Analisis SWOT Sebagai Landasan Penetapan Strategi Pemasaran Pada PT. Socfindo Medan

(1)

SKRIPSI

ANALISIS SWOT SEBAGAI LANDASAN PENETAPAN STRATEGI PEMASARAN PADA PT. SOCFINDO MEDAN

OLEH

RAISSA NUR VERINA 100502167

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

ABSTRAK

ANALISIS SWOT SEBAGAI LANDASAN PENETAPAN STRATEGI PEMASARAN PADA PT. SOCFINDO MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengetahui strategi pemasaran pada PT. Socfindo Medan berdasarkan analisis SWOT. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (Eksternal Factor Evaluation) dan Matriks SWOT. Untuk mendapatkan data secara akurat, metode yang digunakan adalah wawancara mendalam (in-depth interview) dan untuk menguji keabsahan dengan menggunakan metode uji trianggulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Socfindo Medan memiliki kekuatan dan peluang sudah menghadapi persaingan, tersedianya bahan baku dan bahan jadi, permintaan pasar produk mengalami meningkat, kepercayaan kepada pelanggan, ramah lingkungan dan kebijakan pemerintah. Sedangkan kelemahan dan ancaman adalah promosi yang dijalankan perusahaan kurang optimal, pengembangan dan inovasi produk secara manual, biaya produksi fluktuatif, permasalahan SDM, fluktuasi kondisi perekonomian global, perdagangan bebas dan persaingan dengan produsen lain. PT. Socfindo Medan berada posisi kuadran I yaitu menunjukkan strategi yang diperlukan untuk perusahaan saat ini adalah tumbuh dan berkembang (Grow and Build), hal ini berarti PT. Socfindo Medan memiliki strategi tumbuh dan berkembang (Grow and Build) produk CPO dan karet sangat baik dan menguntungkan. Strategi yang diterapkan PT. Socfindo Medan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.


(3)

ABSTRACT

SWOT ANALYSIS AS A PLATFORM FOR DETERMINATION OF MARKETING STRATEGY IN PT SOCFINDO MEDAN

This research aims to design and determine the marketing strategy at PT. Socfindo Medan based on SWOT analysis. This research is a descriptive study using Matrix analysis IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (External Factor Evaluation) and SWOT Matrix. To obtain accurate data, the method used is in-depth interviews (in-depth interviews) and to test the validity of using the test method triangulation. Results from this study indicate that PT. Socfindo field has strengths and opportunities already face competition, availability of raw materials and finished materials, the product has an increased market demand, customer confidence, friendly environment and government policy. While the weakness and the threat is the promotion that runs the company less than optimal, development and product innovation manually, fluctuating production costs, human resources issues, fluctuations in the global economy, free trade and competition with other manufacturers. PT. Socfindo Medan is the position of the first quadrant that indicates a necessary strategy for companies today is to grow and thrive (Grow and Build), this means PT. Socfindo field has grown and developed strategies (Grow and Build) CPO and rubber products are very good and profitable. The strategy adopted by PT. Socfindo Medan is market penetration and product development.

.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas limpahan berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Skipsi yang berjudul Analisis SWOT sebagai Landasan Penetapan Strategi Pemasaran pada PT. Socfindo Medan”.

Terima kasih saya ucapkan kepada kedua orang tua saya, ayah saya Drs. Ramlan Perangin-angin dan ibu saya Marthalena br. Purba yang telah mendukung baik materil maupun non materil selama ini. Penulis juga telah banyak menerima nasehat, bimbingan, kritik, saran dan doa selama penulisan ini dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, ME selaku ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dr. Endang Sulitya Rini, SE, M.Si selaku ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dr. Friska Sipayung, M.Si selaku wakil Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia memberi saran dan bimbingannya dalam penulisan skripsi saya.

5. Ibu Dra. Setria Hiyanti, MS selaku dosen pembaca yang bersedia memberikan masukannya dan bimbingan dalam penulisan skripsi saya.


(5)

6. Seluruh Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu kepada saya selama masa perkuliahan dan staf administrasi yang telah membantu saya dalam kepentingan administrasi. 7. Terima kasih kepada kakak-kakak saya tercinta Ismi, Dara, Sari dan Diana yang

selalu banyak menghibur dan membantu dalam penulisan skripsi saya.

8. Terima kasih kepada teman-teman saya Astri, Ayak, Bias, Cika, Dika, Dira, Hani, Ipit, Ipur, Lisun yang selalu meluangkan waktu dan membantu serta banyak menghibur selama penulisan skripsi saya serta teman-teman seperjuangan manajemen angkatan 2010.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penulisan skripsi ini. semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan orang-orang yang berkepentingan terhadap skripsi ini.

Medan, Juli 2015 Penulis

(Raissa Nur Verina) Nim: 100502167


(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 9

1.3. Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis... 11

2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran ... 11

2.1.2 Jenis-jenis Strategi Pemasaran ... 15

2.1.3 Analisis SWOT ... 20

2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 27

2.6 Kerangka Konseptual ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 33

3.2. Tempat dan waktu Penelitian ... 33

3.3. Batasan Operasional... 33

3.4. Definisi Istilah ... 34

3.6. Sumber Data ... 34

3.7. Metode Pengumpulan Data ... 35

3.8. Informan Penelitian ... 36

3.9. Metode Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT Socfindo Medan... 45

4.1.1 Sejarah Singkat PT Socfindo Medan ... 45

4.1.2 Struktur Organisasi ... 48

4.1.3 Tugas dan Wewenang ... 49

4.1.4Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan ... 52

4.1.4.1 Analisis Lingkungan internal ... 52

4.1.4.2 Analisis lingkungan eksternal... 67

4.2 Hasil dan Pembahasan ... 75

4.2.1 Perumusan Alternatif Strategi Pemasaran ... 75


(7)

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 88 5.2 Saran... 89 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul/Teks Halaman

1.1 Kualitas Produk CPO PT. Socfindo Medan ... 4

1.2 Jumlah tanaman kelapa sawit yang dipertahankan berdasarkan Umur ... 5

1.3 Jumlah Benih kelapa sawit yang dipertahankan berdasarkan umur 6 2.1 Klasifikasi SWOT... 24

2.2 Matriks SWOT ... 27

2.3 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 28

3.1 Definisi Operasional Variabel ... 35

4.1 Nilai penjualan CPO PT Socfindo Medan ... 54

4.2 Matrik IFE PT Socfindo Medan ... 76

4.3 Matrik EFE PT Socfindo Medan ... 77

4.4 Matrik Internal-Eksternal ... 78

4.5 Matrik SWOT PT Socfindo Medan ... 80


(9)

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul/Teks Halaman

2.1 Proses Perencanaan dengan Analisis ... 22

2.2 Posisi perusahaan pada berbagai kondisi ... 25

2.3 Kerangka Konseptual ... 33

3.1 Matriks SWOT ... 38

3.2 Diagram SWOT ... 43


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul/Teks Halaman


(11)

ABSTRAK

ANALISIS SWOT SEBAGAI LANDASAN PENETAPAN STRATEGI PEMASARAN PADA PT. SOCFINDO MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengetahui strategi pemasaran pada PT. Socfindo Medan berdasarkan analisis SWOT. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (Eksternal Factor Evaluation) dan Matriks SWOT. Untuk mendapatkan data secara akurat, metode yang digunakan adalah wawancara mendalam (in-depth interview) dan untuk menguji keabsahan dengan menggunakan metode uji trianggulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Socfindo Medan memiliki kekuatan dan peluang sudah menghadapi persaingan, tersedianya bahan baku dan bahan jadi, permintaan pasar produk mengalami meningkat, kepercayaan kepada pelanggan, ramah lingkungan dan kebijakan pemerintah. Sedangkan kelemahan dan ancaman adalah promosi yang dijalankan perusahaan kurang optimal, pengembangan dan inovasi produk secara manual, biaya produksi fluktuatif, permasalahan SDM, fluktuasi kondisi perekonomian global, perdagangan bebas dan persaingan dengan produsen lain. PT. Socfindo Medan berada posisi kuadran I yaitu menunjukkan strategi yang diperlukan untuk perusahaan saat ini adalah tumbuh dan berkembang (Grow and Build), hal ini berarti PT. Socfindo Medan memiliki strategi tumbuh dan berkembang (Grow and Build) produk CPO dan karet sangat baik dan menguntungkan. Strategi yang diterapkan PT. Socfindo Medan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.


