Sehingga variabel Y
1
signifikan pada tingkat derajat kepercayaan sebesar 95 secara positif akan mempengaruhi Kinerja Penyuluh Y
2
, yang artinya bahwa jika terjadi peningkatan Efektifutas Bapelluh Y
1
sebesar 1 poin, maka Kinerja Penyuluh Y
2
4.4.2 Uji F statistik Uji Serempak
akan mengalami peningkatan sebesar koefisiennya yaitu sebesar 14,996 poin, cateris
paribus.
Uji F atau uji serepak ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Dari hasil estimasi
model untuk Efektifitas Bapelluh Y
1
dan kinerja penyuluh Y
2
1. Untuk variabel motivasi sebelum bapelluh X diperoleh :
1
diperoleh nilai F hitung sebesar 39.56792 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.000. Hal
ini menunjukkan bahwa variabel bebas untuk Efektifitas Bapelluh Y
1
yaitu Motivasi Penyuluh Sebelum X
1
, secara simultan dan signifikan bersama-sama mempengaruhi variabel terikatnya yaitu Efektifitas
Bapelluh Y
1
2. Untuk variabel motivasi sesudah bapelluh X pada tingkat derajat kepercayaan sebesar 95.
2
diperoleh nilai F hitung sebesar 40.78884 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.000. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel bebas untuk Efektifitas Bapelluh Y
1
yaitu Motivasi Penyuluh Sesudah X
2
, secara simultan dan signifikan bersama-sama mempengaruhi variabel terikatnya yaitu Efektifitas
Bapelluh Y
1
3. Untuk variabel persepsi penyuluh X pada tingkat derajat kepercayaan sebesar 95.
3
diperoleh nilai F hitung sebesar 35.74387 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.000. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa variabel bebas untuk Efektifitas Bapelluh Y
1
yaitu Persepsi Penyuluh X
3
, secara simultan dan signifikan bersama- sama mempengaruhi variabel terikatnya yaitu Efektifitas Bapelluh
Y
1
4. Hasil estimasi model untuk Kinerja Penyuluh Y pada tingkat derajat kepercayaan sebesar 95.
2
diperoleh nilai F hitung sebesar 224.8998 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.000. Hal
ini menunjukkan bahwa variabel bebas untuk Kinerja Penyuluh Y
2
yaitu Efektifitas Bapelluh Y
1
secara simultan dan signifikan bersama-sama mempengaruhi variabel terikatnya yaitu Efektifitas
Bapelluh Y
1
4.4.3 Uji Koefisien Determinasi R
pada tingkat derajat kepercayaan sebesar 95.
2
Uji koefisien determinasi R
2
digunakan untuk melihat seberapa besar variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat. Dari hasil estimasi
untuk Efektifitas Bapelluh Y
1
dan Kinerja penyuluh Y
2
1. Untuk variabel motivasi penyuluh sebelum bapelluh X diperoleh :
1
dengan nilai R
2
sebesar 0.848961. Hal ini memberikan makna bahwa sebesar 84,89 variabel Efektifitas Bapelluh dapat dijelaskan oleh variabel
Motivasi Penyuluh Sebelum X
2
2. Untuk variabel motivasi penyuluh sesudah bapelluh X bapelluh. Sedangkan sisanya sebesar
15,11 dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
2
dengan nilai R
2
sebesar 0.850721. Hal ini memberikan makna bahwa sebesar 85,07 variabel Efektifitas Bapelluh dapat dijelaskan oleh variabel
Motivasi Penyuluh Sesudah bapelluh X
3
. Sedangkan sisanya sebesar 14,93 dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk variabel persepsi penyuluh X
3
dengan nilai R
2
4. Untuk hasil estimasi Kinerja Penyuluh Y sebesar
0.843170. Hal ini memberikan makna bahwa sebesar 84,32 variabel Efektifitas Bapelluh dapat dijelaskan oleh variabel persepsi penyuluh.
Sedangkan sisanya sebesar 15,68 dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
2
diperoleh nilai R
2
sebesar 0.9427. Hal ini memberikan makna bahwa sebesar 94,27 variabel
Kinerja Penyuluh Y
2
dapat dijelaskan oleh variabel Efektifitas Bapelluh Y
1
4.5. Pembahasan