J. Landasan Teori
Kosmetik memiliki tiga tujuan utama yaitu untuk meningkatkan daya tarik pribadi melalui dekorasi tubuh, untuk menyamarkan kekurangan dalam integumen
dan untuk mengubah atau memperbaiki sifat dasar penampilan. Lipstik merupakan kosmetik yang menambahkan warna pada bibir untuk
tampilan yang lebih sehat, membentuk bibir dan mengharmonisasikan wajah antara mata, rambut, dan pakaian. Beberapa pewarna sintetik yang digunakan pada lipstik
ternyata tidak aman digunakan karena sifatnya yang toksik, bahkan diantaranya bersifat karsinogenik.
Penampilan kulit buah manggis Garcinia mangostana L. yang berwarna merah ungu menunjukkan ada pewarna alami yang terkandung didalamnya. Salah
satu senyawa flavonoid yang terkandung dalam kulit buah manggis adalah antosianin. Antosianin merupakan pigmen larut air yang secara alami terdapat pada
berbagai jenis tumbuhan. Antosianin diketahui dapat berfungsi sebagai antioksidan. Pewarna alami ini berpotensi untuk digunakan sebagai pewarna pada lipstik.
Beberapa titik kritis terkait dengan persyaratan lipstik yang baik agar dapat diterima oleh masyarakat yaitu lipstik harus dapat bertahan selama mungkin, cukup
melekat pada bibir tetapi tidak sampai lengket, melembabkan bibir serta memberi warna yang merata pada bibir. Lipstik yang dibentuk harus dapat dengan mudah
dilepaskan dari cetakan dan tidak rusak dalam proses tersebut. Untuk dapat memenuhi hal ini, lipstik harus dapat mengeras dengan cepat dan mengecil ke
tingkat yang sesuai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pemilihan basis yang tepat akan menentukan kualitas kekerasan lipstik sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Minyak, lemak, lilin dan zat pewarna
merupakan komponen utama pada lipstik. Viskositas minyak jarak akan semakin turun seiring dengan bertambahnya suhu. Titik leleh campuran yang lebih tinggi
dibandingkan titik leleh minyak jarak akan membuat viskositasnya turun dan dimungkinkan akan dapat menurunkan kekerasan lipstik yang dihasilkan. Peran
lanolin dalam mempertahankan massa lipstik dapat menjadi kemungkinan akan meningkatkan kekerasan lipstik seiring dengan bertambahnya jumlah lanolin yang
digunakan. Desain faktorial adalah desain eksperimental dimana setiap tingkat
masing-masing faktor dipasangkan atau disilangkan dengan tiap tingkat setiap faktor lainnya. Desain faktorial dapat digunakan untuk menentukan ada
tidaknya interaksi antara variabel bebas atau faktor yang dipertimbangkan.
K. Hipotesis