Uji t statistik Uji parsial

Tabel 28. Nilai VIF dari Korelasi Variabel-Variabel Bebas X1 X2 X3 Y2 X1 X2 3.348224 X3 1.086491 1.118401 Y2 1.768284 1.641312 1.539757 Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari nilai VIF dari korelasi variabel-variabel bebas pada tabel 4.5 tidak terdapat variabel yang memiliki nilai VIF yang lebih besar dari 10, jadi tidak ada variabel yang terjadi kolinieritas ganda multicollinearity.

4.4. Hasil Uji Model

Analisis statistik digunakan untuk melihat validasi dari model yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian secara statistik dilakukan terhadap hasil regresi model. Adapun pengujian secara statistik meliputi pengujian terhadap besaran t- Statistik F Statistik , dan nilai R 2

4.4.1. Uji t statistik Uji parsial

. Uji t atau uji parsial ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial atau satu persatu. Dari hasil estimasi model untuk Efektifitas Bapelluh Y 1 dan kinerja penyuluh Y 2 1. Motivasi Sebelum X diperoleh nilai t hitung untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut 1 dalam Efektifitas Bapelluh Y 1 nilai t hitung = 6.29 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.0000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0.10, Sehingga variabel Universitas Sumatera Utara X 1 signifikan pada tingkat derajat kepercayaan sebesar 90 secara positif akan mempengaruhi Efektifitas Bapelluh Y 1 , yang artinya bahwa jika terjadi peningkatan X 1 sebesar 1 poin, maka Efektifutas Bapelluh Y 1 2. Motivasi sesudah X akan mengalami peningkatan sebesar koefisiennya yaitu sebesar 1,669 poin, cateris paribus. 2 dalam dalam Efektifitas Bapelluh Y 1 nilai t hitung = 6.386614 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.0000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0.10, Sehingga variabel X 2 signifikan pada tingkat derajat kepercayaan sebesar 90 secara positif akan mempengaruhi Efektifitas Bapelluh Y 1 , yang artinya bahwa jika terjadi peningkatan X 2 sebesar 1 poin, maka Efektifutas Bapelluh Y 1 3. Persepsi Penyuluh akan mengalami peningkatan sebesar koefisiennya yaitu sebesar 1,598 poin, cateris paribus. X3 dalam dalam Efektifitas Bapelluh Y1 nilai thitung = 5.978618 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.0000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0.01, Sehingga variabel X3 signifikan pada tingkat derajat kepercayaan sebesar 95 secara positif akan mempengaruhi Efektifitas Bapelluh Y1 , yang artinya bahwa jika terjadi peningkatan X3 sebesar 1 poin, maka Efektifutas Bapelluh Y1 4. Efektifitas Bapelluh Y akan mengalami peningkatan sebesar koefisiennya yaitu sebesar 4,639 poin, cateris paribus. 1 dalam Kinerja Penyuluh Y 2 nilai t hitung = 14.996 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.0000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0.01, Universitas Sumatera Utara Sehingga variabel Y 1 signifikan pada tingkat derajat kepercayaan sebesar 95 secara positif akan mempengaruhi Kinerja Penyuluh Y 2 , yang artinya bahwa jika terjadi peningkatan Efektifutas Bapelluh Y 1 sebesar 1 poin, maka Kinerja Penyuluh Y 2

4.4.2 Uji F statistik Uji Serempak