Hipotesis Jenis Rancangan Penelitian Definisi Operasional

Pemilihan basis yang tepat akan menentukan kualitas kekerasan lipstik sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Minyak, lemak, lilin dan zat pewarna merupakan komponen utama pada lipstik. Viskositas minyak jarak akan semakin turun seiring dengan bertambahnya suhu. Titik leleh campuran yang lebih tinggi dibandingkan titik leleh minyak jarak akan membuat viskositasnya turun dan dimungkinkan akan dapat menurunkan kekerasan lipstik yang dihasilkan. Peran lanolin dalam mempertahankan massa lipstik dapat menjadi kemungkinan akan meningkatkan kekerasan lipstik seiring dengan bertambahnya jumlah lanolin yang digunakan. Desain faktorial adalah desain eksperimental dimana setiap tingkat masing-masing faktor dipasangkan atau disilangkan dengan tiap tingkat setiap faktor lainnya. Desain faktorial dapat digunakan untuk menentukan ada tidaknya interaksi antara variabel bebas atau faktor yang dipertimbangkan.

K. Hipotesis

Komposisi minyak jarak dan lanolin dapat memberikan pengaruh terhadap terhadap kekerasan lipstik dan stabilitas lipstik dengan zat pewarna ekstrak kulit buah manggis Garcinia mangostana L.. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Jenis rancangan penelitian yang dilakukan yaitu rancangan eksperimental menggunakan desain faktorial, dengan dua faktor dan dua level untuk membandingkan sifat fisik dan stabilitas fisik lipstik.

B. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah minyak jarak dan lanolin dalam gram yang ditambahkan dalam formula lipstik dengan zat pewarna ekstrak kulit buah manggis.

2. Variabel Tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kekerasan lipstik dengan zat pewarna ekstrak kulit buah manggis.

3. Variabel Pengacau Terkendali

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah suhu pemanasan, suhu pendinginan dan waktu penyimpanan lipstik.

4. Variabel Pengacau Tak Terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu dan kelembaban ruangan saat pembuatan dan pengujian lipstik.

C. Definisi Operasional

1. Lipstik adalah batang dengan zat pewarna yang tersebar di campuran minyak, lilin dan lemak dan dikemas dalam tabung roll-up. 2. Zat pewarna dari ekstrak kulit buah manggis adalah hasil ekstrak kulit buah manggis dengan pelarut etanol 70 dan metode perkolasi. 3. Minyak jarak adalah minyak yang diperoleh dari biji tanaman jarak Ricinus communis . 4. Lanolin atau lanolin anhidrat adalah produk alami yang diperoleh dari kelenjar sebaceus domba. 5. Kekerasan lipstik adalah kemampuan lipstik untuk bertahan agar tidak mudah patah. Nilai kekerasan didapat dengan menggunakan alat uji kekerasan lipstik yang dibebani dengan berat maksimal 1400 gram dan dinyatakan dalam satuan detik. 6. Desain faktorial adalah model rancangan penelitian yang memungkinkan untuk evaluasi efek dari dua faktor, yaitu minyak jarak dan lanolin dan dua level yaitu level rendah dan level tinggi. 7. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon, pada penelitian ini, dua faktor yang digunakan yaitu minyak jarak dan lanolin. 8. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor, pada penelitian ini dua level yang digunakan adalah level rendah dan level tinggi. Level rendah minyak jarak dinyatakan sebanyak 3 gram dan level tinggi sebanyak 4,125 gram. Level rendah lanolin dinyatakan sebanyak 3 gram dan level tinggi sebanyak 4,125 gram. 9. Respon adalah besaran yang akan diamati perubahan efeknya. Respon dalam penelitian ini adalah nilai kekerasan lipstik. 10. Efek adalah perubahan yang disebabkan adanya variasi faktor dan level. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh komposisi Beeswax dan Paraffin Wax sebagai basis terhadap kekerasan lipstik dengan zat pewarna ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.).

3 24 75

Pengaruh komposisi lanolin dan beeswax sebagai basis lipstik terhadap sifat fisik dan stabilitas lipstik dengan pewarna dari ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.).

4 16 77