Perencanaan PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL

35

4. Perencanaan PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL

Hari tanggal No. dx Perencanaan Keperawatan Senin 17 Juni 2013 1. Tujuan : − Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan pasien menyatakan nyeri sudah hilang dan mampu melakukan aktivitas seperti biasanya Kriteria Hasil : − Pasien melaporkan nyeri hilang dengan spasme terkontrol − Pasien tampak rileks, dan mampu tiduristirahat dengan tepat Rencana Tindakan Rasional 1. observasi adanya tanda-tanda nyeri nonverbal, seperti: ekpresi wajah, posisi tubuh, gelisah, menangismeringis, menarik diri, diaforesis, perubahan frekuensi jantungpernapasan, tekanan darah 2. teliti keluhan nyeri, catat intensitasnya dengan skala 0- 10, karakteristiknya misal: berat, berdenyut, konstan, lokasinya, lamanya, faktor yang memperburuk atau meredakan 3. evaluasi perilaku nyeri 1. merupakan indikatorderajat nyeri yang tidak langsung yang dialami. Sakit kepala mungkin bersifat akutatau kronis, jadi manifestasi fisiologis bisa muncultidak 2. nyeri merupakan pengalaman subjektif dan harus dijelaskan oleh pasien. Identifikasi karakter nyeri dan faktor yang berhubungan merupakan suatu hal yang amat penting untuk memilih intervensi yang cocok dan untuk mengevaluasi keefektifan dri terapi yang diberikan 3. dapat diperberat karena persepsi pasien terhadap nyeri tidak dipercaya atau karena pasien mempercayai Universitas Sumatera Utara 36 4. kajihubungkan faktor fisik emosi dari keadaan seseorang 5. catat adanya pengaruh nyeri, misalnya: hilangnya perhatian pada hidup, penurunan aktivitas, penurunan berat badan 6. berikan kompres dingin pada kepala 7. instruksikan pasien untuk melaporkan nyeri dengan segera jika nyeri itu muncul 8. anjurkan untuk beristirahat dalam ruangan yang tenang 9. perawat kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti nyeri 10. memberikan informasi mengenai pemakaian akupressureakupuntur sesuai kebutuhannya orang terdekatpemberi asuhan mengabaikan keluhan nyeri 4. faktor yang berpengaruh terhadap keberadaaanpersepsi nyeri tersebut 5. nyeri dapat mempengaruhi kehidupan sampai pada suatu keadaan yang cukup serius dan mungkin berkembang kearah depresi 6. meningkatkan rasa nyaman dengan menurunkan vasodilatasi 7. pengenalan segera meningkatkan intervensi dini dan dapat menurunkan beratnya serangan 8. menurunkan stimulasi yang berlebihan yang dapat mengurangi sakit kepala 9. menurunkan rasa tidak nyamannyeri 10. penekanan terhadap arteri karotis besar menurunkan arteri darah ke otak yang mengakibatkan timbulnya nyeri Universitas Sumatera Utara 37 Hari tanggal No. dx Perencanaan Keperawatan Senin 17 Juni 2013 2. Tujuan : − Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan pasien mampu melakukan mobilitas fisik, baik ditempat tidur, dan nilai GCS = 15 Kriteria hasil : − Pasien mampu melakukanmempertahankan kembali posisi fungsi optimal. − Pasien mampu mempertahankanmeningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang sakit Rencana Tindakan Rasional 1. Observasi daerah yang terkena termasuk warna, edema, atau tanda lain, dari gangguan sirkulasi 2. Kaji kemampuan secara fungsionalluasnya kerusakan awal dan dengan cara yang teratur 3. Ubah posisi menimal setiap 2 jam telentang, miring, dan sebagainya jika bisa lebih sering jika diletakkan dalam posisi bagian yang terganggu 4. Mulailah melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada semua ekstremitas saat masuk 1. Jaringan yang mengalami edema lebih mudah mengalami trauma dan penyembuhannya lambat 2. Mengidentifikasi kekuatankelemahan dan dapat memberikan informasi mengenai pemulihan 3. Menurunkan resiko terjadinya traumaiskemia jaringan 4. Meminimalkan atrofi otot, meningkatkan sirkulasi, membantu mencegah kontraktur Universitas Sumatera Utara 38 5. Sokong ekstremitas dalam posisi fungionalnya, gunakan papan kaki selama periode paralisis flaksid. Pertahankan posisi kepala netral 6. Gunakan penyangga lengan ketika pasien berada dalam posisi tegak, sesuai indikasi 7. Tempatkan bantal dibawah aksila untuk melakukan abduksi pada tangan 8. Tinggikan kepala dan tangan 9. Konsultasikan dengan ahli fisioterapi secara aktif, latihan resistif, dan mabulasi pasien 10. Mengajarkan pasien untuk membantu pergerakan dan latihan dengan menggunakan 5. Mencegah kontrakturfootdrop dan memfasilitasi kegunaannya jika berfungsi kembali 6. Selama paralisis flaksid, penggunaan penyangga dapat menurunkan resiko resiko terjadinya subluksasio lengan dan ‘sindrom bahu-lengan” 7. Mencegah adduksi bahu dan fleksi siku 8. Meningkatkan aliran balik vena dan membantu mencagah terbentuknya edema 9. Program yang khusus dapat dikembangkan untuk menemukan kebutuhan yang berartimenjaga kekurangan tersebut dalam keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan 10. Dapat berespons dengan baik jika daerah yang sakit tidak menjadi lebih terganggu dan Universitas Sumatera Utara 39 ekstremitas yang tidak sakit untuk menyokong menggerakkan daerah tubuh yang mengalami kelemahan memerlukan dorongan serta latihan aktif untuk ‘menyatukan kembali’ sebagai bagian dari tubuhnya sendiri Universitas Sumatera Utara 40

5. Implementasi PELAKSANAAN KEPERAWATAN