basis terhadap terhadap sifat fisik dan stabilitas lipstik dengan zat pewarna ekstrak kulit buah manggis.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi minyak jarak dan lanolin sebagai basis terhadap terhadap kekerasan dan stabilitas lipstik
dengan zat pewarna ekstrak kulit buah manggis Garcinia mangostana L.. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Bibir
Anatomi dan fisiologi bibir agak berbeda dibandingkan dengan kulit bagian badan lainnya. Dermis pada bibir tidak mengandung kelenjar keringat
maupun kelenjar minyak, sehingga bibir mudah kering dan pecah-pecah terutama jika dalam udara yang dingin dan kering Tranggono dan Latifah, 2007.
Warna merah alami pada bibir setiap orang disebabkan oleh warna darah yang mengalir di dalam pembuluh di lapisan bawah kulit bibir. Di bagian ini warna
itu terlihat lebih jelas karena pada bibir tidak ditemukan satu lapisan paling luar yaitu stratum corneum lapisan tanduk. Jadi, kulit bibir lebih tipis dari kulit wajah
Wibowo, 2005. Bibir menunjukkan sifat yang lebih peka dibanding kulit bagian tubuh
lainnya karena lapisan jangatnya tipis dan banyaknya aliran darah yang mengalir di daerah permukaan kulit bibir. Oleh karena itu, hendaknya berhati-hati dalam
memilih bahan yang digunakan sebagai sediaan cat bibir, terutama dalam hal memilih lemak, pigmen dan zat pengawet yang digunakan untuk maksud
pembuatan sediaan tersebut Depkes RI, 1985. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Manggis Garcinia mangostana L.
Gambar 1. Garcinia mangostana L. Firdaus,2011 1. Taksonomi Tumbuhan
Kingdom Plantae
Subkingdom Viridiplantae
Divisi Tracheophyta
Subdivisi Spermatophytina
Kelas Magnoliopsida
Ordo Malpighiales
Famili Clusiaceae
Genus Garcinia L.
Spesies Garcinia mangostana
L. ITIS report, 2016.
2. Nama Daerah
Manggis mempunyai berbagai macam nama lokal seperti manggu Jawa Barat, manggus Lampung, manggusto Sulawesi Utara, manggista Sulawesi
Barat, dan manggieh Sumatra Barat Iswari dan Hasyim, 2008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kandungan Kimia
Kulit buah manggis diketahui memiliki kandungan senyawa polifenol yang cukup banyak. Beberapa diantaranya adalah antosianin, xanthone, tannin,
maupun senyawa asam fenolat lainnya Chaovanalikit, 2012. Kulit manggis mengandung pewarna alami berupa antosianin yang menghasilkan warna merah,
ungu dan biru. Xanthone dalam kulit buah manggis berkhasiat sebagai antioksidan Hariana, 2013. Ekstrak kulit manggis yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dengan metode pekolasi dan pelarut etanol. Hasil penelitian Dewi, Astuti dan Wardianti 2013 menunjukkan bahwa golongan senyawa yang tersari dari kulit
buah manggis dengan pelarut etanol adalah alkaloid, triterpenoid, saponin, flavonoid, tannin dan polifenol.
4. Ekstrak Kulit Buah Manggis
Ekstrak kulit buah manggis yang digunakan dalam penelitian ini dibeli dari PT Borobudur Herbal, Semarang pada tanggal 11 Januari 2016. Bagian buah
manggis yang digunakan adalah kulit buah. Ekstrak yang digunakan berupa ekstrak kering berbentuk granul dengan warna light brown dan rasa pahit. Metode ekstraksi
yang digunakan adalah metode perkolasi dengan pelarut 70. Eksipien yang digunakan adalah maltodextrin dengan rasio botanical extract 10:1. Logam berat
yang terkandung di dalam ekstrak telah memenuhi syarat aman yaitu Arsen As maksimal 5 ppm dan Timbal Pb maksimal 10 ppm. Sementara itu pada kosmetika,
berdasarkan lampiran Peraturan Kepala BPOM Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 tahun 2011, peraturan logam berat yang diperbolehkan adalah Merkuri Hg
maksimal 1 ppm, Arsen As 5 ppm dan Timbal Pb 20 ppm. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Antosianin
Gambar 2. Struktur dasar antosianin Misbachudin, Rondonuwu, dan Sutresno, 2014
Antosianin merupakan pigmen larut air yang secara alami terdapat pada berbagai jenis tumbuhan dan buah-buahan. Pigmen ini akan memberikan warna
merah, biru dan ungu pada buah, bunga dan daun yang masuk dalam kelas flavonoids. Senyawa antosionin yang paling banyak ditemukan adalah
pelargonidin orange, cyanidin orange-merah, peonidin orange-merah,
delphinidin biru-merah, petunidin biru-merah, dan malvidin biru-merah
Misbachudin, Rondonuwu, dan Sutresno, 2014. Kondisi pH sangat mempengaruhi stabilitaskesetimbangan dari larutan
ekstrak antosianin. Larutan antosianin memiliki lima bentuk kesetimbangan yang bergantung pada kondisi pH, yaitu kation flavilium, basa karbinol, kalkon, basa
quinonoidal, dan quinonoidal anionik Misbachudin, Rondonuwu, dan Sutresno, 2014. Pada kisaran pH 1-3, pigmen antosianin berada dalam bentuk kation
flavilium yang dominan berwarna merah dengan merupakan bentuk yang paling stabil. Ketika pH naik ke nilai pH 4-5 atau pH semakin ditingkatkan akan
menyebabkan hilangnya proton lebih cepat yang akan menyebabkan deprotonisasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan hidrasi kation flavilium. Pada pH 3 antosianin lebih stabil terhadap perlakuan pemanasan dan pencahayaan dibandingkan pada pH 1. Selain itu, antosianin stabil
antara pH 1 - 3, tetapi pada pH 4 struktur antosianin tidak stabil dan dapat mengalami transformasi Farida dan Nisa, 2015.
D. Kosmetik