4.2.1. Berita TV One, Apa Kabar Indonesia Selasa, 8 Februari 2011, 07:24 WIB
Judul : Mabes Polri Kirim Tim Khusus Gambar Video Berita “Mabes Polri Kirim Tim Khusus”
Naskah Berita “Mabes Polri Kirim Tim Khusus”
GambarLatar Sumber Berita
Isi BeritaIsi Wawancara
Anchor Terkait
insiden penyerangan
Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik,
Pandeglang, Banten, Polri mengirim tim khusus untuk
mengolah TKP.
Jendral Polisi Timur Pradopo
“Kita tidak menghendaki pelanggaran hukum, artinya
yang melanggar hukum ditindak tegas, siapapun
itu.”
Wartawan “Siapa indikasi pelakunya,
pak?.” Wawancara dengan
KAPOLRI
Jendral Polisi Timur Pradopo
“Menunggu perkembangan kita sedang mengidentifisir,
terimakasih ya…” Wawancara dengan
KABARESKRIM POLRI
Komjen Polisi Ito Sumardi
“Dimana saat
ini pengendalian
disana langsung
dibawah Wakapolri,
bahwa Wakapolri disana sekarang
dengan fungsi
intelejen kemudian kepolisian dari
Reserse kemudian Binmas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kemudian direktur
Sabarang jadi
semua pejabat
utamanya hadir
disana dibawah
kendali langsung dari Wakapolri.
Intinya disini kita ingin mengolah TKP karena ini
kan kejadian yang ditangani Polri atau kejadian pidana
sehingga nanti dari hasil penyelidikan
yang dilakukan
secara mendalam, baru kita lihat
faktor penyebabnya apa, siapa saja yang terlibat
siapapun yang
terlibat perbuatan pidana itu akan
kita proses. Tidak melihat dari kelompok mana tapi
bicara dari
perorangan, barang siapa pun juga. Oleh
karena itu, kapolri juga menyampaikan
agar masyarakat bisa melihat ini
tidak dari bentuk solidaritas tapi barang siapa yang
berbuat salah, baik dari kedua belah pihak kita akan
proses
sesuai dengan
hukum yang berlaku.”
Wartawan “Sudah ada yang ditangkap
belum, pak?”
Komjen Polisi Ito Sumardi
“Ya, sebagian masih kita periksa saksi-saksi, saya
perkembangan belum lihat tapi tadi pagi sudah cukup
banyak.”
Wartawan “Mabes Polri kirim orang
kesana tidak, untuk tambah perkuatan?”
Komjen Polisi Ito Sumardi
“Jadi yang dikirim kesana Pak Karobin Ops. langsung
yang menyidik masalah di Polres, direktur di Pidum
Pak Agung saat ini ada di TKP dan Polsek. Kemudian
Kapus Inafis Pak Subekti, beliau
sekarang sedang
melakukan olah
TKP
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kemudian ada
direktur Sabara,
kemudian dari
direktur Karomaninal
kemudian dari Provos, dari Intelejen,
semuanya lengkap.”
Tabel 4.3. Naskah Berita “Mabes Polri Kirim Tim Khusus”. 1 Struktur Sintaksis
Struktur Sintaksis yang menunjukkan gambar atau video berita ini adalah headline
, lead, latar informasi, pengutipan dan sumber pernyataan berita.
a Hedline Berita ini ditampilkan sebagai headline judul berita utama di TV One.
TV One menganggap berita ini merupakan berita yang sangat penting untuk dikemukakan kepada khalayak pemirsanya. Jika suatu media menjadikan
sebuah isu atau peristiwa sebagai headline, maka dapat diasumsikan isu tersebut memperoleh perhatian besar dari khalayak. Struktur sintaksis ini bisa
dilihat dari headline yang ada pada berita di TV One tanggal 8 Februari 2011 berjudul “Mabes Polri Kirim Tim Khusus”.
Judul diatas menunjukkan bahwa TV One memberikan gambaran berdasarkan pernyataan Kabareskrim Polri, bahwa Mabes Polri telah
mengirimkan tim khusus untuk menangani peristiwa bentrokan yang mendapat kecaman dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat, LSM, hingga ormas-
ormas islam di Indonesia. Selain itu peristiwa ini juga sangat menarik perhatian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
karena menibulkan rasa prihatin yang mendalam hingga memakan korban 4 orang tewas dan banyak korban luka-luka.
TV One melalui judul ini ingin menunjukkan keseriusan pemerintah melalui polisi untuk berusaha dan berupaya membentuk tim khusus yang
nantinya akan mengolah TKP untuk mengusut dan mencari siapa-siapa saja pelaku yang akan dijadikan tersangkan dan dikenakan hukuman.
b Lead teras berita Berita ini semakin diperkuat dengan lead teras berita yang dihadirkan
TV One sebagai berikut “Terkait insiden penyerangan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, Polri mengirim tim khusus untuk mengolah
TKP.” Dari lead yang ditampilkan dijelaskan bahwa polri telah mengutus tim
khusunya untuk melakukan oleh TKP di tempat kejadian. c Latar informasi
Latar informasi yang berkaitan dengan ideologi media pada berita ini adalah bagaimana peran polisi dalam peristiwa bentrokan Cikeusik ini sangat
diperlukan dalam mengolah TKP untuk menangkap para pelaku bentrokan agar tidak ada lagi profokator yang nantinya akan mempengaruhi warga untuk
melakukan penyerengan selanjutnya. d Pengutipan sumber berita
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dalam gambar atau video berita ini, jelas terlihat bahwa TV One menayangkan berita yang berisikan saat wartawan mewawancarai Kapolri,
Jendral Polisi Timur Pradopo dan Kabareskrim Polri Komjen Polisi Ito Sumardi. Dalam wawancaranya, Kapolri menegaskan tidak menghendaki
pelanggaran hukum, artinya yang melanggar hukum ditindak tegas siapapun itu dan
menunggu perkembangan
sambil mengidentifisir.
“Kita tidak
menghendaki pelanggaran hukum, artinya yang melanggar hukum ditindak tegas siapapun itu. Menunggu perkembangan kita sedang menidentifisir,
terimakasih ya…” Tegas Kapolri, Jendral Polisi Timur Pradopo kepada wartawan TV One, Jakarta, 8 Februari 2011.
