Atribut Produk Syariah 1. Pengertian Atribut Produk

15 4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening, 5.Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya, 6.Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. 2.1.5. Atribut Produk Syariah 2.1.5.1. Pengertian Atribut Produk Menurut Kotler dan Amstrong yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan 2009:300 “Atribut produk adalah pengembangan suatu produk yangmelibatkan gambaran manfaat bagi produk yang akan ditawarkan.” Basu Swastha dan Ibnu Sukodjo 2006:194 “mendefinisikan produk sebagai suatu sifat yang kompleks, baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise, perusahaan dana pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dana kebutuhan”. Pengertian atribut produk menurut Fandy Tjiptono 2001:103 adalah “unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan”. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan garansi, pelayanan, dan sebagainya. Atribut Produk meliputi : 1. Kualitas Produk Kotler dan Armstrong 2004:347 menyatakan bahwa “Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi- fungsinya”.kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Bila suatu produk telah dapat 16 menjalankan fungsi-fungsi-nya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik. Menurut Kotler 2004:330, “kebanyakan produk disediakan pada satu diantara empat tingkatan kualitas, yaitu : kualitas rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik dan kualitas sangat baik.” Beberapa dari atribut diatas dapat diukur secara objektif. Namun demikian dari sudut pemasaran kualitas harus diukur dari sisi persepsi pembeli tentang kualitas produk tersebut. Stanton 1991:285-286 menyatakan bahwa perhatian pada kualitas produk makin meningkat karena keluhan konsumen selama beberapa tahun belakangan ini. Hal ini terjadi karena keluhan konsumen makin lama makin terpusat pada kualitas yang buruk dari produk, baik bahannya maupun pekerjaannya. Kotler dan Armstrong 2004:347 menyatakan bahwa “Kualitas adalah salah satu alat utama untuk positioning menetapkan posisi bagi pemasar”. 2. Fitur Produk Kotler dan Armstrong 2004:348 sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen yang mengenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan dianggap bernilai menjadi salah satu cara yang efektif untuk bersaing. Menurut Cravens 1998:14 fitur juga dapat digunakan sebagai sarana untuk membedakan suatu merek dari pesaingnya. 17 3. Desain Produk Menurut Kotler dan Armstrong 2004:348 cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui desain atau rancangan produk yang berbeda dari yang lain. Taufan Darussalam : 2007 “Desain merupakan rancangan bentuk dari suatu produk yang dilakukan atas dasar pandangan bahwa bentuk ditentukan oleh fungsi dimana desain mempunyai kontribusi terhadap manfaat dan sekaligus menjadi daya tarik produk karena selalu mempertimbangkan faktor-faktor estetika, ergonomis, bahan dan lain-lain”. Desain atau rancangan yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran. Kotler 2004:332 berpendapat bahwa “Desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan konsumen”. Menurut Stanton 1991:285, “Desain merupakan salah satu aspek pembentukan citra produk. Sebuah desain yang unik, lain dari yang lain, bisa merupakan satu-satunya ciri pembeda produk”. Menurut Stanton1991:285,desain produk yang baik dapat meningkatkan pemasaran produkdalam berbagai hal diantaranya: 1.Dapat mempermudah operasi pemasaran produk, 2.Meningkatkan nilai kualitas dan keawetan produk, 3. Menambah daya penampilan produk. Sistem keuangan syariah: 18 Iqbal 1997 menjelaskan bahwa kerangka kerja dasar dari sistem keuangan Islam adalah sebuah susunan peraturan dan hukum, yang secara bersama- sama disebut syariah, aspek-aspek ekonomi pemerintahan, sosial, politik dan budaya dari masyarakat Islam. Prinsip-prinsip dasar dari sistem keuangan Islam dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengharaman bunga Pengharaman riba sebuah kata yang berarti “sebuah sampingan” dan diinterpretasikan sebagai “setiap tambahan modal yang tidak adil baik dalam hutang maupun penjualan, 2. Bagi resiko Karena bunga diharamkan, pemberi dana menjadi investor daripada kreditor, 3. Uang sebagai modal potensial. Uang dianggap sebagai modal potensial manakala ia menjadi modal aktual hanya ketika digunakan untuk aktivitas produktif, 4. Pengharaman perilaku spekulatif. Sebuah sistem finansial Islam mengaharamkan transaksi dengan ketidakpastian yang ekstrim, judi, dan penuh resiko, 5. Melakukan kontrak yang halal Islam menganggap kontrak obligasi dan keterbukaan akan informasi sebagai hal yang sakral, 6. Aktivitas sesuai syariah. Hanya aktivitas bisnis yang tidak melawan aturan-aturan syariah cocok untukdiberikan investasi

