5
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Minyak kemiri sunan mengandung kadar asam lemak bebas yang tinggi sehingga harus dilakukan proses esterifikasi untuk menurunkan kadar asam lemak
bebas dengan katalis asam. Campuran reaksi antara minyak kemiri sunan dengan metanol tidak saling melarut pada reaksi transesterifikasi. Penambahan aseton
sebagai co-solvent dapat membantu pencampuran minyak kemiri sunan dan metanol. Penggunaan katalis heterogen dalam pembuatan biodiesel memiliki
keuntungan dari segi pemisahan katalis dan produk biodiesel yang diinginkan dibandingkan katalis homogen. Natrium silikat terkalsinasi merupakan katalis
heterogen yang memiliki toleransi kadar FFA dan kadar air yang cukup tinggi dalam proses transesterifikasi. Oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut pengaruh
waktu, dosis katalis, suhu dan jumlah co-solvent terhadap bahan baku minyak kemiri sunan melalui proses transesterifikasi mengunakan katalis natrium silikat
dan co-solvent aseton serta kefektifan aseton sebagai co-solvent dalam pembuatan biodiesel dari minyak kemiri sunan dengan katalis heterogen natrium silikat
terkalsinasi.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengkaji faktor – faktor yang mempengaruhi yield biodiesel yang
dihasilkan co-solvent, suhu, waktu reaksi, dan katalis 2. Menguji mutu biodiesel yang dihasilkan
3. Mendapatkan hasil terbaik dalam kombinasi penggunaan co-solvent dan
katalis natrium silikat dalam transesterifikasi minyak kemiri sunan.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat : 1. Untuk menambah informasi mengenai kajian penggunaan kinerja katalis
heterogen dengan keberadaan co-solvent dalam pembuatan biodiesel. 2. Untuk mendapatkan cara pemrosesan biodiesel dari minyak kemiri sunan
yang optimal
Universitas Sumatera Utara
6 3. Meningkatkan nilai ekonomis dari minyak kemiri sunana yang merupakan
minyak non pangan yang beracun.
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN