1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan kosmetik saat ini kian meningkat terutama pada kaum hawa yang menginginkan penampilannya semakin menarik. Pada dasarnya kosmetik
memiliki tiga tujuan utama yaitu untuk meningkatkan daya tarik pribadi melalui dekorasi tubuh, untuk menyamarkan kekurangan dalam integumen dan untuk
mengubah atau memperbaiki sifat dasar penampilan. Salah satu kosmetik dekoratif yang banyak digunakan adalah lipstik.
Lipstik menambahkan warna pada bibir untuk tampilan yang lebih sehat, membentuk bibir dan mengharmonisasikan wajah antara mata, rambut, dan
pakaian. Lipstik dapat menciptakan ilusi bibir kecil atau lebih besar tergantung pada warna Barel, Paye, dan Maibach, 2001.
Salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap suatu produk kosmetik terutama lipstik adalah warna. Oleh karena itu pemilihan
warna yang baik dan aman sangatlah penting. Hingga saat ini penggunaan pewarna sintetik begitu pesat dan sering kali disalahgunakan. Beberapa pewarna sintetik
ternyata tidak aman digunakan karena sifatnya yang toksik, bahkan diantaranya bersifat karsinogenik menyebabkan kanker. Pada Agustus 2007 lalu, berdasarkan
daftar lampiran Publik WarningPeringatan No. KH.00.01.432.6081 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, terdapat beberapa sediaan kosmetika yang ditarik
karena mengandung bahan pewarna berbahaya seperti rhodamin B. Zat warna merah K.10 Rhodamin B merupakan zat warna sintetis yang umumnya digunakan
sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan merupakan zat karsinogenik. Apabila dikonsumsi
dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi hati bahkan kanker hati Astuti, Meikawati, dan Sumarginingsih, 2010.
Pencegahan efek samping akibat pemakaian bahan dengan zat pewarna sintetik berbahaya dapat diatasi dengan penggunaan pewarna alami sebagai
pengganti pewarna sintetik. Beberapa tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna pada kosmetika. Hal ini juga akan membuat konsumen merasa aman dan
nyaman ketika memutuskan untuk menggunakan kosmetik tersebut. Penampilan kulit buah manggis Garcinia mangostana L. yang berwarna
merah ungu menunjukkan adanya pewarna alami yang terkandung didalamnya. Salah satu senyawa flavonoid yang terkandung dalam kulit buah manggis adalah
antosianin. Antosianin merupakan pigmen larut air yang secara alami terdapat pada berbagai jenis tumbuhan. Antosianin diketahui dapat berfungsi sebagai antioksidan
Jordheim, 2007. Pewarna alami ini berpotensi untuk digunakan sebagai pewarna pada lipstik. Antosianin dalam penelitian ini diperoleh melalui proses ekstraksi kulit
manggis menggunakan pelarut etanol 70 dan dengan metode perkolasi. Beberapa titik kritis terkait dengan persyaratan lipstik yang baik agar dapat
diterima oleh masyarakat yaitu lipstik harus dapat bertahan selama mungkin, cukup melekat pada bibir tetapi tidak sampai lengket, melembabkan bibir serta memberi
warna yang merata pada bibir Tranggono dan Latifah, 2007. Lipstik yang dibentuk harus dapat dengan mudah dilepaskan dari cetakan dan tidak rusak dalam
proses tersebut. Untuk dapat memenuhi hal ini, lipstik harus dapat mengeras dengan cepat dan mengecil ke tingkat yang sesuai.
Kualitas lipstik dipengaruhi oleh komponen-komponen penyusunnya. Minyak, lemak, lilin dan zat pewarna merupakan komponen utama pada lipstik
Wilkinson dan Moore, 1982. Minyak jarak merupakan minyak nabati yang unik karena memiliki viskositas yang tinggi dan merupakan salah satu komponen
penting dalam banyak lipstik modern. Viskositasnya yang tinggi menunda pengendapan dari pigmen yang tidak larut dalam campuran lipstik pada saat
pencetakan, sehingga dispersi pigmen benar-benar merata Balsam, 1972. Minyak jarak banyak digunakan sebagai pelarut untuk pewarna yang bersifat lipofil. Lemak
yang biasa digunakan adalah campuran lemak padat yang berfungsi untuk membentuk lapisan film pada bibir, memberi tekstur yang lembut, meningkatkan
kekuatan lipstik, dan dapat mengurangi efek berkeringat dan pecah pada lipstik serta sebagai bahan pendispersi untuk pigmen. Lemak padat yang biasa digunakan
dalam basis lipstik adalah lemak coklat, lanolin, lesitin, minyak nabati terhidrogenasi dan lain-lain Jellinek, 1970. Lilin atau wax memberikan stuktur
pada lipstik dan menjaganya tetap dalam keadaan padat bahkan dalam kondisi hangat. Beeswax merupakan campuran dari cerotic acid dan myristin yang meleleh
pada 63 C. Dalam kurun waktu yang panjang, beeswax paling banyak dipilih untuk
furniture polishes , kosmetik dan obat Milton, 2004. Pemilihan basis yang tepat
akan menentukan kualitas kekerasan sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai pengaruh komposisi basis terhadap
kekerasan lipstik, dalam hal ini kombinasi dari minyak jarak dan lanolin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Desain faktorial dapat digunakan sebagai desain percobaan dalam menentukan komposisi minyak jarak dan lanolin, menentukan efek yang dominan
antara minyak jarak dan lanolin serta interaksi keduanya dalam mempengaruhi respon yang diharapkan. Selain itu metode ini juga digunakan untuk memperoleh
komposisi formula yang optimum untuk suatu sediaan.
1. Perumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh komposisi minyak jarak dan lanolin sebagai basis terhadap kekerasan dan stabilitas lipstik dengan pewarna ekstrak kulit buah
manggis?
2. Keaslian Penelitian
Sejauh pengetahuan penulis, penelitian mengenai pengaruh komposisi minyak jarak dan lanolin sebagai basis terhadap sifat fisik dan stabilitas lipstik
dengan pewarna ekstrak kulit buah manggis belum pernah dilakukan.
3. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan mengenai pengaruh komposisi minyak jarak dan lanolin sebagai basis terhadap sifat fisik dan stabilitas lipstik dengan zat pewarna ekstrak ekstrak kulit
buah manggis Garcinia mangostana L..
b. Manfaat metodologis. Penelitian ini diharapkan dapat menambah
informasi mengenai penggunaan desain faktorial dalam mengamati pengaruh komposisi minyak jarak dan lanolin terhadap sifat fisik dan stabilitas lipstik.
c. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat membantu formulasi
lipstik terutama menyangkut pengaruh komposisi minyak jarak dan lanolin sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
basis terhadap terhadap sifat fisik dan stabilitas lipstik dengan zat pewarna ekstrak kulit buah manggis.
B. Tujuan Penelitian