Selain menayangkan wawancara dengan Kapolri, TV One juga menayangkan hasil wawancaranya dengan Kabareskrim Polri, Komjen Polisi
Ito Sumardi. Ito menyatakan bahwa intinya disini polri ingin mengolah TKP karena ini merupakan kejadian yang ditangani Polri dibawah kendali langsung
dari Wakapolri. Ito juga menegaskan bahwa pihaknya telah mengirim beberapa orang untuk mengolah TKP.
“Dimana saat ini pengendalian disana langsung dibawah Wakapolri, bahwa Wakapolri disana sekarang dengan fungsi intelejen
kemudian kepolisian dari Reserse kemudian Binmas kemudian direktur Sabarang jadi semua pejabat utamanya hadir disana
dibawah kendali langsung dari Wakapolri. Intinya disini kita ingin mengolah TKP karena ini kan kejadian yang ditangani Polri atau
kejadian pidana sehingga nanti dari hasil penyelidikan yang dilakukan secara mendalam, baru kita lihat faktor penyebabnya apa,
siapa saja yang terlibat siapapun yang terlibat perbuatan pidana itu akan kita proses. Tidak melihat dari kelompok mana tapi bicara dari
perorangan. Barang siapa pun juga. Oleh karena itu, Kapolri juga menyampaikan agar masyarakat bisa melihat ini tidak dari bentuk
solidaritas tapi barang siapa yang berbuat salah, baik dari kedua belah pihak, kita akan proses sesuai dengan hukum yang berlaku.”
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kabareskrim Polri, Komjen Polisi Ito Sumardi, dalam TV One, Apa Kabar Indonesia, Selasa, 8 Februari 2011.
“Jadi yang dikirim kesana Pak Karobin Ops. langsung yang menyidik masalah di Polres, direktur di Pidum Pak Agung saat ini
ada di TKP dan Polsek. Kemudian Kapus Inafis Pak Subekti, beliau sekarang sedang melakukan olah TKP kemudian ada direktur
Sabara, kemudian dari direktur Karomaninal kemudian dari Provos, dari Intelejen, semuanya lengkap.” Kabareskrim Polri, Komjen
Polisi Ito Sumardi, dalam TV One, Apa Kabar Indonesia, Selasa, 8 Februari 2011.
Pemilihan narasumber dari pihak kepolisian disini menunjukkan bahwa TV One ingin menonjolkan kinerja dan peran aktif polisi dalam mengusut
kasus bentrokan Cikeusik ini dan telah membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan dan olah TKP.
2 Struktur Skrip Keseluruhan tayangan berita ini memuat struktur skrip dengan unsur 5W + 1H,
yaitu : a Who Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
Warga dengan Jemaah Ahmadiyah. b What Peristiwa apa yang sedang terjadi?
Insiden bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah. c When Kapan peristiwa itu terjadi?;
Pada hari Minggu, tanggal 6 Februari 2011.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d Where Dimana peristiwa itu terjadi? Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten.
e Why Mengapa peristiwa itu terjadi?; Karena dipicu oleh kemarahan warga akibat tidak kunjung dibubarkannya
aliran Ahmadiyah yang dianggap sesat oleh warga. f How Bagaimana kronologi peristiwa itu terjadi?
Puluhan warga dengan memakai pita biru dan membawa senjata tajam tiba- tiba menyerang markas jemaah ahmadiyah di daerah Cikeusik. Dan secara
membabi buta warga menyerang para jemaah Ahmadiyah hingga menyebabkan banyak korban luka-luka dan menewaskan 4 jemaah
Ahmadiyah. 3 Struktur Tematik
Struktur tematik dalam berita ini dapat diamati dari beberapa elemen, yaitu detail, maksud kalimat atau hubungan antar kalimat, nominalisasi antar
kalimat, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. a Detail
Dalam berita ini, media televisi TV One menayangkan narasumber dari pihak Polri yaitu Kapolri dan Kabareskrim Polri. Keduanya sama-sama
menjawab pertanyaan wartawan dengan jawaban tegas dan lugas bahwa pihaknya telah mengirimkan beberapa orang untuk menangani peristiwa
bentrokan tersebut. Hal itu disampaikan untuk menguntungkan pihak polisi dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
untuk membentuk citra positif Polri yang sigap dan tanggap menangani kasus- kasus kekerasan seperti ini.
b Maksud kalimat atau hubungan antar kalimat Informasi yang disampaikan oleh pihak Polri tentang pengiriman serta
penugasan beberapa pihak terkait untuk mengolah TKP disampaikan secara jelas. Hal itu secara eksplisit terlihat dalam jawaban-jawaban yang diberikan
oleh Kabareskrim Polri tentang pengiriman beberapa orang sebagai tim khususnya. Seperti pada jawaban Kabareskrim Polri Komjen Polisi Ito
Sumardi dibawah ini ; “Jadi yang dikirim kesana Pak Karobin Ops. langsung yang
menyidik masalah di Polres, direktur di Pidum Pak Agung saat ini ada di TKP dan Polsek. Kemudian Kapus Inafis Pak Subekti, beliau
sekarang sedang melakukan olah TKP kemudian ada direktur Sabara, kemudian dari direktur Karomaninal kemudian dari Provos,
dari Intelejen, semuanya lengkap.”
Tujuan disampaikannya informasi ini kepada buplik adalah untuk menguntungkan pihak Polri. Karena berita yang disampaikan kepada publik
tentang peran aktif polisi dalam penanganan kasus bentrokan ini. c Nominalisasi
Nominalisasi dalam tayangan berita ini memaparkan bagaimana peran aktif polisi membentuk tim khusus untuk melakukan olah TKP yang
menunjukkan bahwa polisi sedang bekerja keras dan berusaha menjalankan tugasnya dengan baik. Dan disini komunikator TV One memandang bahwa
objek pihak kepolisian sebagai sesuatu yang tidak berdiri sendiri yaitu sebagai suatu kelompok atau komunitas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d Bentuk kalimat Bentuk kalimat dalam tayangan berita ini adalah segi sintaksis yang
berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Logika kausalitas itu dalam bahasa menjadi susunan subjek Kapolri, Jendral Polisi
Timur Pradopo dan Kabareskrim Polri, Komjen Polisi Ito Sumardi yang menerangkan dan predikat yang diterangkan adalah bahwa Mabes Polri telah
mengirim tim khususnya. Salah satu contoh pada kalimat lead teras berita yang dibacakan oleh anchor, menggunakan kalimat aktif sebagai kalimat
pembuka dalam berita.
