Penelitian yang Relevan LANDASAN TEORI

27 d. Secara ekonomis lebih hemat dibandingkan dengan media pembelajaran yang lainnya.

2.6 Penelitian yang Relevan

Penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa penelitian ini masih relevan untuk dilaksanakan, yakni penelitian yang dilakukan oleh Mbetu 2016, Mustofa 2013, Pratiwi 2014, Ningtyas 2015, Bulan 2012 dan Edeltrudis 2012. Penelitian yang dilakukan oleh Mbetu 2016 bertujuan untuk menghasilkan produk berupa Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik pada subtema bermain di rumahh teman untuk siswa kelas II sekolah dasar. Berdasarkan hasil validasi dua pakar kurikulum SD 2013 menunjukkan skor 3,87 baik dan 4,00 baik, dua guru SD kelas II menghasilkan skor 3,44 baik dan 3,93 baik. Lembar kerja siswa tersebut memperoleh rerata skor 3,81 dengan kategori “baik”. Hal ini menunjukkan Lembar Kerja Siswa menggunakan Pendekatan Saintifik yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba dalam kegiatan pembelajaran di kelas II sekolah dasar. Penelitian yang dilakukan oleh Mustofa 2013 bertujuan untuk menghasilkan produk berupa LKS berbasis observasi. Hasil penelitian ini menunjukan penilaian kelayakan LKS oleh pakar materi sebesar 90 sangat layak, pakar desain sebesar 96 sangat layak, dan guru sebesar 93,18 sangat layak. Hasil pengujian LKS pada kelas skala kecil kelas IVB menunjukan rata-rata aktivitas siswa sebesar 94,6 , siswa tuntas belajar sebanyak 90, dengan rata-rata nilai sebesar 7,08. Berdasarkan hasil penilaian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKS berbasis observasi taman sekolah, layak untuk digunakan sebagai bahan ajar sains di SDN 1 Tinjomoyo Semarang. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi 2014 bertujuan untuk menghasilkan produk berupa LKS berbasis pendekatan scientific. Hasil uji coba dalam tahap pengembangan menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang ditunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 oleh hasil validasi ahli yang menunjukkan nilai 4,67, sedangkan keefektifan pembelajaran ditunjukkan dengan penghitungan normal yang menunjukkan 52,5 siswa memperoleh nilai yang cukup efektif, respon siswa terhadap pembelajaran adalah positif dengan 94,12 siswa menilai positif terhadap pelaksanaan pembelajaran, nilai kinerja dan produk ditunjukkan dari rata-rata keseluruhan penilaian kinerja dan produk dari setiap sekolah adalah 3,7 sehingga dapat dikategorikan baik. Kriteria kinerja dan produk siswa yang dinilai dalam penelitian ini meliputi kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Penelitian yang dilakukan oleh Ningtyas 2015 bertujuan untuk mengetahui kualitas media LKS berbasis metode percobaan ditinjau dari aspek desain dan aspek penyajian, mengetahui kualitas materi LKS berbasis metode percobaan ditinjau dari aspek isi dan aspek pembelajaran berbasis percobaan, mengetahui repon siswa terhadap LKS berbasis percobaan, mengetahui hasil nilai evaluasi dari kelas kontrol dan kelas eksperimen, mengetahui efektivitas produk LKS IPA berbasis metode percobaan pada pembelajaran di sekolah. Hasil penelitian pengembangan kualitas media ditinjau dari aspek desain menurut ahli materi 1 dan ahli materi 2 memperoleh skor 92 dan 90 dengan rata-rata skor 91 memiliki kriteria baik sekali. Kualitas ahli media ditinjau dari aspek penyajian menurut ahli media 1 dan ahli media 2 memperoleh skor 89 dan 87 dengan rata-rata skor 88 dengan kriteria baik sekali. Hasil kualitas materi ditinjau dari aspek isi menurut ahli materi 1 dan ahli materi 2 memperoleh skor 92 dan 87 dengan rata-rata skor 89,5 memiliki kriteria baik sekali. Kualitas materi ditinjau dari aspek pembelajaran berbasis percobaan menurut ahli materi 1 dan ahli materi 2 memperoleh skor 92 dan 85 dengan rata-rata skor 88,5 memiliki kriteria baik sekali. Rata-rata hasil evaluasi kelas kontrol memiliki kriteria cukup yaitu 65,45 dan rata-rata hasil evaluasi kelas eksperimen memiliki kriteria baik sekali yaitu 85,96. Hasil dari uji normalitas memperoleh nilai signifikansi 0,897 dan 0,797 0,05 data berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas memperoleh nilai signifikansi 0,856 0,05 data bersifat homogen. Hasil uji hipotesis pada uji t PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 diperoleh nilai signifikansinya adalah 0,000 0,05. