Pengaruh Bahan Organik Terhadap Mikroorganisme Tanah

ada juga yang tumbuh pada pH 2 dan pH 10. Kelompok fungi dapat tumbuh pada kisaran pH yang luas dan dapat tumbuh pada pH masam Lay, 1994. Bakteri hidup pada pH 5,5 dan Fungi hidup pada segala tingkat kemasaman tanah Hardjowigeno, 2007. Jumlah fungi tidak sebanyak bakteri dan aktinomisetes tetapi ukurannya lebih besar. Kebanyakan spesies fungi lebih toleran terhadap kemasaman dibandingkan bakteri dan aktinomisetes sehingga pada tanah-tanah masam populasi fungi lebih banyak Hanafiah, et al., 2009. Penurunan jumlah jamur atau fungi dapat dipengaruhi oleh pH tanah. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lubis 2008, didapatkan hasil bahwa dengan meningkatnya pH tanah maka jumlah jamur yang terdapat dalam tanah tersebut akan menurun. Dimana jamur biasanya paling suka dengan pH yang masam, akan tetapi pada penelitian ini dengan kadar pH yang semakin meningkat maka jumlah jamurnya juga akan menurun.

2. Pengaruh Bahan Organik Terhadap Mikroorganisme Tanah

Sudah menjadi pemahaman umum bahwa mikroorganisme tanah bakteri, fungi, aktinomisetes memainkan peranan yang sangat penting pada proses humifikasi, mineralisasi bahan organik tanah, sehingga menjadi unsur-unsur hara yang tersedia untuk pertumbuhan tanaman. Sehingga mikroorganisme digolongkan ke dalam perekayasa kimia Chemical engineer, karena mereka berperan menguraikan sisa-sisa tumbuhan yang sudah mati menjadi unsur-unsur hara yang siap diserap oleh tanaman Widyati, 2013. Semakin banyaknya bahan organik sebagai suplai makanan atau energi di dalam tanah menyebabkan semakin meningkatnya pertumbuhan populasi mikroorganisme yang kemudian akan meningkatkan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah Hanafiah, et al., 2009. Universitas Sumatera Utara Bahan organik berperan penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Peran bahan organik adalah meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kemampuan tanah memegang air, meningkatkan pori-pori tanah, dan memperbaiki media perkembangan mikroba tanah. Tanah berkadar bahan organik rendah berarti kemampuan tanah mendukung produktivitas tanaman rendah. Hasil dekomposisi bahan organik berupa hara makro N, P, dan K, makro sekunder Ca, Mg, dan S serta hara mikro yang dapat meningkatkan kesuburan tanaman. Hasil dekomposisi juga dapat berupa asam organik yang dapat meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman Kasno, 2009. Bahan organik dapat memperkecil kerapatan dan berat isi tanah. Presentasi Bulk Density akan besar apabila bahan organik yang terdapat pada tanah tersebut sedikit, dan begitu juga sebaliknya Hardjowigeno, 2007. Bahan organik tanah mempengaruhi warna tanah, struktur tanah, pH tanah, dan kapasitas tukar kation tanah. Jumlah dan sifat bahan organik sangat menentukan kesuburan dan pembentukan tanah Mukhlis, 2007. Mikroba perombak bahan organik adalah kelompok mikroba yang berperan mempercepat proses perombakan dekomposisi bahan organik yang umumnya terdiri atas senyawa selulosa dan lignin yang dikenal dengan nama lignoselulosa. Dalam proses perombakan bahan organik, mikroba yang berperan sebagai perombak dapat berasal dari kelompok bakteri, cendawan dan aktinomisetes yang akan bekerja secara sinergis dalam menghasilkan produk akhir berupa humus yang stabil N, P, K, Ca, Mg, dan lain-lain. Mikroba dari kelompok cendawan mempunyai kemampuan yang lebih besar dalam merombak Universitas Sumatera Utara bahan organik dibandingkan dengan kelompok bakteri dan aktinomisetes Rosminik dan Yunarti, 2007.

3. Pengaruh Kapasitas Tukar Kation KTK Terhadap Mikroorganisme Tanah