti bagaimana organisasi media mempengaruhi pemilihan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. isi dan terutama dengan upaya untuk mempengaruhi audiens, kajian harus difokuskan pada pertanyaan bagiamana informasi berita direpresentasikan atau di kemas framed, McQuail, 2000 : 343.

2.5. Analisis Framing

Dokumen yang terkait

Konstruksi Pemberitaan Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive (Studi Analisis Framing Tentang Konstruksi Pemberitaan Dalam Frame Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive di Metro TV)

0 47 112

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG BENCANA KABUT ASAP (Analisis Framing Pemberitaan Bencana Kabut Asap di Televisi Nasional Metro TV dan Televisi Lokal Duta TV)

0 7 23

KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 2 14

KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 0 17

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN BENTROKAN WARGA DENGAN FPI DI KENDAL (Analisis Objektivitas Pemberitaan Bentrokan Warga dengan FPI di Kendal Pada Media Online Kompas.com Juli 2013).

0 4 106

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Ideologi Politik Jokowi di Media Massa (Studi Kasus Pemberitaan di Metro TV, TV One, dan Kompas TV)

0 0 14

ETIKA PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI TELEVISI (KASUS PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT DI METRO TV DAN TV ONE)

0 0 10

Analisis Wacana Kritis Kasus Penyerangan Terhadap Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik

0 0 8

PEMBINGKAIAN MEDIA ATAS PEMBERITAAN PERISTIWA BENTROKAN ANTARA WARGA DENGAN JEMAAH AHMADIYAH DI CIKEUSIK (Studi Analisis Framing Pemberitaan Peristiwa Bentrokan antara Warga dengan Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik pada Media Televisi TV One dan Metro TV)

0 0 26

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN BENTROKAN WARGA DENGAN FPI DI KENDAL (Analisis Objektivitas Pemberitaan Bentrokan Warga dengan FPI di Kendal Pada Media Online Kompas.com Juli 2013)

0 0 21