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan.Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada perbedaan nilai antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yang menggunakan LKS berbasis metode percobaan. Penelitian yang dilakukan oleh Edeltrudis 2012 bertujuan untuk mengembangkan LKS dengan menggunakan pendekatan saintifik pada pembelajaran hasil penelitian menunjukkan bahawa LKS dengan menggunakan pendekatan saintifik layak digunakan dengan validasi berpedoman pada 16 aspek yaitu 1 kelengkapan unsur-unsur LKS, 2 rumusan petunjukinstruksi LKS, 3 rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS, 4 ketercapaian indicatortujuan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, 5 bahasa yang digunakan dalam LKS, 6 tampilan LKS, 7 penggunaan kata Tanya mengapa dan bagaimana dalam LKS, 8 menanya, 9 mengamati, 10 mencoba, 11 menganalisis, 12 menalar, 13 mengomunikasikan, 14 keterpaduan antar mata pelajaran, 15 suasana pembelajaran, dan 16 reflekasi. Hasil validasi dua ahli media LKS menghasilkan skor 3,93 baik dan 4,06 baik. Validasi dari dua guru kelas menghasilkan skor 4,12 baik dan 3,93 baik. LKS menggunakan pendekatan saintifik tersebut menghasilkan rerata skor 4,01 dari rentang skor 1-5 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hal ini menunjukkan LKS menggunakan pendekatan saintifik yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba dalamkegiatan pembelajaran di kelas II sekolah dasar dengan revisi yang sesuai saran. Penelitian yang dilakukan oleh Bulan 2012 bertujuan untuk mengembangkan LKS dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS bergambar layak digunakan untuk pembelajaran materi cara menjaga kerukunan untuk kelas V sekolah dasar. Hal tersebut ditunjukkan oleh: 1 hasil dari penilaian ahli materi, kualitas LKS ditinjau dari identitas atau judul LKS, kompetensi dasar yang akan dicapai waktu penyelesaian, peralatan atau bahan yang dibutuhkan, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan laporan yang ahrus dikerjakan, masalah yang ditampilkan, aspek yang dikembangkan penguasaan EYD dan bagaimana tampilan dari LKS tersebut 30 termasuk dalam kategori “Baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,8 dan 4,09 lembar kerja siswa layak untuk digunakan. Berdasarkan bagan di atas hasil penelitian yang relevan dapat disimpulkan bahwa keenam penelitian mengembangkan LKS, tetapi Mbetu, Pratiwi, dan Edeltrudis sama-sama mengembangkan LKS berbasis pendekatan saintifik, Mustofa mengembangkan LKS berbasis observasi, Ningtyas mengembangkan LKS berbasis metode percobaan dan Bulan mengembangkan LKS berbasis masalah. LKS yang dikembangkan peneliti sama dengan peneliti-penelitian di atas, dan penelitian-penelitian tersebut dijadikan sumber bagi peneliti . LKS yang peneliti kembangkan mempunyai ke khasan yaitu dengan empat karakteristik yaitu Mbetu 2016 LKS, Pendekatan Saintifik, Subtema bermain di Rumah teman Kelas II Ningtyas 2015 LKS, Metode Percobaan, IPA, Kelas V Edeltrudis 2012 LKS, Pendekatan Saintifik, subtema hewan di sekitarku untuk siswa kelas II Pratiwi 2014 Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Pendekatan Scientific pada Tema Berbagai Pekerjaan di Kelas IV Mustofa 2014 Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Observasi Pada Taman Sekolah Sebagai Sumber Belajar Sain di SDN 1 Tinjomoyo Bulan 2012 LKS, Berbasis Masalah, subtema cara menjaga kerukunan untuk kelas V Pengembangan LKS berbasis Pendekatan Saintifik 31 1 mengarahkan siswa aktif melakukan berbagai kegiatan pembelajaran; 2 mengajak siswa untuk mencari sumber informasi yang beragam di sekolah, rumah dan lingkungan masyarakat; 3 mengarahkan siswa untuk membangn konsepnya secara sendiri; dan 4 mengarahkan siswa untuk melaksanakan lima tahapan saintifik, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengomunikasikan.

2.7 Kerangka Berpikir