Jihad Konstitusi Aktualisasi Gerakan dalam Bidang Politik Kenegaraan

55 segala bidang kehidupan. Dalam Rumah Tangga Muhammadiyah disebutkan terdapat berbagai macam amal usaha yang diwujudkan oleh Muhammadiyah. Amal usaha Muhammadiyah tersebut dibagi kedalam beberapa bidang garap antara lain bidang politik kenegaraan, bidang agama Islam, bidang pendidikan, bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta bidang ekonomi dan keuangan. Amal usaha Muhammadiyah dalam bidang politik kenegaraan merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab Muhammadiyah dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik dan benar. Sesuai dengan Khittahnya, Muhammadiyah meyakini politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian yang harus dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur agama dan moral yang utama. 70

3.1. Jihad Konstitusi

Dalam mewujudkan amal usaha tersebut Muhammadiyah membentuk Majelis Hukum dan Hak Azasi Manusia serta Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik yang berfungsi guna membela kepentingan Persyarikatan dan juga kepentingan rakyat dalam kehidupan kenegaraan. Dalam kepemimpinan Din Syamsuddin, Muhammadiyah memerankan dirinya sebagai kekuatan politik yang menyalurkan aspirasi umat Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peran tersebut ditempuh melalui jalur kelompok kepentingan dan memberi pendapat umum melalui pernyataan resmi organisasi. pernyataan resmi organisasi. Pernyataan resmi organisasi tersebut diberikan dalam menyikapi hal-hal yang mengemuka di masyarakat khususnya yang menyangkut umat Islam. 70 Ibid, hlm. 172. Universitas Sumatera Utara 56 Sejak sidang tanwir di Denpasar pada tahun 2002, Muhammadiyah bertekad mengintensifkan politik kebangsaan. Sebagai sebuah kelompok kepentingan, Muhammadiyah berkepentingan mengawal undang-undang agar tetap sejalan dengan nilai-nilai keislaman dan berpihak bagi kesejahteraan rakyat. Dalam masa kepemimpinan Din Syamsuddin, gerak langkah Muhammadiyah di bidang konstitusi beberapa kali dilakukan. Bentuk peran mengawal konstitusi itu dilakukan melalui pernyataan organisasi maupun lewat gugatan judicial review di Mahkamah Konstitusi. Din Syamsuddin menilai langkah menggugat undang-undang sebagai jihad politik dalam menegakkan amar maruf nahi munkar. 71 Pada tahun 2012, Muhammadiyah bersama elemen masyarakat lain secara resmi mangujukan gugatan Uji Materi Undang Undang no. 22 pasal 28 ayat 2 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi di kantor Mahkamah Konstitusi. Uji Materi UU Migas tersebut merupakan rekomendasi Mukatamar Muhammadiyah ke 46 di Yogyakarta pada tahun 2010, Muhammadiyah menilai Undang Undang Migas tersebut telah memberikan peluang tak terbatas swasta Asing untuk mengeruk kekayaan alam bangsa Indonesia. Diharapkan dengan pengajuan Uji Materiil tersebut dapat berdampak positif pada peran Negara untuk merenegosiasi sejumlah kontrak eskplorasi minyak dan gas bumi. Hasilnya, Mahkamah Konstitusi memenangkan gugatan Muhammaddiyah tersebut. MK memutuskan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas BP Migas sebagai badan yang bertentangan dengan UUD 1945. 72 Setelah UU Migas, Muhammadiyah melakukan judicial review Undang Undang No.24 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit yang dianggap merugikan Muhammadiyah. Undang-undang 71 http:www.republika.co.idberitanasionalpolitik140524n631jk-jihad-konstitusi-muhammadiyah diakses pada 10 Juni 2014 Pukul 20.35 WIB. 72 http:www.muhammadiyah.or.ididnews-1980-detail-bp-migas-inkonstusional-muhammadiyah-menangkan-gugatan-mk.html diakses pada 23 Juni 2014 pukul 12.50 WIB. Universitas Sumatera Utara 57 tersebut dianggap merugikan Muhammadiyah karena tidak memperbolehkan untuk mendirikan rumah sakit baru selain yayasan yang bekerja khusus