3 Akumulasi yang banyak dari deposit lunak di dalam poket gingiva, gigi
serta margin gingiva.
2.2 Kontrol Plak
Kontrol plak adalah tindakan penyingkiran plak dan mencegah terjadinya akumulasi plak pada gigi dan permukaan perlekatan gingiva yang dilakukan secara
teratur. Mikroba pada plak merupakan etiologi utama terjadinya penyakit periodontal dan karies gigi. Kontrol plak adalah cara yang efektif dalam merawat dan mencegah
gingivitis dan merupakan bagian penting dari semua prosedur yang terlibat dalam perawatan dan pencegahan penyakit periodontal.
5
Kontrol plak dapat dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Secara mekanis dapat dilakukan dengan menyikat gigi dan menggunakan dental floss, sedangkan
secara kimiawi dengan menggunakan obat kumur dan pasta gigi yang mengandung bahan yang mampu mencegah plak dan penyakit periodontal lainnya. Kontrol plak
supragingival yang dilakukan dengan baik menunjukkan efek terhadap pertumbuhan dan komposisi plak subgingiva. Tindakan kontrol plak yang dilakukan secara teratur
di rumah serta dikombinasikan dengan kunjungan rutin ke dokter gigi untuk menyingkirkan plak dan kalkulus dapat mengurangi jumlah plak supragingiva,
menurunkan jumlah mikroorganisme pada poket yang dalam termasuk daerah furkasi dan dengan baik mengurangi jumlah patogen periodontal.
5
Pertumbuhan plak terjadi setiap jam dan harus dengan segera di singkirkan setidaknya sekali setiap 48 jam untuk mencegah peradangan. The American Dental
Association ADA merekomendasikan setiap individu untuk menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan dental floss atau pembersih interdental lainnya untuk
menyingkirkan plak secara efektif dan mencegah gingivitis. Selain itu, penambahan obat kumur sebagai bagian dari kontrol plak akan menghambat pertumbuhan plak dan
kalkulus secara kimiawi.
5
Beberapa obat kumur juga dapat mencegah terjadinya gingivitis, bau mulut dan masalah periodontal lainnya.
5
Universitas Sumatera Utara
Kontrol plak secara kimiawi memberikan efek yang baik ketika digunakan bersamaan dengan kontrol plak secara mekanis. Kontrol plak secara kimiawi
melibatkan beberapa hal seperti :
16
1. Agen antimikroba, merupakan bahan kimia yang memiliki efek
bakteriostatik atau bakterisidal secara invitro yang tidak dapat dipastikan akan memberikan efek in vivo dalam melawan plak.
2. Agen penghambat plak, merupakan bahan kimia yang hanya dibuat untuk
mengurangi jumlah dan efek dari plak yang mungkin atau tidak mempengaruhi gingivitis dan karies.
3. Agen antiplak, merupakan bahan kimia yang memiliki efek pada plak dan
cukup bermanfaat terhadap gingivitis dan karies. 4.
Agen antigingivitis, merupakan bahan kimia yang dapat menurunkan inflamasi gingiva tanpa mempengaruhi plak bakteri termasuk agen antiinflamasi.
2.3 Menyikat Gigi