(12)

ABSTRACT

SWOT ANALYSIS AS A PLATFORM FOR DETERMINATION OF MARKETING STRATEGY IN PT SOCFINDO MEDAN

This research aims to design and determine the marketing strategy at PT. Socfindo Medan based on SWOT analysis. This research is a descriptive study using Matrix analysis IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (External Factor Evaluation) and SWOT Matrix. To obtain accurate data, the method used is in-depth interviews (in-depth interviews) and to test the validity of using the test method triangulation. Results from this study indicate that PT. Socfindo field has strengths and opportunities already face competition, availability of raw materials and finished materials, the product has an increased market demand, customer confidence, friendly environment and government policy. While the weakness and the threat is the promotion that runs the company less than optimal, development and product innovation manually, fluctuating production costs, human resources issues, fluctuations in the global economy, free trade and competition with other manufacturers. PT. Socfindo Medan is the position of the first quadrant that indicates a necessary strategy for companies today is to grow and thrive (Grow and Build), this means PT. Socfindo field has grown and developed strategies (Grow and Build) CPO and rubber products are very good and profitable. The strategy adopted by PT. Socfindo Medan is market penetration and product development.

.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang produk ataupun jasa, mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba operasional perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk atau jasa yang diproduksi. Dengan melakukan penerapan strategi pemasaran yang akurat melalui pemanfaatan peluang untuk meningkatkan penjualan, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan. Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan pemasaran modern mempunyai peranan yang sangat besar sebagai penunjang terhadap peningkatan laba perusahaan (Khalid Iskandar dan Wilan Andriyani, 2014)

Menurut Reny Maulidia Rahmat (2012), strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya.

Perusahaan perlu mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan hal ini akan sangat membantu dalam mengenali diri, serta memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan ancaman (Sri Yati Prawitasari, 2013). Pernyataan ini juga diungkapkan oleh


(14)

Guiltinan (1994), dimana dalam menentukan strategi bersaing dan mengambil keputusan, seorang manajer harus mengenali apa saja kelemahan, kekuatan, ancaman, peluang yang dimiliki perusahaan serta mengenali keunggulan pesaing yang mungkin dimiliki.

Menurut Agus Athori Supriyono (2013), dimana strategi pemasaran merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental persaingan berlangsung. Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus selalu menerapkan prinsip-prinsip yang unggul dan perusahaan harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus menerus melakukan inovasi, oleh arena itubukanlah zaman dimana produsen memaksakan kehendak terhadap konsumen, melainkan sebaliknya konsumen memaksakan kehendaknya terhadap produsen.

Usaha tersebut tidak mudah dikarenakan perusahaan harus memiliki strategi bersaing yang tepat dalam usahanya mencapai keunggulan kompetitif. Situasi perkembangan zaman yang selalu berubah-ubah dapat menjadikan peluang peningkatan usaha atau bahkan menjadi ancaman bagi perusahaan. Salah satu upaya untuk mengetahui strategi yang tepat bagi perusahaan adalah dengan analisis SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, dan Threats). (Mimin Nur Aisyah, 2012)

Menurut Rangkuti (2014), analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Secara umum, penentuan strategi yang tepat bagi perusahaan dimulai dengan mengenali

opportunity (peluang) dan threat (ancaman) yang terkandung dalam lingkungan eksternal serta memahami strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) pada


(15)

aspek internal perusahaan. Dengan demikian, perusahaan mampu bersaing dan mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Strategi perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara-cara suatu perusahaan dalam menggunakan keseluruhan atau beberapa strategi yang akan dilakukan disebut dengan formulasi strategi. Formulasi strategi terdiri dari tiga macam yaitu : formulasi strategi koorporat dimana perusahaan menganalisa lingkungan perusahaan untuk menentukan arah perusahaan di masa depan, formulasi strategi unit bisnis guna mengetahui kekuatan perusahaan terhadap persaingan industri serta formulasi strategi fungsional yang dilakukan untuk setiap fungsi-fungsi dari suatu perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

PT. Socfindo Medan merupakan perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet, serta produksi benih unggul kelapa sawit. PT. Socfindo Medan merupakan salah satu perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) dengan status patungan (joint venture) yang beroperasi di Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Salah satu dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan yang memproduksi kelapa sawit dan karet. Karena banyaknya perusahaan yang memproduksi produk yang sama menyebabkan persaingan dalam bidang tersebut cukup tajam. Untuk bersaing dengan produsen benih unggul kelapa sawit lainnya harus menggunakan strategi pemasaran. Identifikasi segmenting, targeting, dan positioning dan perkebunan kelapa sawit dan karet harus dilakukan sebelum merumuskan strategi pemasaran. Perumusan strategi pemasaran dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan-kelemahan dan eksternal yang menjadi peluang-ancaman bagi PT. Socfindo Medan.


(16)

Produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara komersial oleh PT. Socfindo Medan terdiri atas tiga bagian, yaitu Benih dan bibit Kelapa Sawit, Minyak Kelapa Sawit dan Turunannya dan Karet. Ketiga produk tersebut memiliki kualitas yang teruji dan terbukti, selalu mengandalkan kualitas, serta tidak kalah bersaing dengan produk yang lain yang ada dipasar. Benih dan bibit kelapa sawit yang diproduksi oleh PT. Socfindo Medan memiliki kualitas yang teruji dan terbukti, selalu mengandalkan kualitas, serta tidak kalah bersaing dengan produk yang lain yang ada dipasar. Produk akhir dari komoditi kelapa sawit yang dipasarkan berupa CPO.

Tabel 1.1

Kualitas Produk CPO PT. Socfindo Medan Kualitas produk CPO

FFA 2,5%

Iodine value > 55

RBD Olein 76,92%

Kadar ß carotene > 500 ppm

Standar ISO 9001-2008 ISO 14001-2007 dan OHSAS 18001:14001-2007

Sumber : PT. Socfindo Medan, 2014

Kelapa sawit Socfindo memiliki arsitektur ramping/kompak, umur berbungan 7-9 bulan setelah tanam di lapang, kecepatan meninggi 46,73 cm per tahun, diameter batang pada tanaman dewasa 20,24 cm, panjang pelepah daun 5,02 m. Bentuk bunga jantan memanjang, panjang spikelet 20,14 cm. Warna mahkota bunga betina putih sampai dengan ke kuningan, warna kelopak putih ke kuningan. Bobot tandan 13 kg per tandan, panjang tangkai tandan 38,31 cm, bentuk tandan bulai sampai


(17)

lonjong, memiliki duri yang tajam, panjang duri 5,47 cm, dengan kerapatan duri 127, 38 duri per janjang, memiliki bulu pada duri. Jumlah tandan per tanaman per tahun pada saat tanaman berumur 6-9 tahun 18,6 janjang. panjang pelepah daun 4,02 m. Persentase buah per tandan bobot buah 9,4 gram per buah, warna kulit buah matang merah agak kehitaman dengan bentuk buah yanag lonjong, Buah memiliki permukaan ujung buah yang rata. Keretakan buah tidak ada, kerontokan berondolan buah memberondol, memiliki daging buah yang tebalnya 0,63 cm dan berserat, dengan persentase mesokarp 84,2%.

Tabel 1.2.

Jumlah tanaman kelapa sawit yang dipertahankan berdasarkan umur Umur

tanaman (bulan/tahun)

Ukuran bentuk Jumlah

pelepah

Bobot

7-9 bulan 46,73 cm per tahun, diameter batang 20,24 cm

Warna mahkota bunga betina putih sampai dengan ke kuningan, warna kelopak putih ke kuningan

5,02 m 13 kg per tandan

6-9 tahun 0,63 cm warna kulit buah matang merah agak kehitaman dengan bentuk buah yanag lonjong

4,02 m 9,4 gram

Sumber : PT. Socfindo Medan, 2014

Benih kelapa sawit memiliki inti biji perbuah berjumlah satu. Warna luar inti biji hitam sampai coklat dan warna dalam inti biji adalah putih. Bentuk biji bulat, posisi kernel dalam buah berada di tengah biji dengan posisi agak dekat ujung buah. Bobot biji 0,8 gram, jumlah embrio per biji satu, posisi mata embrio pada biji adalah rata, ukuran biji bulat dengan perbandingan panjang dibandingkan lebar 1,33. Benih


(18)

memiliki cangkang dengan ketebalan cangkang 0,06 mm dan persentasi kernel per tandan 3,2%. Potensi hasil benih kelapa sawit mulai berbuah 12 bulan setelah tanam, umur mulai dipanen 22 bulan setelah tanam. Pada umur 8 sampai 9 tahun rerata jumlah tandan 18 tandan, bobot tandan 13 kg, produksi TBS 31,5 ton per hektar per tahun. Berat buah 9,4 gram, inti per buah 0,8 gram. Potensi produksi CPO per hektar per tahun mencapai 8,5 ton, potensi produksi PKO 0,9 ton per hektar per tahun.

