2. Kolonisasi awal permukaan gigi
Setelah beberapa jam, bakteri akan ditemukan pada pelikel gigi. Kolonisasi bakteri yang dominan menutupi permukaan gigi adalah bakteri gram positif fakultatif
seperti Actinomyces viscosus dan Streptococcus sanguis. Koloni-koloni ini melekat ke pelikel melalui molekul spesifik yang membentuk perlekatan secara adhesi pada
permukaan bakteri yang akan berinteraksi dengan reseptor pada pelikel gigi. Masa plak kemudian matang melalui pertumbuhan spesies yang melekat, seperti kolonisasi
dan pertumbuhan spesies tambahan. 3.
Kolonisasi sekunder dan maturasi plak Pada tahap ini, terjadi peningkatan persentase bakteri anaerob gram negatif.
Bakteri yang berperan adalah Provotella intermedia, Provotella loescheii, Capnocytophaga sp., Fusobacterium nucleatum dan Porphyromonas gingivalis.
Mikroorganisme ini melekat ke sel bakteri yang terdapat pada masa plak.
2.1.2 Pengukuran Plak Gigi
Plak dapat diidentifikasi dengan banyak cara seperti skrinning secara langsung pada permukaan gigi, penggunaan disclosing solution, atau dengan menggunakan
kemampuan alami gigi untuk berfluorensi di bawah cahaya biru. Cara-cara tersebut dilakukan karena plak tidak dapat diidentifikasi secara langsung bahkan bagi dokter
gigi maupun pasien. Hal ini karena warna plak yang sama dengan permukaan gigi. Disclosing solution akan merubah warna plak gigi menjadi kontras dengan
permukaan gigi yang berwarna putih. Plak gigi memiliki kemampuan untuk menahan sejumlah besar substansi larutan yang digunakan sebagai disclosing solution. Hal ini
berkaitan dengan interaksi antara plak dan larutan dyes karena adanya perbedaan polaritas antara komponen plak dan larutan.
12
Bahan kimia pertama yang dilaporkan digunakan sebagai pewarna untuk plak adalah iodin. Tetapi, seiring berkembangnya
waktu banyak jenis larutan yang digunakan seperti fuchsine, erythrosine, merbromin, methylene blue, briliant blue, crystal violet, gentian violet dan fluorescein.
Setelah pengaplikasian disclosing solution pada permukaan gigi, pengukuran plak dapat dilakukan dengan mengacu pada indeks pengukuran plak. Indeks yang
Universitas Sumatera Utara
ideal harus bersifat sederhana, mudah dan cepat digunakan. Selain itu, indeks juga harus akurat sehingga mudah dikalibrasi dengan beberapa kali pemeriksaan. Ada
banyak indeks plak yang dapat digunakan sebagai panduan pemeriksaan. Beberapa indeks yang sering digunakan seperti indeks plak Ramfjord, indeks plak Quigley and
Hein, indeks plak Turesky dan indeks plak Loё and Sillness.
13
Indeks plak Loё and Silness dibuat pada tahun 1964 untuk memperkirakan kuantitas plak yang berada dekat dengan margin gingiva.
15
Pengukuran plak dengan indeks ini dilakukan dengan menggunakan larutan pewarna yang dioleskan keseluruh
permukaan gigi dan kemudian dilakukan pemeriksaan. Pada indeks plak ini gigi yang diperiksa adalah gigi 16, 12, 24, 36, 32 dan 44.
15
Pengukuran plak dilakukan pada empat permukaan yaitu mesial, distal, bukal dan lingualpalatal. Setiap permukaan gigi diberi skor dari 0-3. Skor dari keempat
permukaan gigi ditambahkan dan dibagi 4 untuk mendapatkan hasil skor plak dari masing-masing gigi yang diperiksa, sedangkan skor plak dari setiap individu didapat
dengan menjumlahkan keseluruhan skor plak dari gigi-gigi yang diperiksa dan membaginya dengan jumlah gigi yang diperiksa seperti dalam tabel kriteria di bawah
ini.
15
Tabel 1. Skor Indeks Plak Loё and Silness S
kor Kriteria
0 Tidak terdapat adanya plak.
1 Film plak yang melekat pada tepi gingiva bebas dan daerah yang
berdekatan dengan gigi. Plak in situ mungkin hanya terlihat setelah penggunaan disclosing solution atau dengan menggunakan probe pada
permukaan gigi. 2
Akumulasi yang sedang dari deposit lunak dalam poket gingiva, atau gigi dan tepi gingiva, yang dapat terlihat dengan mata.
Universitas Sumatera Utara
3 Akumulasi yang banyak dari deposit lunak di dalam poket gingiva, gigi
serta margin gingiva.
2.2 Kontrol Plak