30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL ANALISIS BAHAN BAKU
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bahan baku berupa minyak kemiri sunan yang diambil dari tempat kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Gambar
4.1 menunjukkan hasil analisis dengan GC Gas Chromatography untuk mengetahui komposisi asam-asam lemak yang terkandung di dalamnya.
Gambar 4.1 Hasil Analisis Kromatogram GC Komposisi Asam Lemak Minyak Kemiri Sunan
Dari kromatogram pada gambar 4.1, komposisi asam lemak minyak kemiri sunan tersebut disajikan pada Tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
31 Tabel 4.1 Komposisi Asam Lemak dari Minyak Kemiri Sunan
No. Puncak Retention
Time menit Komponen Penyusun
Komposisi bb
1 13,662
Asam Laurat C12:0 0.0473
2 16,671
Asam Miristat C14:0 0.1329
3 19,343
Asam Palmitat C16:0 16.9349
4 19,686
Asam Palmitoleiat C16:1 0.8002
5 21,699
Asam Stearat C18:0 7.6561
6 22,020
Asam Oleat C18:1 38.6318
7 22,627
Asam Linoleat C18:2 35.0184
8 23,356
Asam Linolenat C18:3 0.2025
9 24,108
Asam Arakidat C20:0 0.3227
10 24,525
Asam Eikosenoat C20:1 0.2530
Berdasarkan data komposisi asam lemak dari minyak kemiri sunan dari data pada Tabel 4.1 dapat dilihat minyak kemiri sunan mengandung 25,0941 asam
lemak jenuh dan 74,9059 asam lemak tak jenuh. Dari kandungan asam lemak tersebut maka dapat ditentukan bahwa berat molekul minyak kemiri sunan dalam
bentuk trigliserida adalah 870,0246 grmol sedangkan berat molekul FFA minyak kemiri sunan adalah 277,325grmol.
Berdasarkan hasil analisis GC, komponen asam lemak yang dominan pada sampel adalah pada puncak 3 yaitu asam lemak jenuh berupa asam palmitat
sebesar 16.9349 bb, puncak 6 yaitu asam lemak tidak jenuh berupa asam oleat sebesar 38.6318 bb dan puncak 4 yaitu asam lemak tidak jenuh berupa asam
linoleat sebesar 35.0184 bb.
Gambar 4.2 Reaksi pembentukan asam linoleat terkonjugasi [50]
Universitas Sumatera Utara
32 Minyak kemiri sunan merupakan minyak nabati yang mudah mengering.
Menurut vossen dan ummali 2002 menyatakan bahwa minyak kemiri sunan mengandung asam α-eleostearat sebanyak 50 [54]. Sedangkan dalam penelitian
tidak ditemukan asam α-eleostearat hal ini disebabkan oleh asam α-eleostearat
yang dapat terkonjugasi menjadi asam linoleat seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.2 [55] dimana dapat dilihat kandungan asam linoleat yang tinggi sebesar
35,0184. Hal ini juga sama seperti yang didapatkan oleh carlos martin et al 2010 dimana terdapat tiga asam lemak dominan pada minyak kemiri sunan yaitu
asam palmitrat, oleat dan linoleat [30]. Selain mengidentifikasi komponen asam lemak dalam minyak kemiri
sunan dilakukan juga identifikasi sifat fisika dan kimia dari minyak kemiri sunan seperti densitas, viskositas dan kadar FFA. Data-data yang telah diperoleh akan
disajikan dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2 Sifat Fisika dan kimia dari Minyak kemiri sunan
Sifat Fisika Jumlah
Densitas 0,9315 kgm
3
Viskositas 69,5747mm
2
s FFA
9,1517 Dari Tabel 4.2 terlihat bahwa minyak kemiri sunan memiliki kadar asam
lemak yang tinggi yaitu sebesar 9,1517, sedangkan bahan baku untuk proses transesterifikasi dengan katalis natrium silikat harus memiliki nilai toleransi angka
asam lemak bebas 2,5. Sehingga perlunya dilakukan pre-treatment minyak dengan proses esterifikasi.
4.2 PREPARASI KATALIS NATRIUM SILIKAT TERKALSINASI