dalam bidang perumahsakitan. Frasa “yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang perumahsakitan” dianggap telah menghalangi usaha Muhammadiyah untuk dapat mengelola rumah sakit. Sebagai organisasi masyarakat, Muhammadiyah telah lama bertindak sebagai pendiri dan pengelola rumah sakit meski tidak berbadan hukum khusus untuk bidang perumahsakitan. Gugatan ini pun mendapat hasil yang baik, dimana MK memutuskan bahwa memenangkan gugatan Muhammadiyah dengan putusan bahwa rumah sakit publik yang diselenggarakan oleh badan hukum bersifat nirlaba nonprofit tidak harus berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang perumahsakitan. 73 Selain itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama sejumlah tokoh masyarakat juga melakukan uji materi sejumlah pasal dalam UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Alam SDA. Muhammadiyah mengeluhkan penerapan sejumlah pasal dalam UU Sumber Daya Air yang membuka peluang privatisasi dan komersialisasi yang merugikan masyarakat. Menurut Din Syamsuddin UU Sumber Daya Air termasuk undang-undang yang dianggap meruntuhkan kedaulatan negara dan merugikan rakyat sebagai pengguna air lantaran telah dikomersialisasikan. 74 Muhammadiyah juga mengajukan gugatan atas 25 pasal dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan UU Ormas yang dinilai merugikan. Dalam Undang-undang tersebut membatasi peran negara semata sebagai pembuat dan pengawas regulasi, sehingga kehilangan kontrol atas setiap atas setiap tahapan pengelolaan air untuk memastikan terjaminnya keselamatan dan kualitas pelayanan bagi setiap pengguna air. 73 http:m.bisnis.comquick-newsread2014052216230225uu-rumah-sakit-mk-kabulkan-sebagian-permohonan- muhammadiyah- diakses pada 23 Juni 2014 pukul 13. 15 WIB. 74 http:www.hukumonline.comberitabacalt52415f88915cbmuhammadiyah-dkk-gugat-uu-sumber-daya-air diakses pada 23 Juni 2014 pukul 14.20 WIB. Universitas Sumatera Utara 58 alasan permohonan pengujian konstitusionalnya PP Muhammadiyah menilai sejumlah pasal tersebut bertentangan dengan paragraf keempat pembukaan UUD 1945 dikarenakan memberikan pembatasan hak asasi manusia untuk berserikat dan berkumpul. . Undang-undang Ormas sarat akan kepentingan politik pemerintah guna mengawasi dan mengendalikan organisasi kemasyarakatan. Menurut Din Syamsuddin, pemberlakuan undang-undang itu seolah mengembalikan masyarakat ke era rezim otoriter di masa lalu. Pasalnya, lembaga masyarakat hanya dijadikan objek pengaturan pemerintah bukan sebagai rekan dalam membangun bangsa. 75 Hasilnya, MK mengabulkan sebagian permohonan gugatan Muhammadiyah. MK memutuskan mengabulkan permohonan gugatan Pasal 8, Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 UU Ormas ini lantaran beralasan menurut hukum ‎. MK menjaga agar negara tak mengintervensi ‎ urusan internal ormas. Ini sekaligus menjamin kebebasan dan kemerdekaan berserikat dan berkumpul, sebagaimana diatur dalam Undang-undang Dasar Negara RI 1945. 76 Usaha-usaha dalam mengawal konstitusi seperti dijelaskan diatas menjadi aksi nyata Muhammadiyah sebagai kekuatan alternatif penyalur kepentingan masyarakat. Menurut Din Syamsuddin upaya menggugat beberapa undang-undang tersebut sebagai politik amar ma’ruf nasi munkar Muhammadiyah untuk tampil meluruskan kiblat bangsa. Misi jihad konstitusi tersebut menjadi agenda tajdid Muhammadiyah dalam mengkritisi maupun menjaga undan- undang yang sesuai kepentingan masyarakat khususnya umat Islam. 75 http:www.pikiran-rakyat.comnode308830 diakses pada 23 Desember 2014 pukul 20.45 WIB. 76 http:news.detik.comread201412231937182785980102kabulkan-gugatan-muhammadiyah-mk-negara-tak-intervensi- internal-ormas diakses pada 25 Desember 2014 pukul 22.30 WIB. Universitas Sumatera Utara 59

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan