Kapasitas tukar kation mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah tergantung pada tekstur, bahan organik,
dan pH tanah. Semakin tinggi nilai kapasitas tukar kation maka tanah akan semakin subur dan membuat aktivitas mikroorganisme semakin meningkat
Hardjowigeno, 2007. Pertumbuhan bakteri akan optimum apabila tanah memiliki pH netral dan meningkat seiring dengan meningkatnya pH
Simanungkalit et al, 2006.
4. Pengaruh Debu Vulkanik Terhadap Mikroorganisme
Lahar dan awan panas dapat menyebabkan kerusakan ekosistem miroorganisme tanah. Mikroorganisme tanah seperti ectomycorhiza dan
endomycorhiza dapat musnah saat lahan tertutup lava pijar yang sangat panas Idjudin et al, 2011.
Menurut penelitian yang dilakukan Suriadikarta, et al 2011 Kabupaten Magelang dan Boyolali merupakan daerah yang lebih banyak terkena awan panas
sedangkan daerah Sleman lebih karena lahar panas. Dari keduanya terlihat bahwa pH daerah yang terkena awan panas bervariasi antara 4,8-5,9, sedangkan daerah
yang terkena lahar panas berkisar antara 6,1-6,8. Pada lahan dengan ketebalan materi vulkan 5 cm daerah Turi, Sleman; Dukun, Magelang tidak ada
pengaruh material vulkan terhadap keaneka-ragaman dan populasi fauna tanah maupun mikroba tanah. Pada lahan dengan ketebalan materi vulkanik 5 - 10 cm
daerah Balerante, Klaten; Selo, Boyolali terlihat ada pengaruh material vulkanik terhadap populasi fauna tanah tetapi tidak terlalu berpengaruh terhadap keragaman
fauna, selain itu tidak berpengaruh terhadap keragaman dan populasi mikroba tanah. Pada lahan yang tertutup oleh material vulkanik dengan ketebalan 10 cm
Universitas Sumatera Utara
daerah Kopeng,
Kepuh Harjo,
Cangkringan hasil
analisis biologi
memperlihatkan terjadi penurunan keragaman dan populasi mikroba tanah terutama pada tanah lapisan atas, sedangkan keragaman dan populasi mikroba
pada tanah lapisan bawah tidak terlalu terpengaruh. Pada lahan dengan ketebalan materi vulkanik ≥ 5 cm daerah Turi, Sleman; Dukun, Magelang total bakteri
dalam abu vulkanik mencapai 7,2 x 10
7
- 1,4 x 10
9
dan total fungi 1,3 x 10
3
– 7,4 x 10
7
cfug. Sedangkan pada lapisan tanah dibawahnya total bakteri adalah 1,2
–1,3 x 10
9
total fungi adalah 2,3 x 10
4
– 1,1 x 10
9
cfug. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Maira, et al 2014 sebelum
tertutup abu vulkanik dari Gunung Talang, pada tanah tersebut telah terdapat mikrobia alami tanah, akan tetapi dengan penambahan lapisan abu akan
menyebabkan terjadinya penurunan populasi bakteri seiring dengan penurunan pH larutan tanah. Sedangkan pada lapisan abu saja tanpa adanya tanah,
perkembangan mikrobia justru baik. Hal ini dapat disebabkan karena mikrobia menggunakan mineral dari abu vulkanik sebagai sumber karbonnya.
E. Jumlah dan Aktifitas Mikroorganisme Tanah