Tanaman Makanan Deskripsi Wilayah 1. Lokasi dan Keadaan Geografis

Gunung Sitoli. Kawasan dataran tinggi meliputi KabupatenTapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Samosir, dan Kota Pematang Siantar. Kawasan Pantai Timur meliputi Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten LabuhanBatu Utara, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdang Bedagei, Kota Tanjung Balai, Kota Tebing Tinggi, Kota Medan dan Kota Binjai. Propinsi Sumatera Utara terletak dekat garis katulistiwa, oleh sebab itu prpinsi Sumatera Utara tergolong kedalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan propinsi Sumatera Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter di atas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 33,4 C, sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai 23,7

4.1.2. Tanaman Makanan

C. Perkembangan luas panen dan produksi padi di Sumatera Utara selama pada tahun 2010 berdasarkan data BPS, di beberapa daerah kabupaten kota di Propinsi Sumatera Utara yang merupakan daerah unggulan akan tampak lebih besar dibandingkan dengan daerah yang bukan merupakan komoditas unggulan. Berikut kabupaten kota yang merupakan komoditas unggulan untuk sector tanaman pangan dapat dilihat pada tabel 5 dan tabel 6. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Sawah menurut KabupatenKota, Tahun 2010 No KabKota Luas Panen Produksi Rata-Rata 1 Nias 8.890 35.838 40,31 2 Mandailing Natal 36.186 175.794 48,58 3 Tapanuli Selatan 27.700 138.214 49,90 4 Tapanuli Tengah 27.428 122.403 44,63 5 Tapanuli Utara 23.820 110.054 46,20 6 Toba Samosir 22.107 105.348 47,65 7 Labuhan Batu 23.065 111.260 48,24 8 Asahan 16.431 79.390 48,32 9 Simalungun 78.995 416.247 52,69 10 Dairi 14.678 68.533 46,69 11 Karo 12.214 56.848 46,54 12 Deli Serdang 84.582 426.227 50,39 13 Langkat 67.155 328.424 48,91 14 Nias Selatan 16.292 65.056 39,93 15 Humbang Hasundutan 17.850 83.042 46,52 16 Pakpak Bharat 2.438 11.229 46,06 17 Samosir 7.684 36.301 47,24 18 Serdang Bedagei 73.585 377.307 51,27 19 Batu Bara 34.224 166.397 48,62 20 Padang Lawas Utara 16.618 80.730 48,58 21 Padang Lawas 14.737 71.858 48,76 22 Labuhan Batu Selatan 1.798 8.630 48,00 23 Labuhan Batu Utara 40.815 197.202 48,32 24 Nias Utara 6.295 25.432 40,40 25 Nias Barat 2.910 11.793 40,53 71 Sibolga - - - 72 Tanjung Balai 427 1.942 45,48 73 Pematang Siantar 3.786 18.705 49,41 74 Tebing Tinggi 1.136 5.474 48,19 75 Medan 4.056 19.717 48,12 76 Binjai 4.032 19.247 47,74 77 Padangsidimpuan 8.559 40.434 47,24 78 Gunung Sitoli 1.815 7.387 40,70 Jumlah 702.308 3.422.264 48,73 Sumber : BPS, Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Ladang menurut KabupatenKota, Tahun 2010 No KabKota Luas Panen Produksi Rata-Rata 1 Nias - - - 2 Mandailing Natal 587 1.784 30,39 3 Tapanuli Selatan 1.698 5.134 30,24 4 Tapanuli Tengah 2.611 7.986 30,59 5 Tapanuli Utara 3.210 9.668 30,12 6 Toba Samosir 246 727 29,54 7 Labuhan Batu - - - 8 Asahan 656 1.961 29,90 9 Simalungun 14.348 45.047 31,40 10 Dairi 8.889 28.078 31,59 11 Karo 10.989 32.454 29,53 12 Deli Serdang 293 877 29,94 13 Langkat 404 1.178 29,15 14 Nias Selatan 854 2.644 30,96 15 Humbang Hasundutan 1.457 4.163 28,57 16 Pakpak Bharat 3.231 9.571 29,62 17 Samosir 1 3 29,41 18 Serdang Bedagei 220 637 28,93 19 Batu Bara - - - 20 Padang Lawas Utara 945 2.879 30,47 21 Padang Lawas 1.205 3.643 30,23 22 Labuhan Batu Selatan 149 453 30,38 23 Labuhan Batu Utara 350 1.082 30,91 24 Nias Utara 16 49 30,63 25 Nias Barat 7 21 30,15 71 Sibolga - - - 72 Tanjung Balai - - - 73 Pematang Siantar - - - 74 Tebing Tinggi - - - 75 Medan - - - 76 Binjai - - - 77 Padangsidimpuan - - - 78 Gunung Sitoli - - - Jumlah 52.366 160.038 30,56 Sumber : BPS, Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Produksi padi Sumatera Utara selama periode 2000-2001 rata-rata mengalami peningkatan sebesar 0,19 persen