Terkait insiden penyerangan Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten,
Keterangan Polri
mengirim tim
khusus untuk
mengolah TKP
S P O Pelengkap
Kalimat aktif diatas mengandung makna bahwa pihak polisi telah menjalankan tugas dan peranannya membentuk dan mengirimkan tim khusus
untuk mengolah TKP di tempat kejadian bentrokan. e Kata ganti
Kata ganti dalam berita ini merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Ada kata ganti orang
yang terdapat dalam berita ini, diantaranya :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Kata ganti orang pertama jamak “kita” dan kata ganti orang ketiga
jamak “beliau”
“Kita tidak menghendaki pelanggaran hukum, artinya yang
melanggar hukum ditindak tegas, siapapun itu”.
“Jadi yang dikirim kesana Pak Karobin ops. langsung yang menyidik masalah di Polres, direktur di Pidum Pak Agung saat ini
ada di TKP dan Polsek. Kemudian Kapus Inafis Pak Subekti, beliau sekarang sedang melakukan olah TKP kemudian ada direktur
Sabara, kemudian dari direktur Karomaninal kemudian dari Provos, dari Intelejen, semuanya lengkap.
Kata ganti orang “kita” digunakan untuk menggantikan pihak polisi. Sedangkan penggunaan kata ganti orang “beliau” digunakan untuk
menggantikan Pak Subekti Kepala Pusat Identification System.
4 Struktur Retoris Struktur retoris dalam berita ini berhubungan dengan bagaimana wartawan
menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik gambar atau video yang
dipakai. Berita ini kemudian dianalisa dengan menggunakan beberapa elemen struktur retoris, antara lain :
a Leksikon
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Elemen leksikon yang digunakan dalam berita TV One kali ini mencerminkan isi berita “Mabes Polri Kirim Tim Khusus” yang menggunakan
pilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan peristiwa. Pilihan kata itu secara keseluruhan menggambarkan realitas peran
polisi dalam peristiwa bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik berdasarkan fakta atau realitas yang ada. Hal ini tercermin dari
kalimat pembuka pernyataan dari Kapolri “Kita tidak menghendaki
pelanggaran hukum, artinya yang melanggar hukum ditindak tegas,
siapapun itu.”
Pemilihan dan pemakain kata pelanggaran hukum itu untuk
menggambarkan peristiwa bentrokan antara warga dengan jemaah
Ahmadiyah, sedangkan pemakaian kata melanggar hukum itu ditujukan
Kapolri untuk menandai para pelaku yang terlibat dalam peristiwa bentrokan tersebut.
b Grafis Karena dalam penelitian kali ini yang digunakan adalah media televisi
maka terdapat asumsi bahwa informasi yang dibingkai dalam pemberitaan di televisi tidak hanya terdiri dari unsur teks. Tetapi, dalam informasi berita
tersebut juga ada unsur simbol verbal yang berupa bunyi bahasa. Sehingga elemen grafis dalam berita ini, selain bisa dilihat dari gambar berita, juga bisa
dilihat dari bahasa tutur si pembawa berita atau sumber berita yang berupa intonasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar dalam tayangan berita kali ini menampilkan rekaman gambar atau video saat wawancara wartawan dengan pihak polri yaitu Kapolri dan
Kabareskrim Polri. Gambar tersebut tentunya dilengkapi dengan teks pelengkap captions gambar atau video sebagai berikut:
Kapolri Janji Tindak Tegas Pelaku Mabes Polri Kirim Tim Khusus
Dalam tayangan berita ini elemen grafisnya semakin diperkuat saat dikeluarkannya pernyataan dan keterangan-keterangan dari Kapolri, Komjen
Polisi Ito Sumardi melalui kalimat “Kita tidak menghendaki pelanggaran
hukum, artinya yang melanggar hukum ditindak tegas, siapapun itu.” Kata “siapapun itu” ditegaskan dan ditekankan oleh kapolri dengan
intonasi yang lebih tinggi. Dalam hal ini, Kapolri ingin menunjukkan bahwa siapapun pelaku yang terlibat dalam peristiwa bentrokan, apakah itu profokator
ataupun orang yang hanya ikut-ikutan, apakah itu dari masyarakat biasa atau dari pihak polisi yang lalai dalam menjalankan tugasnya, akan tetap ditangkap
dan dikenakan sangsi. Penegasan itu semakin menunjukkan bahwa polisi tidak tebang pilih dalam menangani kasus ini.
Frame TV One “Mabes Polri Kirim Tim Khusus” dengan Model Framing Pan dan Kosicki
Struktur Strategi Penulisan
Sintaksis Cara wartawan menyusun fakta
Judul ini berisikan tentang berita yang menjadi headline
di TV One berjudul “Mabes Polri Kirim Tim Khusus”. Wartawan menyusun fakta kinerja
polisi membentuk tim khusus untuk olah TKP dengan menggunakan beberapa elemen headline,
lead , latar informasi, pengutipan dan sumber
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pernyataan berita dari Kapolri, Jendral Polisi Timur Pradopo dan Kabareskrim Polri, Komjen
Polisi Ito Sumardi.
Skrip Cara wartawan mengisahkan
fakta TV One mulai memberitakan berita ini pada
tanggal 8
Februari, yang
mengisahkan pernyataan-pernyataan pihak polisi sebagai
instansi pemerintah yang membentuk tim khusus untuk
mengolah TKP.
Dengan tidak
meninggalkan unsur 5W + 1H.
Tematik Cara wartawan menuliskan fakta
Wartawan menuliskan fakta Mabes Polri kirim tim khusus kedalam naskah berita dengan
berpijak pada hasil rekaman saat wawancara. Wartawan secara eksplisit ingin menunjukkan
bahwa fakta yang disiarkan sesuai dengan realitas yang dikemukakan oleh narasumber
yang diwawancarainya. Dengan menggunakan elemen-elemen detail, maksud kalimat atau
hubungan antar kalimat, nominalisasi antar kalimat, koherensi, bentuk kalimat dan kata
ganti.
