bahan organik dibandingkan dengan kelompok bakteri dan aktinomisetes Rosminik dan Yunarti, 2007.
3. Pengaruh Kapasitas Tukar Kation KTK Terhadap Mikroorganisme Tanah
Kation-kation yang diikat atau diadsobsi oleh koloid tanah dapat digantikan oleh kation-kation lain, proses ini disebut pertukaran kation. Jumlah
total kation yang dapat di dalam tanah yang dapat dipertukarkan disebut kapasitas tukar kation KTK, dapat didefinisikan bahwa KTK adalah kapasitas atau
kemampuan tanah menjerap dan melepaskan kation yang dinyatakan sebagai total kation yang dapat dipertukarkan per 100 gram tanah yang dinyatakan dalam
miliequivalen disingkat dengan m.e [m.e 100g atau m.e atau dalam satuan internasionalnya Cmol
c
kg]. Tanah-tanah yang mempunyai kadar liatkoloid yang lebih tinggi danatau kadar bahan organik tinggi memiliki KTK lebih tinggi
dibandingkan dengan tanah yang mempunyai kadar liat rendah tanah pasiran dan kadar bahan organik rendah Winarso, 2005.
Kapasitas tukar kation KTK merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggi mampu
menyerap dan menyediakan unsur hara lebih baik dari pada tanah dengan KTK rendah. Tanah memiliki nilai KTK yang tinggi bila didominasi oleh kation Ca,
Mg, K, Na kejenuhan basa tinggi dapat meningkatkan kesuburan tanah. Tetapi bila didominasi oleh kation asam Al, H kejenuhan basa rendah dapat
mengurangi kesuburan tanah. Selain itu tanah-tanah dengan kandungan liat atau bahan organik tinggi mempunyai nilai KTK yang lebih tinggi dibandingkan tanah-
tanah dengan kandungan bahan organik rendah atau tanah pasir A’in, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Kapasitas tukar kation mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah tergantung pada tekstur, bahan organik,
dan pH tanah. Semakin tinggi nilai kapasitas tukar kation maka tanah akan semakin subur dan membuat aktivitas mikroorganisme semakin meningkat
Hardjowigeno, 2007. Pertumbuhan bakteri akan optimum apabila tanah memiliki pH netral dan meningkat seiring dengan meningkatnya pH
Simanungkalit et al, 2006.
4. Pengaruh Debu Vulkanik Terhadap Mikroorganisme