Data primer adalah merupakan data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan berupa hasil pengamatan setempat dan perolehan dokumen perusahaan serta
wawancara mendalam in-depth interview pada menejer pemasaran marketing maupun pada karyawan yang bersangkutan.
b. Data sekunder Data sekunder adalah merupakan data yang tidak langsung yang diperoleh dari
dokumen-dokumen. Dalam hal ini bersumber dari penelitian yang meliputi buku- buku literatul, jurnal dan internet.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Sebagai perlengkap pembahasan ini maka diperlukan adanya data atau informasi baik dalam perusahaan maupun dalam perusahaa. Penulis memperoleh data yang
berhubungan dengan mengunakan metode sebagai berikut. 1. Penelitian Lapangan Field Research
Yaitu penelitian yang dilakukan pada perusahaan bersangkutan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penulisan dengan cara:
a. Observasi Yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan dengan pengamatan baik secara
berhadapan langsung maupun secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab.
b. Wawancara mendalam Yaitu dengan melakukan tanya jawab mendalam Indepth Interview terhadap
strategi pemasaran yang dilakukan terhadap manager bagian penjualan berjumlah 1 orang dan karyawan 5 orang sedangkan manager bagian tanaman berjumlah 1 orang
dan karyawan 5 orang di PT. Socfindo Medan. Dengan demikian jumlah
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan bagian penjualan dan tanaman adalah 12 orang yang ada di PT. Socfindo Medan.
c. Dokumentasi Yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan dokumen-
dokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini. 2. Penelitian Kepustakaan Library Research
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca beberapa buku literatur- literatur, mengumpulkan dokumen, arsip, maupun catatan penting organisasi yang
ada hubungannya dengan permasalahan penelitian ini dan selanjutnya diolah kembali.
3.7 Informan Penelitian
Informan merupakan orang member informasi kepada peneliti mengenai objek penelitian, informan penelitian ini adalah Manager pemasaran PT. Socfindo Medan
yang berjumlah satu orang.
3.8 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahamo fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, Rusiadi, Subiantoro dan Hidayat,
2014:21. Analisis Kualitatif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh PT. Socfindo Medan.
2. Metode Triangulasi
Universitas Sumatera Utara
Istilah triangulasi dikenal sebagai penggabungan antara metode kualitatif dan metode kuantitatif yang digunakan secara bersama-sama dalam suatu penelitian
Bungin, 2003: 47. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara triangulasi yang dilakukan dalam bentuk melakukan wawancara kepada karyawan pada PT
Socfindo Medan untuk membandingkan dan menguji kebenaran informasi yang disampaikan oleh manager pemasaran PT Socfindo Medan.
3.
Matriks Faktor Internal IFE dan Matriks Faktor Eksternal EFE Matriks IFE dan EFE terdiri dari beberapa kolom bobot dan rating. Untuk kolom
bobot dan rating diisi sesuai dengan nilai yang merupakan hasil dari pengelompokkan faktor-faktor internal dan faktor eksternal berdasarkan tingkatnya.
4.
Matriks SWOT Matriks SWOT merupakan alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor
strategis perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi.
STRENGTHS S 1.
Tentukan 5-10
faktor-Faktor- faktor
kekuatan internal
WEAKNESSES 2.
Tentukan 5-10
Faktor-faktor kelemahan internal
Internal Eksternal
Universitas Sumatera Utara
OPPORTUNITIES 3.
Tentukan 5- 10
Faktor peluang
eksternal STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang STRATEGI WO
Ciptakan strategi
yang meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang THREATS
4. Tentukan 5-10
Faktor ancaman
aksternal STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman STRATEGI WT
Ciptakan strategi
yang meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Gambar 3.1 Matriks SWOT Sumber : Rangkuti 2009:31
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Strategi ini dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan yang ada.
d. Strategi WT
Universitas Sumatera Utara
Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
5.
Matrik Faktor Internal IFE Matrik faktor internal IFE adalah tahap eksternal dalam menjalankan audit
manajemen strategi. Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis dan juga memberikan
dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan untuk mengembangkan Matriks IFE, jadi kemunculan pendekatan ilmiah tidak seharusnya diartikan bahwa
ini adalah teknik yang sangat luar biasa. Pemahaman yang baik atas faktor-faktor yang dimasukkan lebih daripada angka yang sebenarnya. Matrik IFE dapat
dikembangkan dalam lima tahap David, 2009:206: a.
Tuliskan faktor internal utama seperti identifikasi dalam proses audit internal. Gunakan total sepuluh hingga dua puluh faktor internal mencakup
kekuatan dan kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan. Buatlah spesifik mungkin, gunakan persentase, rasio dan angka
komparatif. b.