Retoris Cara wartawan menekankan fakta
Menekankan fakta tentang peran Mabes Polri yang mengirim tim khusus dalam peristiwa
bentrokan antara
warga dengan
jemaah Ahmadiyah melalui elemen leksikon dengan
menggunakan pemilihan dan pemakaian kata tertentu, serta menekankan elemen grafisnya
melalui gambar atau video berita yang menampilkan wawancara dengan tokoh petinggi
polri
sebagai sumber
berita. Dalam
wawancaranya, sumber berita juga menekankan suatu kalimat yang dianggap penting dengan
meninggikan intonasi
kalimat tersebut
dibandingkan kalimat
yang lain
untuk menunjukkan elemen grafis.
Tabel 4.4. Frame TV One “Mabes Polri Kirim Tim Khusus” dengan Model Framing Pan dan Kosicki.
4.2.2. Berita TV One, Kabar Siang Selasa, 8 Februari 2011, 12:07 WIB Judul : Polisi Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ahmadiyah
Gambar Video Berita “Polisi Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ahmadiyah”
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Naskah Berita “Polisi Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ahmadiyah”
GambarLatar Sumber Berita
Isi BeritaIsi Wawancara Anchor
Dua hari pasca serangan massa ke rumah warga Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang,
Banten, ada perkembangan signifikan dalam penyelidikan polisi
Polsek Cikeusik Reporter
Riga Danniswara “Kami tadi sudah mengabarkan dari
program breaking news, dimana AKBP Gunawan menyatakan bahwa sudah ada
penajaman kasus dari peristiwa ini dan terus diselidiki bahwa hingga saat ini dari
proses berkembangnya penyelidikan dan kasus yang dilakukan tim kepolisian, sudah
ada satu nama yang diindikasikan menjadi tersangka
namun penahanan
belum dilakukan
karena terus
dilakukan penajaman atau spesifikasi dari sosok orang
tersebut. Sejauh mana dia terlibat dalam aksi yang menewaskan tiga orang jemaah
Ahmadiyah tersebut, dan saat ini Inafis atau Finger Print Identification System
terus melakukan olah TKP, seperti pengambilan
gambar dan juga melakukan pembatasan berupa pemasangan garis polisi meskipun
pada satu hari sebelumnya telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk melengkapi data
dan bahan-bahan dan kemudian akan dibawa ke Jakarta untuk proses identifikasi
lebih lanjut”.
Tabel 4.5. Naskah Berita “Polisi Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ahmadiyah”. 1 Struktur Sintaksis
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Struktur Sintaksis yang menunjukkan gambar atau video berita ini adalah headline
, lead, latar informasi, pengutipan dan sumber pernyataan berita. a Hedline
Pembaca cenderung lebih mengingat headline yang dipakai daripada bagian berita, maka TV One menampilkan berita ini dengan headline judul
berita “Polisi Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ahmadiyah”. Judul berita ini pada dasarnya mempunyai fungsi, yaitu mengiklankan
peran polisi dalam menetapkan tersangka dalam peristiwa bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, meringkaskan atau
mengikhtisarkan cerita bentrokan, memperjelas dan mencerminkan isi berita. Dalam judul berita ini juga tidak mencantumkan sesuatu yang bersifat
pendapat atau opini. TV One melalui judul ini ingin menunjukkan keseriusan pemerintah melalui polisi untuk berusaha dan berupaya menetapkan tersangka
terkait kasus bentrokan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik. b Lead teras berita
Berita ini semakin diperjelas dengan lead teras berita yang dihadirkan TV One sebagai berikut “Dua hari pasca serangan massa ke rumah warga
Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, ada perkembangan signifikan dalam penyelidikan polisi”.
Dari lead yang ditampilkan menjelaskan bahwa sudah ada perkembangan signifikan dalam penyelidikan polisi terkait dengan peristiwa bentrokan antara
warga dengan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c Latar informasi Latar informasi yang berkaitan dengan ideologi media pada berita ini
memberi pemaknaan atas peran polisi dalam insiden Cikeusik. Dalam berita ini dikemukakan latar belakang atas peristiwa bentrokan antara warga dengan
jemaah Ahmadiyah tentang bagaimana peran aktif polisi untuk menyelidiki peristiwa ini, yang nantiya akan menentukan pandangan khalayak yang positif
terhadap polisi. d Pengutipan sumber berita
Dalam gambar atau video berita ini, memperlihatkan wartawan TV One sedang melakukan reportase atau laporan langsung dari daerah Banten.
Reporter dalam laporannya juga menjelaskan kutipan pernyataan dari sumber berita AKBP Gunawan ;
“Bahwa sudah ada penajaman kasus dari peristiwa ini dan terus diselidiki bahwa hingga saat ini dari proses berkembangnya
penyelidikan dan kasus yang dilakukan tim kepolisian, sudah ada satu nama yang diindikasikan menjadi tersangka namun penahanan
belum dilakukan karena terus dilakukan penajaman atau spesifikasi dari sosok orang tersebut…” Laporan reporter Riga Danniswara
dalam TV One, Kabar Siang, Selasa, 8 Februari 2011.
Pemilihan narasumber dari pihak kepolisian disini menunjukkan bahwa TV One ingin menonjolkan kinerja dan peran aktif polisi dalam menyelidiki
kasus bentrokan Cikeusik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2 Struktur Skrip Keseluruhan tayangan berita ini memuat struktur skrip dengan unsur 5W + 1H,
yaitu : a Who Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
Warga dengan Jemaah Ahmadiyah. b What Peristiwa apa yang sedang terjadi?
Insiden bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah. c When Kapan peristiwa itu terjadi?;
Pada hari Minggu, tanggal 6 Februari 2011. d Where Dimana peristiwa itu terjadi?
Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. e Why Mengapa peristiwa itu terjadi?;
Karena dipicu oleh kemarahan warga akibat tidak kunjung dibubarkannya aliran Ahmadiyah yang dianggap sesat oleh warga.
f How Bagaimana kronologi peristiwa itu terjadi? Puluhan warga dengan memakai pita biru dan membawa senjata tajam tiba-
tiba menyerang markas jemaah ahmadiyah di daerah Cikeusik. Dan secara membabi buta warga menyerang para jemaah Ahmadiyah hingga
menyebabkan banyak korban luka-luka dan menewaskan 4 jemaah Ahmadiyah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3 Struktur Tematik Struktur tematik dalam berita ini dapat diamati dari beberapa elemen, yaitu
detail, maksud kalimat atau hubungan antar kalimat, nominalisasi antar kalimat, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti.
