54
Gambar 3.3 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan Berdasarkan gambar 3.3 peneliti memperoleh data analisis kebutuhan
melalui teknik observasi, wawancara, dan kuesioner.Data yang diperoleh melalui triangulasi teknik tersebut digunakan sebagai pertimbangan peneliti dalam
mengembangkan LKS dengan melihat kebutuhan dari siswa dan guru.Hasil triangulasi teknik dapat dilihat pada gambar 4.2.
Selain triangulasi teknik, peneliti juga menggunakan triangulasi sumber.Peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk menganalisis data hasil
wawancara berdasarkan tiga sumber data. Gambar 3.4 merupakan bagan triangulasi sumber data.
Gambar 3.4 Triangulasi Sumber Data Wawancara
Berdasarkan bagan di atas, peneliti melakukan wawancara kepada tiga sumber yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa. Hasil triangulasi sumber dapat
dilihat pada gambar 4.1. Hasil wawancara tersebut menjadi gambaran awal peneliti dalam mengidentifikasi masalah pada tahap awal penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data
Melalui pengumpulan data diperoleh data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka-angka yang diperoleh
dari hasil pengukuran Widoyoko, 2015: 21. Data kualitatif adalah data yang
Kuesioner
Wawancara Observasi
Kepala Sekolah
Guru Siswa
55
menunjukan suatu kualitas atau mutu dari sesuatu, dilihat dari keadaan, proses maupun peristiwa, yang dituangkan dalam bentuk pernyataan atau kata-kata
Widoyoko, 2015: 18. Dalam penelitian ini diperoleh data kuantitatif dari validasi pedoman wawancara, validasi pedoman observasi, validasi kuesioner analisis
kebutuhan, validasi kuesioner validasi produk, uji empiris soal tes, uji keterbacaan kuesioner dan soal tes, serta pretest dan posttest melalui uji coba terbatas. Selain
itu juga diperoleh data kualitatif. Dalam penelitian ini, data kualitatif diperoleh dari beberapa hasil seperti hasil validasi kuesioner, observasi, dan wawancara, hasil
kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa, hasil validasi produk LKS oleh ahli, hasil observasi, dan hasil wawancara. Data kuantitaif dan kualitatif tersebut
kemudian dianalisis. Berikut adalah pembahasan teknis analisis dari data kuantitatif dan data kualitatif.
3.8.1 Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif yang pertaman dilakukan dengan menggunakan skala Likert 1-4.Skala ini digunakan dalam berbagai instrument penelitian. Setiap
skala dilengkapi dengan kriteria yang semakin memudahkan penilai dalam meberikan penilaian. Setiap instrumen penelitian memiliki kriteria yang berbeda-
beda dalam pedoman penilaiannya. Kriteria tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan dari penilai. Berikut adalah instrument penelitian dan skala beserta kriterianya.
Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian pada instrument nontes yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara, kuesioner analisis kebutuhan dan
kuesioner validasi produk adalh sebagai berikut. Nilai 4: Instrumen sudah layak digunakan tanpa diperbaiki
Nilai 3: Instrumen sudah layak digunakan namun perlu diperbaiki Nilai 2: Instrumen kurang layak digunakan dan perlu dilengkapi
Nilai 1: Instrumen tidak layak digunakan Konstruk soal tes adalah sebagai berikut.
Nilai 4: Soal sesuai dengan Indikator, kalimat baku dan jelas, tidak perludiperbaiki
56
Nilai 3: Soal sesuai dengan Indikator, kalimat baku namun kurang jelas dan perlu diperbaiki
Nilai 2: Soal kurang sesuia dengan Indikator, kalimat baku namun kurang jelas dan perlu diperbaiki.
Nilai 1: Soal tidak sesuia dengan Indikator, kalimat tidak baku dan kurang jelas serta tidak layak digunakan.
Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validitas isi instrument soal tes sebagai berikut.
Nilai 4 : Sudah sesuai dan tidak perlu diperbaiki Nilai 3 : Sudah sesuai, namun perlu diperbaiki
Nilai 2 : Kurang sesuai dan perlu diperbaiki Nilai 1 : Tidak sesuai
Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan, kuesioner validasi produk dan soal tes.
Nilai 4 : Kalimat sangat jelas dan mudah dipahami Niali 3 : kalimat jelas namun sulit dipahami
Nilai 2 : kalimat tidak jelas dan sulit dipahami Nilai 1 : kalimat tidak jelas dan sulit dipahami
Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian validasi produk oleh ahli Nilai 4 : LKS sangat sesuai dengan pernyataan
Nilai 3 : LKS sesuai dengan pernyataan, namun terdapat kekurangan Nilai 2 : LKS kurang sesuia dengan pernyataan sehingga perlu diperbaiki
Nilai 1 : LKS tidak sesuai dengan pernyataan sehingga kurang layak untuk digunakan
Skala dan kriteria untuk pedoman penilaian kuesioner tanggapan mengenai LKS oleh siswa.
Nilai 4 : Sangat setuju Nilai 3 : Setuju
Nilai 2 : Tidak setuju Nilai 1 : Sangat tidak setuju
57
Hasil yang diperoleh dari penilaian dengan menggunakan skala Likert 1-4 kemudian dihitung untuk memperoleh rerata penilaian.Rerata penilaian dihitung
dengan gambar 3.5.
Gambar 3.5 Rumus perhitungan rerata hasil penilaian dengan skala Likert Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut, diperoleh rerata nilai.