Tabel 1.3

Jumlah Benih kelapa sawit yang dipertahankan berdasarkan umur 7-9 bulan Bobot biji 0,8

gram

Benih memiliki cangkang ketebalan cangkang 0,06 mm

Persentasi kernel 3,2%

-

8 sampai 9 tahun

Jumlah tandan 18 tandan

bobot tandan 13 kg Produksi TBS 31,5 ton per hektar

Berat buah 9,4 gram Produksi CPO per hektar per tahun mencapai 8,5 ton

Produksi PKO 0,9 ton per hektar per tahu Sumber : PT. Socfindo Medan, 2014

Tanaman yang diusahakan pada perusahaan ini ada dua jenis yaitu : perkebunan karet sebagai bahan baku produk jadinya dan perkebunan kelapa sawit. Sedangkan produk jadi dari PT. Socfindo terdiri dari: CPO, Olein, Stearin, Fatty Acid, Kernel, PKO, PKe (pallets), Rbd Pko, Exlauric, Crum Rubber. PT. Socfin Indonesia tidak memasarkan benih Socfindo dalam spesifikasi kelas atau grade. Harga dan sistem pembayaran untuk pemebelian benih Socfindo adalah sama untuk seluruh konsumen dan PT. Socfin Indonesia tidak pernah memasarkan benih Socfindo, melalui agen atau perantara.

Selain benih Unggul Socfindo, PT. Socfin Indonesia juga memasarkan bibit pre


(19)

Melalui kesepakatan dengan konsumen, PT. Socfin Indonesia menyediakan layanan purna jual dalam bentuk konsultasi teknis mengenai performansi benih Socfindo di lapangan dan kunjungan supervisi ke pembibitan.

Konsumen langsung memesan dan membeli benih ke PT. Socfin Indonesia tanpa melalui agen/perantara atau pihak ketiga. PT. Socfin Indonesia secara resmi mengkonfimasi prosedur administrasi pembelian dan pembayaran serta selanjutnya mengkonfirmasikan tentatif jadwal pengiriman kepada konsumen. Bila seluruh prosedur dan permintaan benih dapat terpenuhi, konsumen dapat melakukan transaksi pembayaran langsung ke rekening. Untuk menjamin keaslian kecambah Unggul Socfindo, PT. Socfin Indonesia telah menggunakan pengaman khusus dengan nomor kodefikasi yang dirancang untuk mencegah terjadinya pemalsuan dan konsumen dapat mencek ulang kepada PT. Socfin Indonesia setiap saat.

PT. Socfindo Medan sebagai salah satu perusahaan pemasaran produk Sawit (CPO dan Olein), karet (Crumb Rubber). Mengingat potensi dan peluang pasar CPO di dalam dan luar negeri masih sangat besar. Saluran distribusi sawit dan karet pada PT. Socfindo saat ini masih daerah wilayah Medan dan Nanggroe Aceh Darussalam. Pada saat ini peluang pasar terbuka besar bagi perusahaan untuk meningkatkan pasar CPO dan karet (Crumb Rubber). Produk berbasis kelapa sawit dan karet yang dipasarkan oleh perusahaan saat ini sebagian besar dalam bentuk CPO dan karet, sisanya sebagian kecil dalam bentuk crude stearin, Palm kernel oil, palm kernel fatty acid.

Perubahan lingkungan persaingan dan situasi organisasi akan menyebabkan perencanaan strategi berubah. Oleh karena itu sesuai dengan perkembangan konsep strategi, perencanaan strategi juga berubah. PT. Socfindo Medan perlu memahami


(20)

perubahan itu agar dapat memenangkan persaingan sehingga perusahaan memiliki kompetisi inti. Untuk meningkatkan pasar maka PT. Socfindo Medan berusaha untu meningkatkan teknologi yang digunakannya dalam menghasilkan produk yakni Mutu produksi yang sesuai dengan Standar Minyak Kelapa Sawit Indonesia, Melayani pelanggan dengan waktu pelayanan yang tepat, Penetapan harga yang cukup bersaing dibanding dengan produk sejenis perusahaan lain, Promosi produk ke dalam dan luar negeri, Kapasitas Tandan Buah Segar (TBS) dan Inti Sawit (PK). Sumber kekuatan kompetensi inti itu adalah penciptaan strategi baik yang dikehendaki maupun muncul secara tiba-tiba, jadi dalam perumusannya strategi dapat bersifat memanfaatkan kecendrungan keunggulan komparatif. Masing-masing pesaing untuk menciptakan keunggulan bersaing perlu dengan cara menggunakan seluruh kekuatan dan meminimalkan kelemahan demi merebut peluang dan mengatasi ancaman yang akan datang.

Salah satu alat analisis untuk kasus strategi pemasaran adalah teknik analisis SWOT dimana analisis ini difokuskan kepada analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis yang menyeluruh terhadap faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan dapat dijadikan dasar untuk melakukan perumusan strategi pemasaran. Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik yang datang dari pesaing utama maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan faktor internal perusahaan seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki perusahaan tersebut.


(21)

Namun dengan melihat permasalahan di atas, maka pihak manajemen PT. Socfindo Medan dituntut untuk lebih bekerja keras dalam mencermati dan mengantisipasi reaksi lingkungan eksternal dan internal perusahaan yang mendukung kekuatan dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancaman dengan mengkoordinasi secara bersama-sama untuk menciptakan strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat bersaing dalam memasarkan produknya dengan kompetitor di bidang sejenis. Pendekatan dalam merumuskan strategi pemasaran yang tepat dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan internal dalam mengantisipasi peluang dan ancaman eksternal adalah dengan melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, dan Threats).

Berkaitan dengan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang. “Analisis SWOT sebagai Landasan Penetapan Strategi Pemasaran

pada PT. Socfindo Medan”.

1.2Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti mengambil pokok masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan pada PT. Socfindo Medan berdasarkan analisis SWOT?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam mengadakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi pemasaran pada PT. Socfindo Medan berdasarkan analisis SWOT.


(22)

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi semua pihak, yaitu antara lain:

1. Bagi perusahaan

Memberikan informasi kepada manajemen perusahaan agribisnis untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan analisis SWOT dan strategi pemasaran pada PT. Socfindo Medan.

2. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan dalam dunia agribisnis. Khususnya analisis SWOT strategi pemasaran yang berkaitan dengan strategi pemasaran di PT. Socfindo Medan.

3. Bagi Mahasiswa dan Pembaca lainnya

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan literatur serta referensi yang dapat dijadikan informasi bagi mahasiswa yang akan meneliti permasalahan yang sama.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran

Setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk dapat menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga dalam jangka waktu dan jumlah produk tertentu dapat diperoleh keuntungan seperti yang diharapkan. Melalui produk yang dihasilkannya, perusahaan menciptakan, membina dan mempertahankan kepercayaan langganan akan produk tersebut. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh ketepatan produsen dalam memberikan kepuasan kepada sasaran konsumen yang ditentukannya, dimana usaha-usaha pemasaran diarahkan kepada konsumen yang ditujukan sebagai sasaran pasarnya.

Dalam hal tersebut pemasaran menunjang perusahaan didasarkan pada konsep pemasaran untuk dapat menentukan strategi pemasaran yang mengarahkan kepada sasaran pasar yang sebenarnya. Pentingnya strategi pemasaran bagi suatu perusahaan timbul dari luar, ketidakmampuan perusahaan dalam mengontrol semua faktor yang dibatasi di luar lingkungan perusahaan. Demikian pula perubahan-perubahan yang terjadi pada faktor-faktor tersebut tidak dapat diketahui sebelumnya secara pasti.

Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang


(24)

berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta rumusan pada pendayagunaan dan semua alokasi sumberdaya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai “ sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dan sasaran, dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis ideal berkelanjutan kearah, cakupan dan perpektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi” (Rangkuti, 2009:3).

Tjiptono (2005:43), menyatakan bahwa : “Strategi pemasaran adalah rencana yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan-tujuan perusahaan dan merupakan cara untuk pencapaian tujuan tersebut”.

Menurut Kotler dan Armstrong (2010 : 37), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Strategi Pemasaran didasarkan analisis manajer perusahaan akan lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal.

Dalam pengertian strategi seringkali terkandung perencanaan merupakan proses yang berlangsung secara terus- menerus dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu strategi pemasaran dari setiap perusahaan merupakan rencana yang menyeluruh dimana perusahaan berharap mencapai sasaran yang telah ditentukan, yang pada akhirnya untuk merealisasikan tujuan dari perusahaan yang bersangkutan.


(25)

Strategi pemasaran adalah rencana tindakan yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaan yang merupakan cara untuk pencapaian tujuan tersebut. Perencanaan strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan mengenai pemakaian faktor-faktor pemasaran yang dapat dikendalikan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan. Disini keputusan-keputusan diambil mengenai cara dan besarnya pemakaian masing-masing faktor strategi pemasaran yang dapat dikendalikan dan bagaimana faktor-faktor ini digabungkan bersama ke dalam suatu total strategi.