a Detail Dalam berita ini, media televisi TV One menayangkan kutipan
pernyataan dari sumber berita AKBP Gunawan dimana ia menyatakan bahwa sudah ada penajaman kasus dari peristiwa ini dan terus diselidiki bahwa hingga
saat ini dari proses berkembangnya penyelidikan dan kasus yang dilakukan tim kepolisian, sudah ada satu nama yang diindikasikan menjadi tersangka. Hal itu
disampaikan untuk menguntungkan pihak polisi dan untuk membentuk citra positif Polri yang sigap menyelidiki kasus ini dan tanggap menangkap
tersangka. b Maksud kalimat atau hubungan antar kalimat
Informasi yang disampaikan oleh AKBP Gunawan tentang peran polisi yang sudah menetapkan tersangka kasus Ahmadiyah. Hal itu secara eksplisit
terlihat dalam laporan yang disampaikan oleh reporter Riga Danniswara tentang perkembangan signifikan dalam penyelidikan polisi dibawah ini ;
“Kami tadi sudah mengabarkan dari program breaking news, dimana AKBP Gunawan menyatakan bahwa sudah ada penajaman
kasus dari peristiwa ini dan terus diselidiki bahwa hingga saat ini dari proses berkembangnya penyelidikan dan kasus yang dilakukan
tim kepolisian, sudah ada satu nama yang diindikasikan menjadi tersangka namun penahanan belum dilakukan karena terus
dilakukan penajaman atau spesifikasi dari sosok orang tersebut. Sejauh mana dia terlibat dalam aksi yang menewaskan tiga orang
jemaah Ahmadiyah tersebut, dan saat ini Inafis atau Finger Print
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Identification System terus melakukan olah TKP, seperti
pengambilan gambar dan juga melakukan pembatasan berupa pemasangan garis polisi meskipun pada satu hari sebelumnya telah
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk melengkapi data dan bahan- bahan dan kemudian akan dibawa ke Jakarta untuk proses
identifikasi lebih lanjut”.
Tujuan disampaikannya informasi ini kepada buplik adalah untuk menguntungkan pihak Polisi. Karena berita yang disampaikan kepada publik
tentang peran aktif polisi dalam menangkap tersangka kasus bentrokan. c Nominalisasi
Nominalisasi dalam tayangan berita ini memaparkan bagaimana perkembangan signifikan dalam penyelidikan polisi sudah menetapkan
tersangka kasus Ahmadiyah menunjukkan bahwa polisi sedang bekerja keras dan berusaha menjalankan tugasnya dengan baik. Dan disini komunikator TV
One memandang bahwa objek tersangka sebagai sesuatu yang tidak berdiri sendiri yaitu sebagai suatu kelompok atau komunitas yang nantinya akan terus
diselidiki. d Bentuk kalimat
Bentuk kalimat dalam tayangan berita ini adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Logika
kausalitas itu dalam bahasa menjadi susunan subjek pihak kepolisian AKBP Gunawan yang menerangkan dan predikat yang diterangkan adalah
bahwa sudah ditetapkannya tersangka kasus Ahmadiyah. Salah satu contoh pada kalimat yang dikatakan oleh reporter Riga Danniswara saat
menyampaikan laporannya, menggunakan kalimat aktif.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kami tadi sudah mengabarkan dari program breaking news, S
P O
dimana AKBP Gunawan menyatakan bahwa sudah ada penajaman kasus dari peristiwa ini.
Keterangan Kalimat aktif diatas mengandung makna bahwa pihak polisi melalui
AKBP Gunawan telah memberikan pernyataan tentang perkembangan penyelidikan yang dilakukan oleh polisi.
f Kata ganti Kata ganti dalam judul berita ini merupakan elemen untuk
memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Ada beberapa kata ganti yang terdapat dalam berita ini, diantaranya :
1. Kata ganti orang pertama tunggal “kami” dan kata ganti orang
ketiga tunggal “dia”
“Kami tadi sudah mengabarkan dari program breaking news, dimana AKBP Gunawan menyatakan bahwa sudah ada
penajaman kasus dari peristiwa ini dan terus diselidiki bahwa hingga saat ini dari proses berkembangnya penyelidikan dan
kasus yang dilakukan tim kepolisian, sudah ada satu nama yang diindikasikan menjadi tersangka namun penahanan belum
dilakukan karena terus dilakukan penajaman atau spesifikasi dari sosok orang tersebut. Sejauh mana dia terlibat dalam aksi…”
Kata ganti orang “kami” digunakan reporter TV One untuk menggantikan pihak media yaitu TV One yang sedang memberitakan
peristiwa bentrokan. Sedangkan penggunaan kata ganti orang “dia” digunakan untuk menggantikan orang yang menjadi tersangka dalam
kasus bentrokan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4 Struktur Retoris Struktur retoris dalam berita ini berhubungan dengan bagaimana wartawan
menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik gambar atau video yang
dipakai. Berita ini kemudian dianalisa dengan menggunakan beberapa elemen struktur retoris, antara lain :
a Leksikon Elemen leksikon yang digunakan dalam berita TV One kali ini
mencerminkan isi berita “Polisi Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ahmadiyah” yang menggunakan pilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai
atau menggambarkan peristiwa. Pilihan kata itu secara keseluruhan menggambarkan realitas peran polisi dalam peristiwa bentrokan antara warga
dengan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik berdasarkan fakta atau realitas yang ada, yaitu bahwa polisi sudah tetapkan tersangka kasus Ahmadiyah. Hal ini
tercermin dari kalimat pembuka yang dibawakan oleh reporter yang mengutip pernyataan dari AKBP Gunawan “Kami tadi sudah mengabarkan dari program
breaking news, dimana AKBP Gunawan menyatakan bahwa sudah ada
penajaman kasus dari peristiwa ini…”. Pemilihan dan pemakain kata penajaman kasus itu untuk menandai
peristiwa serangan massa ke rumah warga Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, ini sudah ada perkembangan signifikan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b Grafis Elemen grafis dalam berita ini, selain bisa dilihat dari gambar berita, juga
bisa dilihat dari bahasa tutur si pembawa berita atau sumber berita yang berupa intonasi.
