13
sebagai sarana untuk menyampaikan dan memperkuat tuntutan-tuntutan, kepentingan- kepentingan anggota masyarakat terhadap sistem politik.
6.2.1. Jenis Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan terdiri atas beberapa tipe atau jenis, Gabriel Almond
22
a Kelompok Kepentingan Anomik
membedakannya menjadi empat tipe atau jenis kelompok kepentingan antara lain:
Kelompok kepentinga ini terbentuk diantara unsur-unsur dalam masyarakat secara spontan. Karena tidak memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur, kelompok
ini sering bertumpang tindih dengan bentuk-bentuk partisipasi politik yang non- konvensional, seperti demonstrasi, kerusuhan, kekerasan politik, pemogokan, huru-hara,
konfrontasi dan sebagainya. b
Kelompok Kepentingan Non-Assosiasional Kelompok Kepentingan Non-Assosiasional Non-Associational Interest merupakan
kelompok kepentingan yang kurang terorganisir secara rapi, dan kegiatannya masih bersifat kadang kala saja. Kelompok ini berwujud keluarga atau keturunan etnik,
regional, status kelas yang menyatakan kepentingan secara kadangkala dengan melalui individu-individu, kepala keluarga atau pemimpin agama. Keanggotaan kelompok ini
diperoleh berdasarkan kepentingan-kepentingan yang serupa karena persamaan- persamaan dalam hal-hal tertentu, seperti keluarga, status, kedaerahan, keagamaan,
keturunan dan etnis. Setelah melakukan kegiatan, kelompok ini langsung bubar dengan sendirinya. Kelompok ini biasanya menggunakan cara-cara pendekatan informal terhadap
pemerintah dalam memperjuangkan kepentingannya.
22
Anthonius Sitepu, Op.Cit, hlm. 197.
Universitas Sumatera Utara
14
c Kelompok Kepentingan Institusional
Kelompok ini merupakan kelompok kepentingan yang muncul di dalam lembaga politik dan pemerintahan yang fungsinya untuk mengartikulasikan kepentingan seperti kelompok
tertentu di dalam angkatan bersenjata, birokrasi, dan partai politik. Kelompok ini merupakan kelompok yang kepentingan yang bersifat formal yang sudah terorganisir
secara rapi dan teratur. Kelompok kepentingan institusional sangat berpengaruh, biasanya akibat dari basis organisasinya yang kuat. Klik-klik militer, kelompok-kelompok birokrat,
dan pemimpin-pemimpin partai sangat dominan dinegara-negara belum maju, dimana kelompok kepentingan assosiasional sangat terbatas jumlahnya dan belum efektif.
d Kelompok Kepentingan Asosiasional
Kelompok kepentingan asosiasional yang terbentuk dari masyarakat dengan fungsi untuk mengartikulasi kepentingan anggotanya kepada pemerintah. Kelompok ini memakai
tenaga professional yang bekerja penuh dan memiliki prosedur teratur untuk memutuskan kepentingan dan tuntutan. Kelompok ini juga mengorganisasikan diri dengan baik dan
terus menerus menjalin hubungan dengan pemerintah. Kelompok kepentingan asosiasional terdiri dari Serikat Buruh, Kamar Dagang, dan Industri atau perkumpulan
usahawan-usahawan, paguyuban etnik, persatuan-persatuan yang diorganisir oleh kelompok-kelompok agama dan sebagainya. Kelompok kepentingan assosiasional jika
diijinkan berkembang cenderung untuk menetukan perkembangan dari jenis kelompok kepentingan lain. Basis organisasionalnya menempatkannya diatas kelompok non-
assosiasional; taktik dan tujuannya sering diakui sah dalam msyarakat dan dengan mewakili kelompok dan kepentingan yang luas, kelompok assosiasional dengan efektif
bisa membatasi pengaruh kelompok anomik non-assosiasional dan institusional.
Universitas Sumatera Utara
15
6.2.2. Saluran Aktualisasi Kelompok Kepentingan