pH 4,5 menandakan bahwa terdapat tanah Andosol di Indonesia yang didominasi oleh kompleks logam-humus dengan kejenuhan basa rendah dan
kandungan aluminium yang tinggi. Tanah Andosol yang bersifat masam berasal dari daerah bercurah hujan tinggi dan mempunyai bahan induk bersifat liparitik,
yaitu dari dataran tinggi Toba di Sumatera Utara.. Kapasitas tukar kation KTK dari tanah Andosol di Indonesia bervariasi dari 6,5-52,0 cmol+ kg
-1
atau bervariasi dari sangat rendah sampai sangat tinggi dengan nilai rata-rata 23,8
cmol+ kg
-1
. Kandungan C-organik tanah Andosol yang dijumpai di Indonesia bervariasi dari 1,24 sampai 22,46 Sukarman dan Dariah, 2014.
Nilai KTK pada Andosol termasuk rendah dengan nilai kejenuhan basanya sangat rendah. Hal ini diduga karena tanah Andosol telah mengalami
pelapukan lanjut serta berada pada daerah curah hujan yang tinggi sehingga lapisan yang kaya bahan organik cepat tererosi Sanchez, 1992.
B. Karakteristik dan Dampak Debu Vulkanik Gunung Sinabung
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Barasa, et al 2013 debu vulkanik Gunung Sinabung dengan kedalaman 0,5-15 mm, memiliki kandungan
logam tembaga sangat rendah dan kandungan logam timbal berada pada kisaran ambang batas. Umumnya kandungan logam boron lebih tinggi pada kedalaman
tanah 0-15 cm daripada kedalaman tanah 0-5 cm. Lahan yang terkena dampak debu vulkanik karena kadar Cu, Pb, dan B masih berada dalam ambang batas
yang tidak membahayakan. Erupsi Gunung Sinabung mengeluarkan material berupa debu vulkanik.
Sifat kimia debu vulkanik yang dikeluarkan saat erupsi diteliti oleh Sitepu 2011 dapat dilihat pada Tabel 1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Hasil Analisis Debu Vulkanik Letusan Gunung Sinabung No
Parameter Nilai
1 pH
4.3 2
S-Total 3.36
3 P-Total
0.040 4
Pb ppm 1.07
5 Cu ppm
0.28 6
Cd ppm 0.09
7 Na me100gr
0,23 8
Ca me100gr -
9 Mg me100gr
4.77 10
S-SO
4
ppm 62
11 K
2
O 0,141
12 B ppm
1 13
Fe
2
O
3
0,151 14
K me100gr 0,26
15 SiO
2
74,47 16
MgO 0,31
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sitepu 2011 debu vulkanik Gunung Sinabung dapat meningkatkan kadar unsur hara makro di dalam tanah
karena tingginya kadar sulfur yang ada pada debu vulkanik. Debu vulkanik meningkatkan kadar Ca dan Mg, namun memiliki Kalium tanah yang lebih
rendah, hal ini disebabkan karena rendahnya kadar kalium tanah yang ada di dalam debu vulkanik. Debu vulkanik juga meningkatkan kadar P-tersedia tanah,
hal ini disebabkan tingginya kadar posfor tanah yang ada pada debu vulkanik, namun debu vulkanik tidak mengandung unsur N-total tanah. Semakin tinggi
kadar debu vulkanik yang ada akan meningkatkan kadar unsur hara makro tanah. Menurut Sudirja dan Supriatna 2000.Belerang selama ini banyak digunakan
untuk menurunkan pH tanah. Belerang di dalam tanah secara perlahan akan diubah menjadi asam sulfit, dan secara bertahap akan menurunkan pH tanah.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Andreita 2011, bahwa pemberian debu vulkanik berpengaruh nyata meningkatkan kemasaman tanah,
meningkatkan Al-dd dan H-dd, meningkatkan kejenuhan H, meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
basabasa tukar, meningkatkan kejenuhan basa dan meningkatkan S-tersedia tanah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Andhika 2011, aplikasi debu vulkanik
Gunung Sinabung pada tanah dapat meningkatkan nilai Bulk Density dan Partikel Density tanah, namun menurunkan porositas tanah.
C. Mikroorganisme