Gambar dalam tayangan berita kali ini menampilkan rekaman gambar atau video saat reporter Riga Danniswara melakukan reportase laporan
langsung dari Polsek Cikeusik. Gambar tersebut tentunya dilengkapi dengan teks pelengkap captions gambar atau video sebagai berikut:
Polisi Telah Tetapkan Tersangka Laporan : Riga Danniswara
Frame TV One “Polisi Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ahmadiyah” dengan Model Framing Pan dan Kosicki
Struktur Strategi Penulisan
Sintaksis Cara wartawan menyusun fakta
Dengan menggunakan judul “Polisi Sudah Tetapkan
Tersangka Kasus
Ahmadiyah”, wartawan menyusun fakta tentang peran polisi
dalam peristiwa
bentrokan ini
dengan menggunakan elemen-elemen headline, lead,
latar informasi,
pengutipan dan
sumber pernyataan berita dari AKBP Gunawan.
Skrip Cara wartawan mengisahkan fakta
Setelah peristiwa bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik terjadi
pada tanggal 6 Februari 2011, TV One gencar memberitakan berita tersebut hingga pada
tanggal 8 Februari, mulai mengemuka berita ini. Wartawan mengisahkan peran polisi yang sudah
menetapkan
tersangka kasus
Ahmadiyah berdasarkan elemen 5W+1H.
Tematik Cara wartawan menuliskan fakta
Wartawan menuliskan peran polisi yang sudah menetapkan tersangka kasus Ahmadiyah ini ke
dalam naskah berita dengan elemen detail, maksud kalimat atau hubungan antar kalimat,
nominalisasi antar kalimat, koherensi, bentuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kalimat dan kata ganti.
Retoris Cara wartawan menekankan fakta
Menekankan fakta tentang peran polisi sudah tetapkan tersangka kasus Ahmadiyah dalam
peristiwa bentrokan melalui elemen leksikon dengan menggunakan pemilihan dan pemakaian
kata tertentu, serta menekankan elemen grafisnya melalui gambar atau video berita yang
menampilkan laporan langsung reporter dari daerah Banten.
Tabel 4.6. Frame TV One “Polisi Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ahmadiyah” dengan Model Framing Pan dan Kosicki.
4.2.3. Berita TV One, Kabar Petang Rabu, 9 Februari 2011 18:34 WIB Judul : Polisi Buru 3 Provokator Penyerangan Jemaah Ahmadiyah
Gambar Video Berita “Polisi Buru 3 Provokator Penyerangan Jemaah Ahmadiyah”
Naskah Berita “Polisi Buru 3 Provokator Penyerangan Jemaah Ahmadiyah”
GambarLatar Sumber Berita
Isi BeritaIsi Wawancara
Anchor 1 Kepolisian daerah Banten telah
menetapkan seorang tersangka dalam kasus
penyerangan warga
ke pengikut Ahmadiyah di kecamatan
Cikeusik, Pandeglang, Banten.
Anchor 2 Polisi juga masih memburu tiga
tersangka yang diduga provokator penyerangan. Foto tiga tersangka
tersebut telah disebar hingga ke polsek-polsek. Kepolisian daerah
Banten
kini harus
melakukan penyelidikan
terkait kasus
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
penyerangan Ahmadiyah
di kampung Pandeuy desa Umbulan
kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. Setelah menetapkan satu
tersangka berinisial U, polisi kini memburu tiga tersangka lainnya.
Wawancara dengan KAPOLDA Banten
di Polda Banten Brigjen Agus Kusnaedi
“Kita sekarang lagi diupayakan pekerja ya, nanti kalau ada…”
Anchor 1 Tersangka itu terlihat melakukan
perusakan mobil dan rumah korban. Sementara ketiga orang lainnya yang
masih diburu adalah provokator yang perannya
cukup besar
dalam menyulut
kerusuhan pada
hari Minggu, 6 Februari kemarin. Guna
memudahkan pencarian, kepolisian telah
menyebarkan foto-foto
tersangka kerusuhan
itu untuk
diketahui petugas di polsek-polsek setempat dan menurut Kapolda
Banten, Brigjen Kapolda Agus Kusnaedi, pihaknya
pun sudah
mengantongi bukti-bukti cukup kuat yang mengarah pada para tersangka.
Tabel 4.7. Naskah Berita “Polisi Buru 3 Provokator Penyerangan Jemaah Ahmadiyah”.
1 Struktur Sintaksis Struktur Sintaksis yang menunjukkan gambar atau video berita ini adalah
headline , lead, latar informasi, pengutipan dan sumber pernyataan berita.
a Hedline Dalam judul berita ini tidak mencantumkan sesuatu yang bersifat
pendapat atau opini dari wartawan. Maka headline yang dipakai dalam berita di TV One kali ini menampilkan judul berita “Polisi Buru 3 Provokator
Penyerangan Jemaah Ahmadiyah”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Judul berita ini pada dasarnya mempunyai fungsi, yaitu mengiklankan peran polisi yang memburu 3 provokator dalam peristiwa bentrokan antara
warga dengan jemaah Ahmadiyah, meringkaskan atau mengikhtisarkan cerita bentrokan, memperjelas dan mencerminkan isi berita. TV One melalui judul ini
ingin menunjukkan keseriusan polisi berusaha dan berupaya memburu provokator-provokator yang terlibat kasus bentrokan jemaah Ahmadiyah di
Cikeusik. b Lead teras berita
Berita ini juga dilengkapi dengan lead teras berita yang dibacakan oleh anchor TV One sebagai berikut “Kepolisian daerah Banten telah menetapkan
seorang tersangka dalam kasus penyerangan warga ke pengikut Ahmadiyah di kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. Polisi juga masih memburu tiga
tersangka yang diduga provokator penyerangan.” Dari lead yang ditampilkan menerangkan bahwa pihak kepolisian daerah
Banten telah menetapkan seorang tersangka dalam kasus penyerangan warga ke pengikut Ahmadiyah di kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. Tetapi
polisi juga tidak hanya berhenti disitu saja. Polisi masih berupaya terus untuk memburu tiga tersangka yang diduga provokator penyerangan.
c Latar informasi Latar informasi yang berkaitan dengan ideologi media pada berita TV
One kali ini membantu menyelidiki bagaimana seseorang memberi pemaknaan atas peran polisi dalam insiden Cikeusik. Dalam berita ini dikemukakan latar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
belakang atas peristiwa bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah tentang bagaimana peran polisi yang memburu 3 provokator penyerangan
Jemaah Ahmadiyah, latar belakang ini nantiya akan menentukan pandangan d Pengutipan sumber berita
Dalam gambar atau video berita polisi buru 3 provokator penyerangan jemaah Ahmadiyah, menampilkan sedikit kutipan pernyataan dari Kapolda
Banten, Brigjen Agus Kusnaedi, yang terpotong “Kita sekarang lagi diupayakan pekerja ya, nanti kalau ada…” Kapolda Banten, Brigjen Agus
Kusnaedi, dalam TV One, Kabar Petang, Rabu, 9 Februari 2011. Pemilihan narasumber dari pihak kepolisian disini menunjukkan bahwa
TV One ingin menonjolkan kinerja dan peran aktif polisi dalam menyelidiki kasus bentrokan Cikeusik.