2.2. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Variabel Hasil 1. Dewi Nur Ika 2013 Pengaruh Kualitas Layanan, Nilai Nasabah dan Atribut Produk Islam Terhadap Kepuasan Nasabah Studi Kasus Pada Bank BRI Cabang Malang Variabel Dependen : -Kepuasan Nasabah Variabel Independen : Kualitas Layanan, Nilai Nasabah dan Atribut Produk Islam Terdapat pengaruh signifikan dan positif antara kepuasan nasabah dengan kualitas layanan, nilai nasabah dan atribut produk islam. 2. Moch.Syaepul Mukarom 2012 Analisis Pengaruh Nilai Nasabah dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Untuk Menciptakan Loyalitas Nasabah Variabel Dependen : Kepuasan Nasabah, Loyalitas Nasabah. Variabel Independen :Nilai nasabah, kualitas pelayanan. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara nilai nasabah dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan 19 nasabah dengan loyalitas nasabah 3. Agung Purwo Atmojo 2010 Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Nilai Nasabah, dan Atribut Produk Islam Terhadap Kepuasan Nasabah Studi Kasus pada BNI Syariah Cabang Semarang” Variabel Dependen Kepuasan nasabah, Variabel independen : Kualitas Layanan,Nilai Nasabah dan Atribut Produk Islam. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas layanan, nilai nasabah dan atribut produk islam terhadap kepuasan nasabah. Nilai nasabah mempunyai pengaruh terbesar dalam kepuasan nasabah, sedangkan atribut produk islam mempunyai pengaruh terendah dalam kepuasan nasabah 4. Tiara Sekar Ayu 2013 Pengaruh Kualitas Layanan Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah studi kasus pada Bank BNI Syariah Cabang Medan Variabel Dependen : Kepuasan Nasabah Variabel Independen : Kualitas Layanan dan Nilai Nasabah Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah di Bank BNI Syariah, nilai nasabah berpengaruh terhadap kepuasan nasabah di Bank BNI Syariah, dan kualitas layanan dan nilai nasabah berpengaruh terhadap kepuasan nasabah di Bank BNI Syariah. 5. Abdilah Mundir 2012 PENGARUH KUALITAS LAYANAN NILAI NASABAH DAN ATRIBUT PRODUK ISLAM TERADAP KEPUASAN NASABAH Studi Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah KJKS Arjuna Sengonagung Purwosari Variabel Dependen : Kepuasan nasabah Variabel Independen: Kualitas layanan, nilai nasabah dan atribut produk islam. variabel-variabel dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan di mana nilai nasabah memilki pengaruh terbesar dibandingkan variabel lain dalam penelitian ini, sedangkan atribut produk Islam memil ki pengaruh paling rendah terhadap kepuasan nasabah. Berdasarkan hasil uji F menunjukan bahwa secara simultan atau 20 bersama-sama variabel dalam penelitan ini yaitu kualitas layanan, nilai nasabah, dan atribut produk Islam berpengaruh posit f dan signifikan terhadap kepuasan nasabah