Rerata nilai tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan acuan dari Widoyoko 2014: 144. Berikut Tabel 3.11 tabel konversi data kuantitatif ke
kualitatif menurut Widoyoko.
Tabel 3.11 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke kualitatif
Interval Skor Kategori
3,26 – 4,00
Sangat Baik 2,51
–3,25 Baik
1,76 –2,50
Kurang Baik 1,00
–1,75 Sangat Kurang
Interval skor tersebut juga dapat menunjukkan validtidaknya suatu instrumen. Berikut adalah kategorisasi hasil skor validasi instrumen oleh ahli yang
dituangkan dalam tabel 3.12. Tabel 3.12 Ketegorisasi Skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen
Interval Skor Kategori
Bobot
3,26 –4,00
Sangat Baik Keseluruhan
instrumen sudah
layak digunakan
2,51 –3,25
Baik Keseluruhan
instrumen sudah
layak digunakan namun perlu diperbaiki
1,76 –2,50
Kurang Keseluruhan
instrumen kurang
layak digunakan
1,00 –1,75
Sangat Kurang Keseluruhan
instrumen tidak
layak digunakan
58
Instrumen dikatakan valid jika memperoleh rerata skor lebih besar dari 2,50. Nilai terdapat pada rentang skor 3 kategori baik yang berarti keseluruhan
instrument sudah layak digunakan namun perlu perbaikan. Sebaliknya apabila rerata skor yang diperoleh lebih kecil dari 2,50, maka instrument tersebut dapat
dikatakan tidak valid. Analisis data kuantitatif yang selanjutnya dilakukan untuk menghitung
presentase jawaban kuesioner. Persentase dihitung dengan menggunakan rumus dari Supraktinya 2012: 128. Rumus perhitungan persentase jawaban kuesioner
dituangkan pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Rumus Perhitungan presentase jawaban pada kuesioner Dalam penelitian ini, juga digunakan tes.Tes berupa pretest dan posttest.
Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan LKS daur hidup jenis makhluk hidup berbasis pendekatan saintifik
melalui ujicoba terbatas. Tipe soal yang digunakan adalah pilihan ganda.Skor untuk jawaban yang benar adalah 1 dan skor untuk jawaban yang salah adalah 0.
Nilai pretest dan posttest dihitung dengan rumus pada gambar 3.7.
Gambar 3.7 Perhitungan nilai pretest dan posttest
3.8.2 Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif yang pertama dilakukan pada pengolahan hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa. Langkah-langkah yang dilakukan
59
adalah sebagai berikut. Pertama, peneliti membuat kode-kode dan tema secara kulitatif. Kedua, peneliti menghitung beberapa kali kode dan tema tersebut muncul
dalam data teks.Ketiga, peneliti membandingkan dengan data kuantitatif yang ada Creswell, 2012: 328
– 329. Selanjutnya analisis dilakukan pada teknik wawancara dan observasi.Data
yang dihasilkan dari kegiatan wawancara diolah dengan langkah sebagai berikut. Pertama, membaca transkrip wawancaraobservasi yang sudah disusun secara
berulang-ulangdan dengan pemahaman yang baik. Kedua, menemukan kata kunciatau tema, dan hasilnya ditulis di kolom sebelah kanan. Ketiga, membuat
catatan lain berisi interpretasi atau kesimpulan sementara. Keempat, mengumpulkan kata kunci dan tema-tema dari daftar yang telah dibuat
Poerwandari dalam Supratiknya, 2012: 117. Langkah selanjutnya, data yang diperoleh diolah dengan teknik
trianggulasi. Trianggulasi dilakukan dengan menggabungkan data yang diperoleh dari tiga sumber yaitu kepala Sekolah, guru, dan siswa. Selain itu trianggulasi
dilakukan pada teknik wawancara, observasi dan kuesioner, dengan demikian diperoleh data yang semakin lengkap.
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini memaparkanhasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut.
4.1 Hasil Penelitian
Subbab ini berisi uraian proses penelitian dari persiapan sampai dengan pelaksanaan. Uraian tersebut meliputi potensi dan masalah, analisis kebutuhan,
data analisis kebutuhan, proses pengembangan LKS, dan kualitas LKS.
4.1.1 Deskripsi Potensi dan Masalah
Padadeskripsi potensi dan masalah, peneliti membahas mengenai identifikasi potensi dan identifikasi masalah yang diuraikan di bawah ini.
4.1.1.1Identifikasi Potensi
Potensi yang ada adalah sekolah sudah menggunakan kurikulum 2013. Sekolah juga sudah menggunakan LKS dalam proses pembelajaran
.
4.1.1.2 Identifikasi Masalah
Identivikasi masalah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil observasi dan wawancara tesebut kemudian dikaji
dengan menggunakan triangulasi. 1.
Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati pembelajaran IPA kelas IV
dan penggunaan LKS dalam proses pembelajaran di SDN Perumnas Condongcatur. Kisi-kisi pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 3.1. Pedoman
observasi telah divalidasi sebelum digunakan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru
masih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab kepada siswa. Guru menjelaskan dengan menuliskan materi di papan tulis dan siswa mencatat. Guru
kurang menumbuhkan semangat dan keaktifan siswa dalam melakukan pembelajaran. LKS yang digunakan guru dan siswa berupa LKS yang biasa
digunakan pada umumnya, di dalam LKS masih terdapat materi dan soal-soal latihan sehingga mempermudah siswa mengerjakan selain itu LKS masih kurang
melibatkan siswa untuk aktif.Guru belum sepenuhnya paham tentang lima tahapan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI