Deposito Mudharabah Atribut Produk Syariah Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

26 sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya , sedangkan pelayanan menurut Gronroos adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan konsumen pelanggan Ratminto, 2005:2. Kualitas pelayanan menurut J.Supranto 2006:226 adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik.

3.3.2.3. Deposito Mudharabah

Deposito Mudharabah adalah merupakan investasi melalui simpanan pihak ketiga perseorangan atau badan hukum yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu jatuh tempo dengan mendapat bagi hasil.

3.3.2.4. Atribut Produk Syariah

Menurut Kotler dan Amstrong yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan 2009:300. Atribut produk adalah pengembangan suatu produk yangmelibatkan gambaran manfaat bagi produk yang akan ditawarkan.

3.3.2.5. Kepuasan Nasabah

Kotler 2007 mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. 3.4.Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.4.1. Populasi

Populasi yang penulis gunakan sebagai objek penelitian adalah nasabah yang memiliki rekening deposito mudharabah Bank Syariah Mandiri Cabang Medan yang berjumlah 280 orang.

3.4.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Convenience Sampling yaitu non-probabilitas sampling teknik dimana subyek dipilih karena aksesibilitas nyaman dan kedekatan mereka kepada peneliti . Cara menentukan sampelnya yaitu dengan menggunakan rumus Slovin yaitu : 777 Keterangan : n: jumlah sampel N: jumlah populasi e: batas toleransi kesalahan error tolerance 10 n = 280 1+ [280.0,1²] = 73 sampel Pengambilan sampel diatas berdasarkan pertimbangan yaitu : 1. Nasabah Bank Syariah Mandiri yang aktif dan mempunyai tabungan deposito berjangka 1,3,6,12 dan 24 bulan.

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini mengacu pada Skala Likert Likert Scale,adapun pertimbangan menggunakan Skala Likertyaitu: 1. Skala Likert memiliki tingkat realibilitas tinggi dalam mengurutkan 28 manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu. 2. Skala Likert sangat luwes dan fleksibel daripada teknik pengukuran lainnya. Dalam menjawab Skala Likert ini, responden hana memberi tanda, misalnya checklist atau tanda silang pada kemungkinan skala yang dipilihnya sesuai dengan pertanyaan. Selanjutnya kuesioner yang telah diisi responden perlu dilakukan penyekoran ,dimana masing-masing dibuat dengan menggunakan skala 1 – 5 kategorijawaban, yang masing- masing jawaban diberi score atau bobot yaitu banyaknya score antara 1 sampai 5, dengan rincian: 1. Jawaban SS sangat setuju diberi score 5, 2. Jawaban S setuju diberi score 4, 3. Jawaban KS kurang setuju diberi score 3, 4. Jawaban TS tidak setuju diberi score 2, 5. Jawaban STS sangat tidak setuju diberi score 1. TABEL 3.2 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator Skala Nilai Nasabah X1 Nilai pelanggan adalah persepsi pelanggan tentang keseimbanganantara manfaat yang diterima dengan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan manfaat tersebut Buttle,2007. 1. Penilaian terhadap keunggulan 2. Rasa ketertarikan keseluruhan terhadap pihak bank 3. Penilaian terhadap manfaat keseluruhan dari pihak bank. Diukurmelalui angketdengan menggunakan skalaLikert. 29 Kualitas Pelayanan X2 Kualitas menurut ISO 9000 merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan 1. Tangible 2.Reliability 3.Responsiveness 4.Assurance 5.Empathy Diukurmelalui angketdengan menggunakan skalaLikert. Deposito Mudharabah X3 Deposito Mudharabah adalah merupakan investasinya melalui simpanan pihak ketiga perseorangan atau badan hukum yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu jatuh tempo dengan mendapat bagi hasil. 1. Tidak mengandung unsur riba. 2. Hasil investasi dibagi menurut sistem bagi hasil. Diukurmelalui angketdengan menggunakan skalaLikert. Atribut Produk Syariah X4 Menurut Kotler dan Amstrong yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan 2009:300. Atribut produkadalah pengembangan suatu produk yangmelibatkan gambaran manfaat bagi produk yang akan ditawarkan. 1. Tidak mengandung unsur riba. 2. Hasil investasi dibagi menurut sistem bagi hasil. 3. Menghindari unsur ketidakpastian gambling judi maisir. 4. Melakukan investasi yang halal. 5. Melakukan aktivitas sesuai dengan syari’ah. Diukurmelalui angketdengan menggunakan SkalaLikert. Kepuasan Nasabah Y1 Kotler 2007 mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. 1. Ghost Shopping 2. Sistem Keluhan dan Saran 3. Lost customer analysis 4.Survei kepuasan pelanggan Diukur melalui angket dengan menggunakan skala Likert. 30 3.6.Jenis Data dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumbernya. Sumber data dalam penelitian ini adalah eksternal yaitu diperoleh dari kuesioner yang dijawab oleh responden nasabah deposito mudharabah Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.

3.7. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode survey melalui kuesioner yang diserahkan kepada responden di Bank Syariah Mandiri Cabang Medan. Sebelum diserahkan keada responden, dilakukan pretest atas kuesioner terlebih dahulu untuk meyakinkan bahwa kalimat yang ada dalam kuesioner mudah dipahami oleh responden. Setelah dilakukan pretest, kuesioner diserahkan secara langsung kepada nasabah deposito mudharabah melalui customer service. Jangka waktu pengembalian kuesioner ini antara 1 hingga 1.5 bulan setelah kuesioner disebar.

3.8. Metode Analisis Data

Metode analisis berisi pengujian-pengujian data diperoleh dari hasil jawaban responden yang diterima. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan program SPSS. Alasan penggunaan alat analisis regresi berganda cocok digunakan untuk analisis faktor-faktor.

3.8.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 10 dari degree of freedom df = n-2, dalam hal ini n adaah jumlah sample. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut 31 dinatakan valid, begitu juga sebaliknya bila r hitung , r tabel maka pertanaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid.

3.8.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Nunnaly 1967 mengemukakan bahwa suatu instrumen yang reliabel jika memiliki koefisien cronbach alpha di atas 0,60 , jika nilai cronbach alpha dibaah 0,60 maka instrument dikatakan tidak reliable. 3.8.3.Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan agar data sampel yang diolah benar-benardapat mewakili populasi secara keseluruhan. Pengujian meliputi: 3.8.3.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006. Seperti diketahui uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian ini didasarkan pada uji statistik sederhana dengan melihat nilai kurtosis dan skewness untuk semua variabel dependen dan independen.

3.8.3.2. Uji Multikolinearitas

32 Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi Ghozali, 2006. Model regresi yang baik seharusnya bebas dari multikolinearitas. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel sama dengan nol. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas yaitu a Nilai R square R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi, tetapi secara individual tidak terikat, b Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinearitas, c Melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolinearitas apabila mempunyai nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10.

3.8.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2006. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Regresi yang baik adalah homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Heteroskedasitas dapat dilihat melalui grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan titik-titik 33 menyebar secara acak tanpa pola yang jelas serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Selain menggunakan grafik scatterplots, uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser. Jika probabilitas signifikan 0.05, maka model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

3.8.3.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Layanan Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah (studi kasus pada Bank BNI Syariah Cabang Medan)

7 92 97

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan

0 28 248

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Customer Value Terhadap Kepuasan Nasabah serta Dampaknya pada Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri)

1 11 177

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sragen).

0 0 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Nasabah Bank Syariah Cabang Surakarta).

0 1 13

KUESIONER ”PENGARUH NILAI NASABAH, KUALITAS PELAYANAN, DEPOSITO MUDHARABAH DAN ATRIBUT PRODUK SYARIAH TERHADAP KEPUASAN NASABAH ( STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN)”

0 0 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Nasabah 2.1.1.1. Pengertian Kepuasan Nasabah - Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas Pelayanan, Deposito Mudharabah dan Atribut Produk Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah ( Studi Kasus Pada Bank Syariah

0 0 16

Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas Pelayanan, Deposito Mudharabah dan Atribut Produk Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah ( Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan)

0 0 13

Pengaruh Kualitas Layanan Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah (studi kasus pada Bank BNI Syariah Cabang Medan)

0 0 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, BAGI HASIL DAN NILAI NASABAH TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TEGAL

2 11 18