2 Struktur Skrip Keseluruhan tayangan berita ini memuat struktur skrip dengan unsur 5W + 1H,
yaitu : a Who Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
Warga dengan Jemaah Ahmadiyah. b What Peristiwa apa yang sedang terjadi?
Insiden bentrokan antara warga dengan jemaah Ahmadiyah. c When Kapan peristiwa itu terjadi?;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada hari Minggu, tanggal 6 Februari 2011. d Where Dimana peristiwa itu terjadi?
Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. e Why Mengapa peristiwa itu terjadi?;
Karena dipicu oleh kemarahan warga akibat tidak kunjung dibubarkannya aliran Ahmadiyah yang dianggap sesat oleh warga.
f How Bagaimana kronologi peristiwa itu terjadi? Puluhan warga dengan memakai pita biru dan membawa senjata tajam tiba-
tiba menyerang markas jemaah ahmadiyah di daerah Cikeusik. Dan secara membabi buta warga menyerang para jemaah Ahmadiyah melakukan
perusakan mobil dan rumah korban hingga menyebabkan banyak korban luka- luka dan menewaskan 4 jemaah Ahmadiyah.
3 Struktur Tematik Struktur tematik dalam berita ini dapat diamati dari beberapa elemen, yaitu
detail, maksud kalimat atau hubungan antar kalimat, nominalisasi antar kalimat, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti.
a Detail Dalam berita ini, media televisi TV One menayangkan wawancara
dengan sumber berita Kapolda Banten, Brigjen Agus Kusnaedi. Kutipan yang ada dalam berita polisi buru 3 provokator penyerangan jemaah Ahmadiyah itu
dijelaskan oleh para anchor, bahwa pihak polda sudah mengantongi bukti-bukti
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
cukup kuat yang mengarah pada para tersangka. Detail dalam berita ini berhubungan dengan sisi informasi tentang kinerja polisi diuraikan secara
panjang, TV One menampilkan berita ini dengan melebihkan informasi yang menguntungkan pihak kepolisian dalam hal ini yaitu peran polisi yang
memburu para tersangka.
b Maksud kalimat atau hubungan antar kalimat Informasi berita yang disampaikan oleh anchor dalam judul “Polisi buru
3 provokator penyerangan jemaah Ahmadiyah” itu dijelaskan tentang peran polisi yang sedang memburu 3 provokator terkait insiden Cikeusik. Hal itu
secara eksplisit terlihat dalam isi berita dibawah ini ; “Kepolisian daerah Banten telah menetapkan seorang tersangka
dalam kasus penyerangan warga ke pengikut Ahmadiyah di kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. Polisi juga masih
memburu tiga tersangka yang diduga provokator penyerangan. Foto tiga tersangka tersebut telah disebar hingga ke polsek-polsek.
Kepolisian daerah Banten kini harus melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan Ahmadiyah di kampung Pandeuy desa
Umbulan kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. Setelah menetapkan satu tersangka berinisial U, polisi kini memburu tiga
tersangka lainnya.”
Tujuan disampaikannya informasi ini kepada buplik adalah untuk menguntungkan pihak Polisi. Karena berita yang disampaikan kepada publik
tentang peran aktif polisi dalam memburu 3 provokator yang menjadi tersangka penyerangan jemaah Ahmadiyah.
c Nominalisasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Nominalisasi dalam tayangan berita ini secara keseluruhan memaparkan bagaimana polisi memburu 3 provokator yang menjadi tersangka kasus
Ahmadiyah. Pemburuan polisi ini menunjukkan bahwa polisi sedang menjalankan tugasnya dengan baik. Dan disini komunikator TV One
memandang bahwa objek tiga provokator sebagai sesuatu yang tidak berdiri sendiri yaitu sebagai suatu kelompok atau komunitas yang akan segera diburu.
d Koherensi Proposisi yang dipakai dalam naskah berita ini, secara mudah dapat
dilihat dari kata hubung yang dipakai. Dalam isi berita yang dibacakan oleh anchor TV One, ditandai dengan menggunakan koherensi penjelas, dimana
proposisi yang satu dilihat sebagai penjelas proposisi lain. Koherensi penjelas ditandai dengan menggunakan pemakaian kata hubung ”dan” atau ”lalu”. Kata
itu dapat dilihat pada naskah di bawah ini ;
Tersangka itu terlihat melakukan perusakan mobil dan rumah korban...
Guna memudahkan
pencarian, kepolisian
telah menyebarkan foto-foto tersangka kerusuhan itu untuk diketahui
petugas di polsek-polsek setempat dan menurut Kapolda Banten, Brigjen Kapolda Agus Kusnaedi, pihaknya pun sudah mengantongi
bukti-bukti cukup kuat yang mengarah pada para tersangka.
Penggunaan kata hubung “dan” pada kalimat kedua menghubungkan antara pernyataan yang dibuat media dengan kalimat dari Kapolda Banten.
Hal ini ditujukan untuk menguatkan pandangan media yaitu TV One tentang kinerja pihak kepolisian.
e Bentuk kalimat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bentuk kalimat dalam berita yang disiarkan TV One ini adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas.
Logika kausalitas itu dalam bahasa menjadi susunan subjek polisi yang menerangkan dan predikat yang diterangkan adalah tentang pemburuan 3
provokator penyerangan jemaah Ahmadiyah. Salah satu contoh pada kalimat lead
yang disampaikan oleh anchor menggunakan kalimat aktif. Kepolisian daerah Banten telah menetapkan seorang tersangka
S P
O dalam kasus penyerangan warga ke pengikut Ahmadiyah
Pelengkap di kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten.