2.3. Kerangka Konseptual

Seiring semakin berkembangnya perbankan syariah, maka semakin banyak pula kendala yang dihadapi seperti berkurangnya jumlah nasabah karena nasabah lebih memilih bank lain yang memberikan kepuasan tersendiri kepada nasabah tersebut. Sehingga kualitas pelayanan dari suatu bank harus menjadi prioritas utama dalam meningkatkan dan mempertahankan jumlah nasabah. Kepuasan nasabah merupakan tingkat keadaan perasaan seseorang yang merupakan hasil perbandingan antara penilaian kinerjahasil akhir produk dalam hubungannya dengan harapan nasabah Kotler, 1996:383. Variabel ini diukur melalui tiga dimensi yaitu, kepuasan keseluruhan, kepuasan produk yang dihasilkan, dan perbandingan antara harapan dan kenyataan. Variabel nilai pelanggan dibentuk oleh tiga indikator yaitu penilaian terhadap keunggulan, rasa ketertarikan keseluruhan terhadap pihak bank dan penilaian terhadap manfaat keseluruhan dari pihak bank. Kualitas layanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan nasabah, Lovelock 1988:217. Variabel kualitas layanan merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah, variabel ini diukur melalui lima dimensiSERVQUAL yang dikembangkan oleh 21 Parasuraman dkk 1988:35-48 yaitu: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Kualitas layanan saling terkait dengan nilai nasabah karena dengan tingginya kualitas layanan maka nilai nasabah juga akan besar terhadap produk dan transaksi yang nasabah lakukan di bank. Deposito Mudharabah diukur dari tingkat bagi hasil yang diberikan kepada nasabah. Atribut Produk Islam diukur dengan keistimewaan suatu produk dibandingkan dengan produk-produk dari bank lain. Gambar 2.1. Kerangka Konseptual H1 H2 H3 H4 H5 Gambar diatas menjelaskan pengaruh Kualitas pelayanan, Kualitas produk dan tingkat suku bunga terhadap kepuasan nasabah. Menurut kotler 1997 kualitas pelayanan merupakan gambaran atas seberapa jauh perbedaan antara kenyataan pelayanan perceived service dengan harapan para pelanggan atas pelayanan yang seharusnya NILAI NASABAH X1 KUALITAS PELAYANAN X2 DEPOSITO MUDHARABAH X3 ATRIBUT PRODUK SYARIAH X4 KEPUASAN NASABAH Y 22 mereka terima expected service. Ketidaksesuaian perceived service atas expected service akan menimbulkan kesenjangan yang merupakan persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan, persepsi nasabah ini selanjutnya akan mempengaruhi kepuasan nasabah merupakan prioritas utama bagi perusahaan dalam mencapai keberhasilan. Pengukuran kualitas pelayanan suatu perusahaan dapat dilihat dari tingkat kepuasan pelanggan, maka perusahaan harus menilai fakto-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pelanggannya. Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Khoiron 2007: 135 menetukan lima dimensi kualitas pelayanan meliputi : tangible bukti fisik, reliability kehandalan, responsiveness daya tanggap, assurance jaminan dan empathy empati. Kualitas produk menurut Kotler dan Amstrong 2001: 123 adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi kehandalan, daya tahan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan produk, serta atribut benilai lainnya. Suatu produk yang memiliki kualitas adalah produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai harapan pelanggan. Sangat penting pula mempertahankan kualitas, karena kualitas yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan pelangganya, dimana produk yang baik akan menimbulkan keputusan membeli dan nantinya berdampak pada peningkatan loyalitas pelanggan. Karena semakin tinggi kualitas produk yang diterima pelanggan maka pelanggan akan semakin puas. Kualitas layanan saling terkait dengan nilai nasabah karena dengan tingginya kualitas layanan maka nilai nasabah juga akan besar terhadap produk dan transaksi yang nasabah lakukan di bank. 2.4. Hipotesis Penelitian 23 Hipotesis merupakan dugaan sementara atau penjelasan sementara yang belum bisa dibuktikan sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji apakah dugaan tersebut benar atau salah. Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, penelitian terdahulu, serta kerangka konseptual, maka hipotesis dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: H1 : Apakah nilai nasabah berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Medan ? H2 : Apakah kualitas pelayanan berpengaruh positif dan terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Medan ? H3 : Apakah deposito mudharabah berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah BankSyariah Mandiri Cabang Medan ? H4 :Apakah atribut produk syariah berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Medan ? H5: Apakah nilai nasabah,kualitas pelayanan, deposito mudharabah dan atribut Produksyariah berpengaruh simultan terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Medan ?

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

24 Penelitian ini menggunakan jenis data primer, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner. 3.2.Tempat dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Tabel 3.1. Jadwal Penelitian No. Kegiatan Okt14 Nov14 Des14 Jan15 Feb15 Mar15 Apr15 Mei15 Juni15 1. Pengajuan judul 2. Pengerjaan proposal skripsi 3. Perbaikan dan penyelesaian proposal 4. Seminar proposal 5. Ujian Komprehensif 6. Penelitian ke BSM 7. Pengerjaan skripsi 8. Bimbingan dan penyelesaian skripsi 9. Meja hijau 3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan 25 kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang nilainya dapat berubah-ubah. Variabel dalam penelitian ini dibedakan dalam dua kategori utama yaitu variabel bebas independen dan variabel terikat dependent. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitas dan atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas. Oleh sebab itu variabel terikat menjadi indikator keberhasilan variabel bebas. Jumlah variabel dalam penelitian tergantung kepada luas dan sempitnya penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini terdapat variabel yaitu : 1. Nilai Nasabah, Kualitas Pelayanan, Deposito Mudharabah dan Atribut Produk Syariah sebagai variabel bebas independent,

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Layanan Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah (studi kasus pada Bank BNI Syariah Cabang Medan)

7 92 97

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan

0 28 248

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Customer Value Terhadap Kepuasan Nasabah serta Dampaknya pada Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri)

1 11 177

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sragen).

0 0 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah Cabang Surakarta).

0 1 13

KUESIONER ”PENGARUH NILAI NASABAH, KUALITAS PELAYANAN, DEPOSITO MUDHARABAH DAN ATRIBUT PRODUK SYARIAH TERHADAP KEPUASAN NASABAH ( STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN)”

0 0 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Nasabah 2.1.1.1. Pengertian Kepuasan Nasabah - Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas Pelayanan, Deposito Mudharabah dan Atribut Produk Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah ( Studi Kasus Pada Bank Syariah

0 0 16

Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas Pelayanan, Deposito Mudharabah dan Atribut Produk Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah ( Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan)

0 0 13

Pengaruh Kualitas Layanan Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah (studi kasus pada Bank BNI Syariah Cabang Medan)

0 0 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, BAGI HASIL DAN NILAI NASABAH TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TEGAL

2 11 18