Strategi pemasaran dalam bisnis merupakan suatu cara untuk memperoleh hasil yang diinginkan berdasarkan kondisi dan struktur yang berlaku. Strategi ini berguna untuk mengantisipasi masalah-masalah dan kesempatan masa depan dalam kondisi yang tepat secara sistematis, rasional, kritis, komprehensif dan integrative (Kotler dan Kevin, 2009:27). Strategi pemasaran mengartikulasikan sebuah rencana dalam penggunaan terbaik sumberdaya dan keunggulan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Strategi pemasaran yang maju dan berkembang senantiasa memperhatikan adanya unsur menarik perhatian segmen pasar atau pangsa pasar yang produktif dalam kegiatan pemasaran. Selain itu berupaya untuk menempatkan posisi pemasaran yang strategis dalam memperoleh keuntungan dan berupaya untuk mencapai target dari realisasi yang diterapakannya.

Semua organisasi membutuhkan pemasaran untuk mencapai tujuan dan objektifnya, jadi perusahaan memerlukan strategi yang berbeda-beda guna jangka panjang yang digunakan bagi pedoman masing-masing tingkat perusahaan. Menurut Purwanto (2008 : 39), strategi pemasaran adalah sebuah proses yang dapat


(26)

memungkinkan organisasi untuk memusatkan sumber daya yang terbatas pada peluang terbesar untuk meningkatkan penjualan dan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Strategi Pemasaran mencakup semua kegiatan dasar dan jangka panjang di bidang pemasaran yang berhubungan dengan analisis situasi awal strategis perusahaan dan perumusan, evaluasi dan pemilihan strategi yang berorientasi pasar dan karena itu berkontribusi pada tujuan perusahaan dan tujuan pemasaran.

Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa penyusunan strategi harus memperhatikan tujuan dan sasaran yang akan dicapai di waktu yang akan datang, selain itu suatu organisasi harus senantiasa berinteraksi dengan lingkungan dimana strategi tersebut akan dilaksanakan, sehingga strategi tersebut tidak bertentangan melainkan searah dan sesuai dengan kondisi lingkungan dan melihat kemampuan internal dan eksternal yang meliputi kekuatan dan kelemahan organisasinya. Oleh karena itu, strategi merupakan perluasan misi guna menjembatani organisasi dengan lingkungannya. Strategi itu sendiri biasanya dikembangkan untuk mengatasi isu strategis, dimana strategi menjelaskan respon organisasi terhadap pilihan kebijakan pokok. Strategi secara umum akan gagal, pada saat organisasi tidak memiliki konsisten antara apa yang dikatakan, apa yang di usahakan dan apa yang dilakukan.

2.1.2 Jenis-jenis Strategi Pemasaran

Dalam hubungan strategi pemasaran, menurut Assauri (2008:179) bahwa strategi pemasaran secara umum ini, dapat dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh perusahaan yaitu:


(27)

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).

b. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).

c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing).

Untuk lebih jelasnya ketiga jenis strategi pemasaran di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated marketing).

Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum, Oleh karena itu perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan berusaha menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana pemasaran saja. Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal, sehingga menurunkan biaya. Perusahaan memusatkan perhatiannya pada seluruh konsumen dan kebutuhannya, serta merancang produk yang dapat menarik sebanyak mungkin para konsumen tersebut Perusahaan yang menggunakan strategi ini, tidak menghiraukan adanya kelompok pembeli yang berbeda-beda. Pasar dianggap sebagai suatu keseluruhan dengan ciri kesamaan dalam kebutuhannya. Salah satu keuntungan strategi ini adalah kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga dapat lebih ekonomis. Sebaliknya, kelemahannya adalah apabila banyak perusahaan lain juga menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam untuk menguasai pasar tersebut (hyper competition),


(28)

menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha pemasaran perusahaan, karena banyak dan makin tajamnya persaingan.

2. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated marketing).

Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula Jadi perusahaan atau produsen menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar. Dengan perkataan lain, perusahaan atau produsen menawarkan berbagai variasi produk dan product mix, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen atau pembeli yang berbeda-beda, dengan program pemasaran yang tersendiri diharapkan dapat dicapai tingkat penjualan yang tertinggi dalam masing-masing segmen pasar tersebut Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan kelompok konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga pembeliannya akan dilakukan berulang kali. Dengan demikian diharapkan penjualan perusahaan akan lebih tinggi dan kedudukan produk perusahaan akan lebih kuat atau mantap di segmen pasar. Keuntungan strategi pemasaran ini, penjualan dapat diharapkan akan lebih tinggi dengan posisi produk yang lebih baik di setiap segmen pasar, dan total penjualan perusahaan akan dapat ditingkatkan dengan bervariasinya produk yang ditawarkan. Kelemahan strategi ini adalah, terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya investasi.

3. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated marketing)

Dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya perusahaan.


(29)

Dalam hal ini perusahaan produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada pada segmen pasar itu, yang tentunya lebih spesifik. Strategi pemasaran ini mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa segmen pasar tertentu saja Jadi perusahaan memusatkan segala kegiatan akan memberikan keuntungan yang terbesar. Keuntungan penggunaan strategi ini, perusahaan dapat diharapkan akan memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih. Hal ini karena, perusahaan akan mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik dalam melakukan pendekatan bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dari segmen pasar yang dilayaninya. Di samping itu perusahaan memperoleh keuntungan karena spesialisasi dalam produksi, distribusi dan usaha promosi, sehingga apabila segmen pasar dipilih secara tepat, akan dapat memungkinkan berhasilnya usaha pemasaran produk perusahaan tersebut Kelemahan strategi pemasaran ini adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar bila hanya tergantung pada satu atau beberapa segmen pasar saja. Hal ini karena, kemungkinan terjadinya perubahan selera para konsumen, atau peningkatan kemampuan daya saing perusahaan lain yang dapat melebihi kemampuan perusahaan ini dalam melayani pasar secara baik dan efektif.

Sehubungan dengan kondisi pasar yang bersifat heterogen dan dapat disegmentasikan menjadi homogen, pengusaha dapat memilih salah satu dari 3 (tiga) strategi pemasaran yang pada dasarnya berpangkal dari 2 (dua) tipe pengusaha yaitu :


(30)

Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar disebut segmenter. Pengusaha |dapat mengelompokkan konsumen yang berbeda-beda itu dan kemudian melayani pasar atau menerapkan strategi pemasaran yang berbeda pula sesuai dengan perbedaan sifat yang dimiliki oleh masing-masing segmen. Dalam strategi ini berarti pengusaha menyajikan produk yang berbeda, dengan harga yang berbeda, serta promosi maupun distribusi yang berbeda pula terhadap segmen pasar yang berbeda. Cara inilah yang biasa disebut sebagai "pemasaran serba ada" atau "differentiated

marketing”.

Dalam hal ini pengusaha memberikan perlakuan, penyajian, penyampaian dan pelayanan konsumen yang berbeda terhadap segmen pasar yang berbeda, Cara ini lebih menjamin adanya kemungkinan bahwa perusahaan dapat memperoleh posisi persaingan yang lebih baik (competitive advantage). Hal ini-disebabkan karena perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik atau lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya dibandingkan pesaing-pesaingnya.

b. Pengusaha yang tidak melakukan segmentasi pasar

Pengusaha ini berarti menggabungkan semua segmen yang ada dalam pasar yang dihadapinya itu, oleh karena itu biasanya disebut sebagai pengusaha yang combiner. Pengusaha yang tidak mengelompokkan dan tidak mencari sasaran pada sekelompok segmen tertentu tetapi dia bergerak dalam pasar umum (masyarakat) yang sangat heterogen maka hal ini berarti dia memperlakukan konsumen yang berbeda-beda itu dengan cara atau strategi penyampaian, penyajian dan pelayanan atau marketing mix yang sama. Jadi dalam hal ini perusahaan berpandangan bahwa semua orang (konsumen) adalah sama, jadi perlakuan terhadapnya juga sama


(31)

Tindakan semacam ini disebut "undifferentiated marketing” atau "pemasaran serba sama".

Ciri penting rencana strategis pemasaran menurut Assauri (2008:183) adalah: a. Titik tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan b. Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh. c. Dalam penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan yang

mempengaruhi perkembangan perusahaan.

d. Jadwal dan waktu (timing) yang ditentukan adalah yang sesuai dan mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan.

e. Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan lingkungan yang dihadapi.

2.1.3 Analisis SWOT

Untuk membuat suatu rencana harus dievaluasi faktor eksternal maupun faktor internal. Analisis faktor-faktor tersebut haruslah menghasilkan daftar kekuatan (strength) yang dimiliki oleh suatu organisasi, serta mengetahui kelemahan

(kelemahan) yang terdapat pada organisasi itu. Sedangkan analisis terhadap faktor eksternal dapat mengetahui kesempatan (opportunity) yang terbuka bagi organisasi serta dapat mengetahui pula ancaman (treath) yang dialami oleh organisasi yang bersangkutan.