Keterangan tempat Kalimat aktif diatas mengandung makna bahwa TV One ingin
menonjolkan pihak polisi yang telah menjalankan tugasnya dan menetapkan seorang tersangka dalam kasus bentrokan Cikeusik, melalui kalimat ini ingin
ditonjolkan keberhasilan polisi dalam melakukan penyelidikan dan menemukan tersangka.
f Kata ganti Kata ganti dalam judul berita ini merupakan elemen untuk memanipulasi
bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Ada beberapa kata ganti yang terdapat dalam berita ini, diantaranya :
1. Kata ganti orang pertama jamak “kita”
“Kita sekarang lagi diupayakan pekerja ya, nanti kalau ada…”
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kata ganti orang “kita” yang ada dalam kutipan pernyataan Kapolda Banten, Brigjen Agus Kusnaedi, digunakan untuk menggantikan pihak
kepolisian yang sedang menangani kasus bentrokan. 4 Struktur Retoris
Struktur retoris dalam berita ini berhubungan dengan bagaimana wartawan TV One menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat
bagaimana wartawan memakai elemen pilihan kata, idiom, grafik gambar atau video yang dipakai dan metafora. Berita ini kemudian dianalisa dengan
menggunakan beberapa elemen struktur retoris, antara lain : a Leksikon
Elemen leksikon yang digunakan dalam isi berita TV One kali ini menggunakan pilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau
menggambarkan peristiwa. Pilihan kata itu secara keseluruhan memaknai realitas peran polisi dalam peristiwa bentrokan antara warga dengan jemaah
Ahmadiyah di Cikeusik berdasarkan fakta atau realitas yang ada, yang ditandai dan digambarkan dengan pemburuan 3 provokator penyerangan jemaah
Ahmadiyah oleh polisi. Hal ini tercermin dari kalimat isi berita yang dibawakan oleh anchor “…Sementara ketiga orang lainnya yang masih diburu
adalah provokator yang perannya cukup besar dalam menyulut kerusuhan
pada hari Minggu, 6 Februari kemarin.”
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pemilihan dan pemakain kata menyulut kerusuhan itu menggambarkan
seseorang yang menimbulkan dan membuat kerusuhan penyerangan warga ke pengikut Ahmadiyah di kecamatan Cikeusik itu terjadi.
b Grafis Elemen grafis dalam berita ini, selain bisa dilihat dari gambar berita, juga
bisa dilihat dari bahasa tutur si pembawa berita atau sumber berita yang berupa intonasi.
Gambar dalam tayangan berita kali ini selain menampilkan anchor program ‘Kabar Petang’ juga menampilkan rekaman gambar atau video saat
wartawan mewawancarai Kapolda Banten, Brigjen Agus Kusnaedi, di Polda Banten. Gambar tersebut tentunya dilengkapi dengan teks pelengkap captions
gambar atau video sebagai berikut : Polisi Tetapkan Seorang Tersangka
Polisi Buru 3 Tersangka Dalam tayangan berita ini elem grafisnya semakin diperkuat dengan
naskah berita yang dibawakan oleh anchor melalui menekankan kalimat ;
“…Setelah menetapkan satu tersangka berinisial U, polisi kini memburu tiga tersangka lainnya.”
Kata “polisi kini memburu tiga tersangka lainnya” ditegaskan dan
ditekankan oleh anchor dengan intonasi yang lebih tinggi. Maka dari itu TV One menjadikan kalimat ini sebagai judul berita. Penegasan itu semakin
menunjukkan bahwa polisi sedang bekerja memburu 3 provokator penyerangan jemaah Ahmadiyah untuk menunjukkan keseriusan polisi menangani kasus ini.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c Metafora Dalam berita seorang komunikator terkadang juga menyampaikan kiasan,
ungkapan, metafora, yang digunakan untuk ornament atau bumbu dalam suatu teks naskah berita yang ditampilkan. Elemen metafora dalam judul berita
“Polisi Buru 3 Provokator Penyerangan Jemaah Ahmadiyah” dapat terlihat dalam kalimat penutup berita berikut ini ;
“…menurut Kapolda Banten, Brigjen Kapolda Agus Kusnaedi, pihaknya pun sudah mengantongi bukti-bukti cukup kuat yang
mengarah pada para tersangka.”
Pemakaian kata mengantongi bukti-bukti itu sebenarnya bukan arti
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
perbandingan. Arti yang sebenarnya dari mengantongi bukti-bukti itu
melukiskan bukti-bukti yang sudah didapatkan.
Frame TV One “Polisi Buru 3 Provokator Penyerangan Jemaah Ahmadiyah” dengan Model Framing Pan dan Kosicki
Struktur Strategi Penulisan
Sintaksis Cara wartawan menyusun fakta
Dengan menggunakan judul “Polisi Buru 3 Provokator Penyerangan Jemaah Ahmadiyah”,
wartawan menyusun fakta tentang peran polisi dalam
peristiwa bentrokan
ini dengan
menggunakan elemen-elemen headline, lead, latar
informasi, pengutipan
dan sumber
pernyataan berita dari Kapolda Banten, Brigjen Agus Kusnaedi.
Skrip Cara wartawan mengisahkan fakta
Wartawan mulai mengisahkan peran polisi dalam
peristiwa ini
setelah kerusuhan
penyerangan warga ke pengikut Ahmadiyah di Cikeusik terjadi pada tanggal 6 Februari 2011.
TV One gencar memberitakan berita tersebut hingga pada tanggal 9 Februari berita ini
disiarkan. Wartawan mengisahkan peran polisi dalam peristiwa ini berdasarkan elemen
5W+1H.
Tematik Wartawan menuliskan Polisi Buru 3 Provokator
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Cara wartawan menuliskan fakta Penyerangan Jemaah Ahmadiyah ini ke dalam
naskah berita dengan elemen detail, maksud kalimat
atau hubungan
antar kalimat,
nominalisasi antar kalimat, koherensi, bentuk kalimat.
Retoris Cara wartawan menekankan fakta
Menekankan fakta tentang peran aktif polisi memburu 3 provokator penyerangan jemaah
Ahmadiyah melalui elemen leksikon dengan menggunakan pemilihan dan pemakaian kata
tertentu, serta menekankan elemen grafisnya melalui gambar atau video berita dan melalui
penekankan suatu kalimat yang dibawakan anchor dengan meninggikan intonasi kalimat
tersebut. Berita ini berbeda dengan berita-berita TV One yang sebelumnya karena berita ini
mengandung elemen metafora.
Tabel 4.8. Frame TV One “Polisi Buru 3 Provokator Penyerangan Jemaah Ahmadiyah” dengan Model Framing Pan dan Kosicki.
4.3. Frame Metro TV