per tahun. Peningkatan ini disebabkan bertambahnya produksi padi sawah dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 0,33 persen per tahun, sedangkan produksi padi lading mengalami penurunan rata-rata sebesar 2,37 persen per tahun. Tanaman palawija di Sumatera Utara cukup potensial. Produksi jagung Sumatera Utara sebesar 2010 sebesar 1.377.718 ton, naik sebesar 67,579 ton atau 18,10 persen dibandingkan produksi jagung tahun 2009 yakni sebesar 1.166.548 ton. Peningkatan produksi jagung disebabkan kenaikan luas panen sebesar 27.040 hektar atau 10,91 persen. Produksi ubi jalar di Sumatera Utara tahun 2010 sebesar 179.387 ton, naik sebesar 39.249 ton atau 28,01 persen dibandingkan produksi ubi jalar tahun2009. Meningkatnya produksi ubi jalar disebabkan pertambahan luas panen sebesar 2.515 hektar atau naik 20,35 persen Produksi ubi kayu di Sumatera Utara tahun 2010 sebesar 905.571 ton, turun sebesar 101.713 ton atau 10,10 persen dibandingkan produksi ubi kayu tahun 2009. Penurunan produksi ubi kayu disebabkan berkurangnya luas panen sebesar 6.209 hektar atau turun 16,08 persen Produksi kacang tanah di Sumatera Utara tahun 2010 sebesar 16.449 ton, turun sebesar 332 ton atau minus 1,92 persen dibandingkan produksi kacang tanah tahun 2009. Sementara luas panen kacang tanah mengalami kenaikan sebesar 226 hektar atau 1,58 persen dibandingkan luas panen tahun 2009 sebesar 14.294 hektar. Universitas Sumatera Utara Produksi kedelai di Sumatera Utara tahun 2010 sebesar 9.438 ton, turun sebesar 4.768 ton atau 33,56 persen dibandingkan produksi kedelai tahun 2009. Menurunnya produksi kedelai disebabkan berkurangnya luas panen sebesar 3.691 hektar atau 32,11 persen. Sedangkan produktivitas mengalami penurunan sebesar 0,26 kwha atau 2,10 persen. Produksi kacang hijau di Sumatera Utara tahun 2010 sebesar 3.344 ton, turun sebesar 1.082 ton atau minus 24,45 persen dibandingkan produksi kacang hijau tahun 2009. Penurunan produksi kacang hijau disebabkan oleh turunnya luas panen sebesar 1.014 hektar atau minus 24,59 persen. Produktivitas kacang hijau mengalami peningkatan sebesar 0,02 kwha atau 0,19 persen bila dibandingkan produktivitas pada tahun 2009 Jika dilihat menurut kabupatenkota, Kabupaten Simalungun dan Deli Serdang merupakan konsentrasi produksi padi di Sumatera Utara. Pada tahun 2010 produksi padi Kabupaten Simalungun mencapai 445.129 ton atau sebesar 12,43 persen dari total produksi padi Sumatera Utara. Sementara produksi padi Kabupaten Deli Serdang pada tahun yang sama mencapai 400.802 ton atau 11,19 persen dari total produksi padi Sumatera Utara Tanaman palawija di Sumatera Utara cukup potensial. Hasil tanaman ini menjadi salah satu andalan ekspor Sumatera Utara terutama ke Singapura dan Malaysia. Produksijagung di Sumatera Utara tahun 2009 adalah 1.166.548 ton dengan luas panen sebesar 247.782 Ha. Pada tahun 2010 meningkat menjadi 1.377.718 ton atau 18,10 persen dengan luas panen 274.822 hektar. Kabupatenkota yang menjadi andalan produsen jagung di Sumatera Utara pada tahun 2010 adalah Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun. Produksi jagung Universitas Sumatera Utara di Kabupaten Karo sebesar 454.178 ton dengan luas panen 90.605 hektar, sedangkan di Kabupaten Simalungun sebesar 319.282 ton dengan luas panen sebesar 63.712 hektar. Produksi ubi kayu dan ubi jalar pada tahun 2010 di Sumatera Utara adalah 905.571 ton dan 179.387 ton. Sedangkan produksi palawija lainnya yaitu kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau di Sumatera Utara pada tahun 2010 masing-masing 16.449 ton, 9.438 ton dan 3.344 ton. Kabupaten Simalungun, Dairi, dan Tapanuli Utara merupakan penghasil kacang tanah terbesar di Sumatera Utara. Kabupaten penghasil kacang kedelai terbesar adalah Serdang Bedagei. Dan penghasil kacang hijau terbesar adalah Kabupaten Langkat.

4.1.3. Perkebunan