Berikan bobot masing-masing faktor dari 0.0 tidak penting hingga 1.0 paling penting untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada
masing-masing faktor mengindentifikasi tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Tanpa memandang
apakah faktor kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja organisasi harus
diberikan bobot yang tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1.0.
Universitas Sumatera Utara
c. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor untuk
mengindikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan kelemahan utama peringkat = 1 atau kelemahan minor peringkat = 2, kekuatan minor
peringkat = 3 atau kekuatan utama peringkat = 4. Perhatikan kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapatkan
nilai 1 atau 2. Peringkat adalah berdasarkan peringkat perusahaan, dimana bobot di langkah 2 adalah berdasarkan industri.
d. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan
rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel. e.
Jumlah rata-rata tertimbang untuk menentukan total rata-rata tertimbang untuk organisasi.
Beberapapun banyak faktor yang dimasukkan dalam Matriks IFE, total rata-rata tertimbang berkisar antara yang rendah 1.0 dan tertinggi 4.0 dengan rata-rata 2.5
total rata-rata 2.5. Total rata-rata tertimbang dibawah 2.5 menggambarkan organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai diatas 2.5
mengindikasikan posisi internal yang kuat.
6.
Matrik Faktor Ekternal EFE Matriks faktor eksternal EFE memungkinkan para penyusun strategi untuk
merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan. Matriks EFE
dapat dibuat dengan lima tahapan David, 2009:143. a.
Buat daftar lima faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Masukkan dari total sepuluh hingga dua puluh faktor, termasuk
peluang dan ancaman, yang memperngaruhi perusahaan dan industrinya.
Universitas Sumatera Utara
Tuliskan peluang terlebih dahulu kemudian ancaman usahakan spesifik mungkin menggunakan persentase, rasio dan nilai komparatif bila
mungkin. b.
Berikan bobot masing-masing faktor dari 0.0 tidak penting hingga 1.0 paling penting. Bobot mengidentifikasi tingkat penting relatif dari
faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Peluang seringkali diberi bobot lebih tinggi daripada ancaman, tetapi ancaman
juga dapat diberi bobot lebih tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam. Bobot yang tepat dapat ditentukan dengan membandingkan
keberhasilan atau kegagalan persaingan atau dengan mendiskusikan faktor dan mencapai konsensus kelompok. Penjumlahan seluruh bobot
yang diberikan kepada semua faktor harus sama dengan 1.0 c.
Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam
memproses faktor tersebut, dimana 4 = respons perusahaan superior, 3 = respons perusahaan di atas rata-rata, 2 = respons perusahaan rata-rata 1 =
respons perusahaan jelek. Peringkat didasari pada efektifitas strategi perusahaan. Dengan demikian, peringkat pada perusahaan company-
based, sedangkan bobot pada tahap 2 didasarkan pada industri industry based. Penting diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberi
peringkat 1, 2, 3 atau 4. d.
Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk memperoleh nilai tertinggi.
Universitas Sumatera Utara
e. Jumlahkan masing-masing variabel untuk menentukan total nilai
tertimbang bagi organisasi. Tanpa memperdulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang dimasukkan dalam
Mtariks EFE, total nilai tertinggi untuk organisasi adalah 4.0 dan nilai tertinggi adalah 1.0 total nilai tertinggi rata-rata 2.5. Total nilai tertimbang sebesar 4.0
mengindikasikan bahwa organisasi merespons dengan sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dalam kata lain strategi perusahaan
secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal. Total 1.0
mengindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.
7.
Diagram SWOT Penelitian ini menggunakan diagram SWOT Rangkuti 2009:19. Diagram ini
menghasilkan 4 empat sel kemungkinan posisi perusahaan dalam persaingan dan menentukan strategi yang sebaiknya dibuat perusahaan dalam pencarian strategi
yang paling sesuai oleh para pengelola usaha. Sasarannya mengidentifikasikan 4 empat sel yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal usaha. Pencocokan
yang cermat antara peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahannya merupakan inti dari formulasi strategi yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Diagram SWOT Sumber : Rangkuti 2009:19
Kuadran 1:
ini merupakan strategi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif growth oriented strategy.
Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman. Perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah dengan
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produkpasar.
Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang besar yang sangat besar, tetapi di
lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4:
ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan internal.
Berbagai Peluang
Kelemahan Internal
Berbagai Ancaman Kelemahan
Internal 1.
Mendukung strategi agresif
3. Mendukung strategi
turn around
4. Mendukung strategi
defensif 2.
Mendukung strategi diverinfikasi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum PT Socfindo Medan 4.1.1 Sejarah Singkat PT Socfindo Medan