Menurut Rangkuti (2014:20) SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal

Strenght dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Oppurnites dan Threat yang dihadapi dunis binis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).


(32)

Analisis untuk mengetahui strength, weaknesses, opportunity, dan treath sering disebut analisis SWOT yang merupakan singkatan dari keempat hal tersebut (Gitosudarmo, 2000:36). Diketahui kekuatan, kelemahan, kesempatan yang terbuka, serta ancaman-ancaman yang dialaminya, maka kita dapat menyusun suatu rencana atau strategi yang mencakup tujuan yang telah ditentukan.

Rencana strategi tersebut kemudian haruslah kita terjemahkan ke dalam rencana-rencana operasional yang mencantumkan adanya target-target yang harus kita capai.Kemudian rencana operasional itu harus kita terjemahkan ke dalam satu satuan uang yang menjadi anggaran operasional.

Gambar 2.1

Sumber : Gitosudarmo (2000 : 37)

Konsep dasar pendekatan SWOT tampaknya sederhana, yaitu apabila kita dapat mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) organisasi kita dan

Faktor

internal Faktor extern

SWOT: Strength Weakness Opportunity

treath

Sasaran/rencan a Target

Anggaran operasional

Proses Perencanaan dengan Analisis SWOT


(33)

mengetahui peluang (opportunity) dari luar organisasi yang menguntungkan serta ancaman (threath) di dalam organisasi yang merugikan organisasi atau perusahaan kita.

Perumusan strategi didasarkan pada analisis yang menyeluruh, yaitu : 1. Analisis Internal

a. Analisis Kekuatan (Strenght)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran dan basis pelaggan yang dimiliki. Strenght (kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.

b. Analisis Kelemahan (Weaknesses)

Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya serta keahlian.Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.


(34)

2. Analisis Eksternal

a. Analisis Peluang (Opportunity)

Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari perusahaan lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan beberapa peluang membutuhkan sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan. Dipihak lain, perusahaan-perusahaan baru bemunculan. Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan pembeli di mana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.

b. Analisis Ancaman (Threats)

Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-kan dalam lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan. Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.

Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan melakukan kedua analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT (Kotler, 2010).

Dalam analisis SWOT, umumnya masalah kekuatan atau keunggulan dan kelemahan adalah masalah internal, sementara masalah kesempatan dan ancaman adalah masalah eksternal.Masalah eksternal umumnya sulit dikuasai dan bahkan masuk ke dalam kategori variabel yang tidak terkontrol (Soekartawi, 2000).


(35)

Tabel 2.1 Klasifikasi SWOT Internal Environment External Environment

1. Strength (kekuatan)

2. Weakness

(kelemahan)

1. Opportunity

(peluang)

2. Threat (ancaman)

Sumber : Soekartawi, 2000.

Membuat keputusan untuk memilih alternatif strategi dilakukan setelah perusahaan mengetahui dahulu posisi perusahaan untuk kondisi sekarang berada pada kuadran sebelah mana sehingga strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling tepat karena sesuai dengan kondisi internal dan eksternal Posisi perusahaan dapat dikelompokkan dalam empat kuadran, yaitu kuadran I, II, III dan IV. Pada kuadran I strategi yang sesuai adalah strategi agresif, kuadran II strategi diversifikasi, kuadran III strategi turn around dan kuadran IV strategi defensive.

Gambar 2.2

Posisi perusahaan pada berbagai kondisi Berbagai peluang Faktor eksternal Faktor internal Berbagai ancaman Kuadran III (Mendukung strategi turn around) Kuadran I (Mendukun g strategi agresif) Kuadran IV (Mendukung strategi defensif) Kuadran II (Mendukun g strategi diversifikasi )


(36)

Sumber : Rangkuti (2009 : 30)

Gambar 2.2 menunjukkan berbagai kemungkinan posisi suatu perusahaan dan tipe strategi yang sesuai. Dengan mengetahui posisi perusahaan pada kuadran yang tepat maka perusahaan dapat mengambil keputusan dengan lebih tepat, yaitu:

1. Jika posisi perusahaan berada pada kuadran I maka menandakan bahwa situasi ini sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan untuk perusahaan yang berada pada posisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

2. Perusahaan yang berada pada kuadran II berarti perusahaan menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang harus dilakukan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi.

3. Perusahaan yang berada pada kuadran III menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan memiliki kelemahan internal. Fokus yang harus di ambil oleh perusahaan adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

4. Posisi perusahaan pada kuadran IV menunjukkan bahwa peusahaan menghadapi situasi yang sangat tidak menguntungkan, dimana selain perusahaan menghadapi berbagai ancaman juga menghadapi kelemahan internal.

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Salah satu modal yang dipakai


(37)

untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah Matriks SWOT (Rangkuti,2009:31).

Tabel 2.2 Matriks SWOT

Sum ber : Rangkuti ( 2009 : 31 )

Ket :

1. EFAS = Eksternal Strategic Factor Analysis 2. IFAS = Internal Strategic Factor Analysis

3. Strategi SO

Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

4. Strategi ST

Menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman 5. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.


(38)

6. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam penyusunan penelitian ini kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh penelitian terdahulu, sebagai berikut:

Tabel 2.3

Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Nama Judul penelitian Variabel Hasil penelitian

1 Franky Napitupulu (2009)

Peranan analisis

SWOT dalam

meningkatkan daya saing pada PT Bussan Auto Finance Cabang Medan

Analisis SWOT

Strenght

(kekuatan),

Weakness

(kelemahan),

Opportunities

(peluang), dan

Thtreats

(ancaman). Daya saing

Saat ini Auto Finance Cabang Medan belum memanfaatkan

peluang-peluang yang ada secara maksimal. Kelemahan dengan bobot tertinggi yang dimiliki Auto Finance Cabang Medan yang harus diperbaiki Auto

Finance Cabang

Medan berapa pada posisi menguntungkan yang berarti bahwa Auto Finance Cabang Medan mempunyai keunggulan kopetitif yang besar dalam perusahaan yang sedang tumbuh

2 Sovia Nora (2009)

Analisis SWOT sebagai strategi meningkatkan daya saing pada PT. Sanghiang

Analisis SWOT

Strenght

(kekuatan),

Weakness

(kelemahan),

Analisis SWOT pada Kalbe Nutritionals

memang sudah

berjalan dengan baik tapi belum maksimal


(39)

Perkasa (Kalbe Nutritionals) Medan

Opportunities

(peluang), dan

Thtreats

(ancaman). Strategi pemasaran

dalam meningkatkan volume penjualan, terutama pada

produk-produk baru.

Konsumen lebih

mengetahui produk-produk lama padahal yang diharapkan perusahaan produk-produk baru dapat menyamakan volume penjualan produk lama dan menjadi produk yang unggul melalui perumudan strategi pemasaran

3 Sri Yati Prawitasari (2010)

Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan

Strategi Pemasaran

Berdaya Saing (Studi pada Dealer Honda Tunggul Sakti di Semarang)

Faktor-faktor internal,

eksternal, posisi dan jenis usaha serta strategi perusahaan ini merupakan variabel

mandiri, yang berarti setiap variabel tidak dilakukan perbandingan, melainkan saling menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain.

Strategi pemasaran

yang dilakukan

perusahaan adalah Strategi Investasi,

dimana posisi

perusahaan berada di posisi aman dan jenis usahanya adalah usaha ideal. Perusahaan dapat menggunakan strategi perusahaan

sebelumnya dengan memperbaiki beberapa kelamahan perusahaan dan menghindari atau bertahan melawan ancaman perusahaan dengan menciptakan strategi yang lebih berdaya saing.

4 Hanna Nuariputri (2010)

Analisis SWOT terhadap

penetapan strategi pemasaran pada pt. Kusumahadi

santosa di

karanganyar (studi pada divisi

SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, dan Threaths) Strategi

pemasaran

Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa PT. Kusumaha di Santosa berada pada posisi Strength

Opportunity (SO),

dimana PT.


(40)

pemasaran I Lokal)

berada pada tahap

Growth Strategy

(Tahap Pertumbuhan ) dengan

menggunakan

kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada. 5 Fandi Ahmad

Munadi (2011)

Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan

Kendaraan Motor

pada CV

Turangga Mas Motor

Analisis SWOT menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman dan Penjualan

SWOT diketahui

strategi SO yang dapat digunakan adalah membuka lokasi baru,

dan memberikan

potongan penjualan yang lebih besar jika konsumen melakukan pembelian ulang. Strategi WO yang dapat digunakan

adalah dengan

memberikan bonus secara intensif kepada

pegawai untuk

menambah motivasi

pegawai dan

menambah tenaga pemasaran. Strategi ST yang dapat digunakan adalah dengan terus meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan

dan dengan

membangun gudang tempat penyimpanan motor-motor suzuki yang siap dijual. Strategi WT yang dapat digunakan adalah dengan terus meningkatkan

kegiatan-kegiatan promosi dan dengan meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisien, agar dapat menghemat


(41)

pengeluaran biayanya 6 Reny Maulidia

Rahmat (2012)

Analisis Strategi Pemasaran Pada PT. Koko Jaya Prima Makassar

SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, dan Threaths) Strategi

pemasaran

Matriks SWOT maka dapat disimpulkan beberapa

pengembangan melalui pertimbangan faktor internal dan eksternal perusahaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan PT. Koko Jaya Prima

7 Choirunnisak (2012)

Penerapan

Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran

Produk Tabungan Pada Bmi Cabang Pembantu

Magelang

Analisis SWOT

Strenght

(kekuatan),

Weakness

(kelemahan),

Opportunities

(peluang), dan

Thtreats

(ancaman). Strategi pemasaran

Strategi pemasaran khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu Magelang meliputi beberapa strategi, yakni strategi jemput bola, membangun jaringan, memberikan

servise excellent, dan memberikan fasilitas

yang memuaskan

untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank

8 Ainur Rofi’ah

(2013)

Analisis SWOT dan strategi pemasaran produk Simpanan wadiah

di BMT NU

sejahtera semarang SWOT (Strengths, Weaknesess, Opportunities, dan Threaths) Strategi

pemasaran

Hasil analisis SWOT, berdasarkan

Internal – Eksternal matrik (IE Matrik),

BMT NU

SEJAHTERA

Semarang berada dengan nilai total skor IFAS sebesar 3,00 berarti posisi internal perusahaan kuat,

sedangkan EFAS

dengan skor 2,60 diartikan bahwa perusahaan sedikit di atas


(42)

usahanya menjalankan

strategi yang

memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang muncul. Tampak bahwa dalam faktor internal dan eksternal, strategi yang sesuai bagi BMT yaitu strategi stabilitas 9 Nur AfrillitaT.

(2013)

Analisis SWOT dalam

menentukan strategi

pemasaran sepeda motor pada PT. Samekarindo

Indah di

Samarinda

Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal

PT. Samekarindo indah memiliki kelemahan antara lain, perbedaan harga spare part Suzuki dengan produk lain, promosi yang kurang gencar, varian di masing-masing jenis produk masih kurang. Peluang-peluang yang dimiliki dengan melihat kebutuhan akan kendaraan roda dua yang semakin tinggi, pola perilaku dan selera konsumen

yang semakin

berkembang, teknologi dan selera konsumen

Samarinda yang

semakin berkembang. Ancaman yang datang dari luar sangat diperhatikan oleh PT. Samekarindo Indah

karena akan

berpengaruh dengan tingkat penjualan dan akan kehilangan

pelanggan baik

konsumen 10 Fitra Aditya

Akbar (2014)

Analisis strategi pemasaran

Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Ponorogo dengan

Faktor internal (kekuatan dan kelemahan) Faktor eksternal (peluang dan ancaman)

Faktor internal yang mendukung

pelaksanaan strategi pemasaran FEUMP adalah keahlian dosen, lokasi yang terhitung


(43)

menggunakan Analisis SWOT

Strategi pemasaran

strategis. Faktor ini akan lebih kuat jika didukung fasilitas yang

memadai serta

lingkungan pergaulan yang menyenangkan Faktor eksternal yang mendukung

pelaksanaan strategi pemasaran FEUMP adalah hubungan baik dengan masyarakat, banyaknya tamatan

SMA/SMK, dan

kebijakan otonomi

kampus dari

pemerintah yang justru

membuat FEUMP

semakin

kokoh dalam

kemandirian. Strategi pemasaran berdaya

saing hubungan

dengan analisis SWOT yang dapat diterapkan oleh FEUMP adalah: Strategi stabilitas 11 Renol

Fernanda (2014)

Penggunaan analisis SWOT untuk

menentukan strategi pemasaran

relasional pada perusahaan

kerupuk sanjai dunsanak kito payakumbuh

Analisis SWOT yaitu merupakan Kekuatan

(Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang

(Opportunities) dan Ancaman (Threats) dan sebagai daya saing

Sanjai Dunsanak Kito memiliki kekuatan dan peluang yang cukup dalam menghadapi persaingan. Penelitian ini menghasilkan sebuah strategi program pemasaran relasional yang terdiri dari Free Drink,

Bigday Discount, Free

Souvenir SDK dan 4B

yang akan dapat digunakan dalam strategi promosi yang dilakukan oleh Sanjai Dunsanak Kito kepada konsumen


(44)

2.3 Kerangka Konseptual

Didunia bisnis di Indonesia timbul begitu banyak persaingan dibidang usaha dan industri. Banyak terjadi perubahan dan ketidakpastian dilingkungan perusahaan. Keadaan ini memaksa perusahaan untuk lebih baik dalam merencanakan dan merumuskan strategi bersaing, agar bertahan dalam pusar persaingan masa kini, dengan cara memperhatikan perubahan-perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan. Oleh sebab itu perlu bagi perusahaan melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threat) dalam menentukan strategi pemasaran. Dimana analisis ini terdiri dari 2 variabel analisis, yaitu analisis faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, dan analisisi eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman. Analisis yang dilakukan ini memungkinkan perusahaan mengetahui posisi bersaing serta memilih strategi pemasaran yang paling tepat pada situasi tersebut.

Secara skematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Faktor internal

perusahaan

Faktor eksternal perusahaan Analisis

SWOT Strategi pemasaran


(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berbentuk analisis deskriptif, yaitu jenis penelitian survei yang bertujuan menjelaskan strategi pemasaran yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk lebih meningkatkan posisi perusahaan melalui penganalisisan kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Dalam penelitian ini terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat dan meniterpretasikan kondisi sekarang kemudian melakukan evaluasi.

3.2 Tempat dan waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di PT. Socfindo Medan yang beralamat Jl. K.L. Yos Sudarso No.106, Pobox 1254 Medan 20115. Menurut Sujarweni (2014:73) waktu penelitian adalah tanggal bulan dan tahun dimana kegiatan penelitian tersebut dilakukan. Waktu penelitian direncanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015.

3.3 Definisi Operasional

Menurut Sujarweni (2014:87) definisi operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis. Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas yang akan mengaburkan penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada strrengths (kekuatan),

weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), threats (ancaman) dalam strategi pemasaran di PT. Socfindo Medan.


(46)

3.4 Definisi Istilah

Definisi operasional variabel merupakan penjelasan dari beberapa variabel-variabel yang didefinisikan, maka diperlukan sebuah definisi istilah dari setiap variabel-variabel tersebut antara lain:

Tabel 3.1 Definisi Istilah

Variabel Istilah

Product

(Produk yang bermutu)

Atribut dapat diperjualbelikan

Price

(Harga yang kompetitif)

Ukuran dari suatu produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter

Place

(Tempat yang strategis)

Pemilihan/penyimpanan suatu bidang atau wadah yang digunakan sebagai tempat usaha yang akan kita jalankan

nantinya

Promotion

(Promosi yang gencar)

Memberitahukan/menawaran barang-barang baru yang diproduksikan

People

(orang)

semua orang yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk serta memberikan pelayanan produk kepada

konsumen

Physical Evidence

(Bukti fisik)

Penampilan suatu produk atau memperlihatkan secara langsung kualitas produk serta pelayanan yang diberikan

kepada konsumen.

Process

(Proses)

Metode/prosedur yang diberlakukan untuk memperoleh produk yang dibutuhkan konsumen

SWOT

Metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu

proyek atau suatu spekulasi bisnis.

3.5 Sumber data

Untuk menunjang kelengkapan pembahasan ini, penulis diperoleh data yang bersumber dari :


(47)

Data primer adalah merupakan data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan berupa hasil pengamatan setempat dan perolehan dokumen perusahaan serta wawancara mendalam (in-depth interview) pada menejer pemasaran (marketing) maupun pada karyawan yang bersangkutan.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah merupakan data yang tidak langsung yang diperoleh dari dokumen-dokumen. Dalam hal ini bersumber dari penelitian yang meliputi buku-buku literatul, jurnal dan internet.

3.6Metode Pengumpulan Data

Sebagai perlengkap pembahasan ini maka diperlukan adanya data atau informasi baik dalam perusahaan maupun dalam perusahaa. Penulis memperoleh data yang berhubungan dengan mengunakan metode sebagai berikut.

1. Penelitian Lapangan ( Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan pada perusahaan bersangkutan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penulisan dengan cara:

a. Observasi

Yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan dengan pengamatan baik secara berhadapan langsung maupun secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab.

b. Wawancara mendalam

Yaitu dengan melakukan tanya jawab mendalam (Indepth Interview) terhadap strategi pemasaran yang dilakukan terhadap manager bagian penjualan berjumlah 1 orang dan karyawan 5 orang sedangkan manager bagian tanaman berjumlah 1 orang dan karyawan 5 orang di PT. Socfindo Medan. Dengan demikian jumlah


(48)

keseluruhan bagian penjualan dan tanaman adalah 12 orang yang ada di PT. Socfindo Medan.

c. Dokumentasi

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan dokumen- dokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca beberapa buku literatur-literatur, mengumpulkan dokumen, arsip, maupun catatan penting organisasi yang ada hubungannya dengan permasalahan penelitian ini dan selanjutnya diolah kembali.

3.7Informan Penelitian

Informan merupakan orang member informasi kepada peneliti mengenai objek penelitian, informan penelitian ini adalah Manager pemasaran PT. Socfindo Medan yang berjumlah satu orang.

3.8Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahamo fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, (Rusiadi, Subiantoro dan Hidayat, 2014:21). Analisis Kualitatif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh PT. Socfindo Medan. 2. Metode Triangulasi


(49)

Istilah triangulasi dikenal sebagai penggabungan antara metode kualitatif dan metode kuantitatif yang digunakan secara bersama-sama dalam suatu penelitian (Bungin, 2003: 47). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara triangulasi yang dilakukan dalam bentuk melakukan wawancara kepada karyawan pada PT Socfindo Medan untuk membandingkan dan menguji kebenaran informasi yang disampaikan oleh manager pemasaran PT Socfindo Medan.

3. Matriks Faktor Internal (IFE) dan Matriks Faktor Eksternal (EFE)

Matriks IFE dan EFE terdiri dari beberapa kolom bobot dan rating. Untuk kolom bobot dan rating diisi sesuai dengan nilai yang merupakan hasil dari pengelompokkan faktor-faktor internal dan faktor eksternal berdasarkan tingkatnya.

4. Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi.

STRENGTHS (S)

1. Tentukan 5-10 faktor-Faktor-faktor kekuatan internal

WEAKNESSES

2. Tentukan 5-10 Faktor-faktor

kelemahan internal Internal


(50)

OPPORTUNITIES 3. Tentukan

5-10 Faktor peluang eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

THREATS

4. Tentukan 5-10 Faktor

ancaman aksternal

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Gambar 3.1 Matriks SWOT Sumber : Rangkuti (2009:31)

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Strategi ini dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan yang ada.


(51)

Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

5. Matrik Faktor Internal (IFE)

Matrik faktor internal (IFE) adalah tahap eksternal dalam menjalankan audit manajemen strategi. Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis dan juga memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan untuk mengembangkan Matriks IFE, jadi kemunculan pendekatan ilmiah tidak seharusnya diartikan bahwa ini adalah teknik yang sangat luar biasa. Pemahaman yang baik atas faktor-faktor yang dimasukkan lebih daripada angka yang sebenarnya. Matrik IFE dapat dikembangkan dalam lima tahap (David, 2009:206):

a. Tuliskan faktor internal utama seperti identifikasi dalam proses audit internal. Gunakan total sepuluh hingga dua puluh faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan. Buatlah spesifik mungkin, gunakan persentase, rasio dan angka komparatif.

b. Berikan bobot masing-masing faktor dari 0.0 (tidak penting) hingga 1.0 (paling penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing-masing faktor mengindentifikasi tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Tanpa memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja organisasi harus diberikan bobot yang tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1.0.


(52)

c. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor untuk mengindikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan kelemahan utama (peringkat = 1) atau kelemahan minor (peringkat = 2), kekuatan minor (peringkat = 3) atau kekuatan utama (peringkat = 4). Perhatikan kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapatkan nilai 1 atau 2. Peringkat adalah berdasarkan peringkat perusahaan, dimana bobot di langkah 2 adalah berdasarkan industri.

d. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel.

e. Jumlah rata-rata tertimbang untuk menentukan total rata-rata tertimbang untuk organisasi.

Beberapapun banyak faktor yang dimasukkan dalam Matriks IFE, total rata-rata tertimbang berkisar antara yang rendah 1.0 dan tertinggi 4.0 dengan rata-rata 2.5 total rata-rata 2.5. Total rata-rata tertimbang dibawah 2.5 menggambarkan organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai diatas 2.5 mengindikasikan posisi internal yang kuat.

6. Matrik Faktor Ekternal (EFE)

Matriks faktor eksternal (EFE) memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan. Matriks EFE dapat dibuat dengan lima tahapan (David, 2009:143).

a. Buat daftar lima faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Masukkan dari total sepuluh hingga dua puluh faktor, termasuk peluang dan ancaman, yang memperngaruhi perusahaan dan industrinya.


(53)

Tuliskan peluang terlebih dahulu kemudian ancaman usahakan spesifik mungkin menggunakan persentase, rasio dan nilai komparatif bila mungkin.

b. Berikan bobot masing-masing faktor dari 0.0 (tidak penting) hingga 1.0 (paling penting). Bobot mengidentifikasi tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Peluang seringkali diberi bobot lebih tinggi daripada ancaman, tetapi ancaman juga dapat diberi bobot lebih tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam. Bobot yang tepat dapat ditentukan dengan membandingkan keberhasilan atau kegagalan persaingan atau dengan mendiskusikan faktor dan mencapai konsensus kelompok. Penjumlahan seluruh bobot yang diberikan kepada semua faktor harus sama dengan 1.0

c. Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam memproses faktor tersebut, dimana 4 = respons perusahaan superior, 3 = respons perusahaan di atas rata-rata, 2 = respons perusahaan rata-rata 1 = respons perusahaan jelek. Peringkat didasari pada efektifitas strategi perusahaan. Dengan demikian, peringkat pada perusahaan ( company-based), sedangkan bobot pada tahap 2 didasarkan pada industri (industry based). Penting diperhatikan bahwa ancaman dan peluang dapat diberi peringkat 1, 2, 3 atau 4.

d. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk memperoleh nilai tertinggi.


(54)

e. Jumlahkan masing-masing variabel untuk menentukan total nilai tertimbang bagi organisasi.

Tanpa memperdulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang dimasukkan dalam Mtariks EFE, total nilai tertinggi untuk organisasi adalah 4.0 dan nilai tertinggi adalah 1.0 total nilai tertinggi rata-rata 2.5. Total nilai tertimbang sebesar 4.0 mengindikasikan bahwa organisasi merespons dengan sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dalam kata lain strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal. Total 1.0 mengindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.

7. Diagram SWOT

Penelitian ini menggunakan diagram SWOT Rangkuti (2009:19). Diagram ini menghasilkan 4 (empat) sel kemungkinan posisi perusahaan dalam persaingan dan menentukan strategi yang sebaiknya dibuat perusahaan dalam pencarian strategi yang paling sesuai oleh para pengelola usaha. Sasarannya mengidentifikasikan 4 (empat) sel yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal usaha. Pencocokan yang cermat antara peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahannya merupakan inti dari formulasi strategi yang tepat.


(55)

Gambar 3.2 Diagram SWOT Sumber : Rangkuti (2009:19)

Kuadran 1: ini merupakan strategi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).

Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman. Perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang besar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4: ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan internal.

Berbagai Peluang

Kelemahan Internal

Berbagai Ancaman Kelemahan

Internal

1.Mendukung strategi agresif 3. Mendukung strategi

turn around

4. Mendukung strategi defensif

2. Mendukung strategi diverinfikasi


(56)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Socfindo Medan 4.1.1 Sejarah Singkat PT Socfindo Medan

Diawali pada tahun 1909, Societe Financiere des Caouchoucs Medan Societe

Anonyme (Socfin) didirikan oleh M. Bunge. Pada saat yang bersamaan juga, Adrian

Hallet mendirikan Plantation Fauconnier & Posth bersama Henry Fauconnier. Sementara itu, aktivitas pembukaan dan pembangunan perkebunan PT. Socfin Indonesia pertama sekali sudah dimulai pada tahun 1906 di Kebun Sei Liput, Aceh Timur, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (sekarang). Pada tanggal 7 Desember 1930, berdasarkan akta notaris William Leo No.45, nama dan leaglitas PT. Socfin Medan S.A. (Societe Financiere des Caoutchoucs Medan

Societe Anonyme) resmi digunakan. Berdasarkan akta notaris tersebut, PT. Socfin Medan S.A. berkedudukan di Medan dan mengelola perkebunan di daerah Sumatera Timur, Aceh Barat, Aceh Selatan dan Aceh Timur.

Perkembangan selanjutnya, berdasarkan penetapan Presiden No.6 tahun 1965, Keputusan Kabinet Dwikora No.A/D/58/1965, No.SK.100/Men.Perk/1965 menyatakan bahwa perusahaan perkebunan yang dikelola oleh PT. Socfin Medan S.A diletakkan dibawah pengawasan pemerintah, kemudian pada tahun 1966 diadakan serah terima hak milik perusahaan kepada pemerintah Indonesia atas dasar penjualan perkebunan dan harta PT. Socfin Medan S.A.

Pada tahun 1968, tepatnya tanggal 29 April 1968 dicapai kesepakatan antara pemerintah R.I. dengan pemilik saham PT. Socfin Medan S.A, diperkuat dengan


(1)

tidak ada. Hanya ada website untuk lbh mngetahui tentang perusahaan serta produk yang disediakan.

4. Apakah Perusahaan melakukan penjualan online?

Tidak. Hanya ada pencantuman harga di website (harga kecambah) tetapi tidak melayani pembelian online. Harus lngsung mnghubungi atau dtg ke socfin langsung.

5. Apakah promosi dapat meningkatkan penjualan produk di pasaran?

Tidak juga. Peningkatan penjualan banyak terjadi karena adanya loyalitas pembeli lama yang juga produsen2 besar yang membuat konsumen baru tertarik. Semua berfokus kpd label dan kualitas PT. Socfindo.

6. Apakah dalam jangka waktu promosi yang dilakukan terdapat hambatan dalam melakukan promosi tersebut?

Tidak ada hambatan karena tidak ada promosi yang besar2an atau spesifik.

7. Bagaimana pendapat anda mengenai promosi yang dilakukan oleh pesaing? Tidak terlalu mengetahui dan memperdulikan, karena rata2 perusahaan perkebunan melakukan hal yang sama spt socfin. Tidak terlalu royal dalam promosi.

8. Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan PT. Socfindo Medan dalam menarik minat pembeli produk yang disediakan perusahaan?

Bermodal nama perusahaan. PT. Socfindo medan sudah sangat dikenal didunia perkebunan terutama persawitan. Socfin hanya menjaga kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap penggunaan produk2nya yang berujung pertambahan konsumen baru.


(2)

People (Orang)

1. Bagaimana pendapat anda mengenai keahlian karyawan dalam menyajikan/iklan produk sawit dan karet?

Tidak ada bagian khusus untuk iklan.

2. Bagaimana pendapat anda mengenai keahlian karyawan dalam pengelolaan bahan baku?

Sangat baik. Memang segala pengolaan bahan baku dilakukan oleh mesin, tapi tetap diawasi oleh orang2 yang sangat ahli dibidangnya, agar tidak terjadi kecacatan selama proses.

Kecambah juga, orang2 lab smua orang yang sudah terlatih.

3. Apakah penampilan karyawan, kehandalan, menjadi salah satu penilain dalam memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen serta menarik konsumen baru?

Jika menarik konsumen baru mungkin tidak terlalu, tapi memang karyawan socfin dituntut hrs rapi, (kemeja, dasi, celana kain, sepatu) dan bersih juga sopan dalam sehari2nya dilingkungan kantor. Yang melayani konsumen juga hrs rapi agar lebih dipercaya dan tidak terkesan perusahaan perkebunan asal-asalan.

4. Adakah program pelatihan yang dilakukan PT. Socfindo Medan terhadap karyawan?

Ada, dan tiap divisi berbeda pelatihannya. Sesuai dengan bidang yang digeluti nya. Contohnya bagian pemasaran/penjualan (disocfin bag pemasarannya ya penjualan, sales department) ada seminar2 bagi karyawan serta pelatihan2 atau pendalaman2 khusus, terutama bagi karyawan baru.


(3)

5. Bagaimana dengan jam kerja karyawan yang diterapkan oleh PT. Socfindo Medan?

Jam kerja termasuk tidak terlalu lama, hanya pukul 7.30 s/d 15.30. ada juga jam lembur, dan tentu dapat bayaran ekstra. (tidak bersedia menyebutkan gaji dan lemburnya)

Physical Evidence (Bukti Fisik)

1. Apakah fasilitas yang disediakan oleh PT. Socfindo Medan sudah sesuai dengan harapan anda?

Ya, sudah cukup puas. Tetapi mungkin akan lebih baik jika ada pengantaran secara gratis, paling tidak dari minimal pembelian. Karena selama ini pengantaran ditanggung oleh konsumen.

2. Apakah dengan fasilitas yang ditawarkan sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen?

Ya, sudah cukup. Hanya bagian pengantaran perlu di bicaraka lagi.

3. Menurut anda apa kelebihan fasilitas yang PT. Socfindo Medan berikan kepada konsumen?

Ruangan diskusi private bagi konsumen dan dealer, laboratorium sendiri, fleksibel (semua bisa di negosiasikan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak tetapi tidaj boleh dibawah standard socfin), kemudahan dalam pembelian (hanya perlu telvon atau dtg ke socfin), kualitas produk terjamin, perkebunan sendiri, smua produk dikelola sendiri, karyawan yang ramah sopan dan ahli, produk yang diantar dipastikan sampai dengan selamat ke tujuan, harga sebanding dengan kualitas, perusahaannya sudah lama jadi sudah sangat ahli dan dikenal di dunia persawitan.


(4)

4. Bagaimana dengan penyediaan bahan baku serta kemasan produk, apakah memberikan daya tarik yang lebih bagi konsumen maupun calon konsumen? Tidak ada kemasan produk. Penyediaan bahan baku tentu juga menjadi daya tarik bagi konsumen, karena konsumen/calonkonsumen menjadi lebih yakin dengan produk2 socfin karena dihasilkan dari kebun sendiri dan dikelola sendiri oleh socfin.

Process (Proses)

1. Pelayanan seperti apa yang diberikan oleh PT. Socfindo Medan bagi konsumen yang ingin membeli produk?

Bagi konsumen yang ingin membeli produk, pertama hrs mnghubungi atau datang ke socfin, ditangani oleh sales department (karet, sawit) atau agriculture departmen/tanaman (kecambah), lakukan pemesanan dan negosiasi, setelah sampai di persetujuan, lakukan pembayaran (untuk dalam negeri) dan tandatangan kontrak (baik perorangan maupun perusahaan) maka socfin akan melakukan pengantaran (biaya ditanggung pembeli). Hal tersebut untuk sawit.

Untuk karet, karena konsumennya semua (hampir smua), hub sugescol, dari luar negeri, habis nego ttd kontrak melalui sugescol, sugescol hubungi socfin, socfin akan sediakan barang dan akan dikirim ke negara tujuan langsung ketempat pemesan dan lakukan pembayaran setelah karet sampai.

Untuk kecambah (dalam negeri), setelah nego2 di socfin, ttd kontrak, bayar, lalu mau diantar atau dijemput ke kantor itu terserah pembeli.

Semua pembeli lokal hrs bayar dulu baru dpt brg, luar negeri antar dl baru bayar. Smua pengantaran ditanggung konsumen.


(5)

2. Bagaimana menurut anda mengenai proses pelayanan yang diberikan PT. Socfindo Medan terhadap konsumen?

Sangat baik, dan tidak repot. Cuma maunya antar2 bisa ditanggung socfin, jadi sepaket sama pembelian produk aja.

3. Bagaimana untuk melakukan pemesanan Benih dan bibit kelapa sawit, minyak kelapa sawit dan karet serta bagaimana cara untuk melakukan pembayaran pada produk yang telah dibeli?

Sama dengan nmr 1. Tidak berbeda.

4. Bagaimana proses pembelian produk hingga bisa sampai di tangan konsumen?

Sama seperti nmr 1.

5. Apakah ada fasilitas khusus yang diberikan kepada konsumen luar daerah ataupun luar negeri?

Tidak. Karena pengantaran ditanggung oleh konsumen sendiri. (ongkir ditanggung pembeli). Tp yg melakukan pengantaran hanya dr pihak socfin, demi menjaga keutuhan produk sampe ke konsumen.

6. Apakah ada garansi tertentu yang dapat menjamin sampainya produk PT. Socfindo kepada konsumen dengan sempurna?

Modal kepercayaan serta komitmen socfin dalam melakukan pengantaran secara utuh. Jika barang cacat dijalan ketika proses pengantaran, bisa complain dan bahkan akan diganti oleh socfin tergantung negosiasi. Ketika kecambah ditanam tdk tumbuh sesuai harapan, bisa complain dan socfin akan mencari tahu kenapa, jika mmg kesalahan di pihak socfin, maka akan diganti. Tergantung negosiasi.


(6)

Tetapi sejauh ini, tidak ada yang pernah sampai komplain sampai perlu diganti. Jika ada komplain, socfin akan melayaninya, dan kedua belah pihak akan nego sampe dapat kesepakatan.