Memberikan Pendapat Pada Pasangan Bila Mengalami Keluhan Pada Pemakaian Alat Kontrasepsi

rentan mendapatkan paksaan untuk memeberitahukan alat kontrasepsi yang dipakainya.

4.5.12 Memberikan Pendapat Pada Pasangan Bila Mengalami Keluhan Pada Pemakaian Alat Kontrasepsi

Memberikan pendapat pada pasangan bila terjadi keluhan pada pemakaian alat kontrasepsi merupakan hal yang penting untuk mencapai kesehatan reproduksi yang setinggi – tingginya. Hal ini dikarenakan memberikan pendapat kepada pasangan adalah bagian dari mengkomunikasikan efek samping dari alat kontrasepsi tersebut, sehingga dapat menemukan metode kontrasepsi lainnya yang lebih tepat digunakan. Tabel 4.25 Distribusi Responeden Berdasarkan Memberikan Pendapat Pada Pasangan Bila Mengalami Keluhan Pada Pemakaian Alat Kontrasepsi No. Pendapat Pada Pasangan Bila Ada Keluhan Pada Alat Kontrasepsi Jenis Kelamin Total Perempuan Laki-laki F F F 1. Tidak 28 15,9 15 8,5 43 24,4 2. Ya 60 34,1 73 41,5 133 75,6 Total 88 50 88 50 176 100 Sumber : Dari tabel di atas diketahui bahwa umumnya responden memberikan pendapat pada pasangan bila ada keluhan pada alat kontrasepsi 75,6 133 orang dengan jumlah responden laki-laki 41,5 73 orang lebih besar dari reponden perempuan Data Penelitian Lapangan Kuesioner Juli 2011 Universitas Sumatera Utara 34,1 60 orang. Data menunjukkan bahwa mulai ada relasi gender yang setara antara suami istri sehingga mereka dapat berkomunikasi bila ada keluhan pada pemakaian alat kontrasepsi. 4.5.13 Mendapatkan Paksaan Dalam Menentukan Kapan, Dimana, Dengan Siapa dan Bagaimana Akan Membangun Pernikahan Dan Keluarga Setiap individu dalam usia dewasa berhak untuk menentukan kapan, dimana, dengan siapa dan bagaimana ia akan membangun pernikahan dan keluarga. Hal ini merupakan salah satu hak reproduksi setiap orang yang harus dihormati seperti hak asasi manusia. Tabel 4.26 Distribusi Responden Berdasarkan Mendapatkan Paksaan Dalam Menentukan Kapan, Dimana, Dengan Siapa dan Bagaimana Akan Membangun Pernikahan Dan Keluarga No. Paksaan Dalam Menentukan Membangun Pernikahan Dan Keluarga Jenis Kelamin Total Perempuan Laki-laki F F F 1. Tidak pernah 80 45,4 86 48,9 166 94,3 2. Pernah 8 4,6 2 1,1 10 5,7 Total 88 50 88 50 176 100 Sumber : Dari data tabel, umumnya responden tidak pernah mengalami paksaan dalam membangun pernikahan dan keluarga 94,3 166 orang. Hampir tidak ada perbedaan terlalu jauh antara responden perempuan 45,4 80 orang dan responden Data Penelitian Lapangan Kuesioner Juli 2011 Universitas Sumatera Utara laki-laki 48,9 86 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa mulai adanya pola relasi gender yang setara antara laki-laki dan perempuan sehingga mereka tidak mengalami paksaan untuk menentukan kapan, dimana, dengan siapa dan bagaimana akan membangun pernikahan dan keluarga. 4.5.14 Mendapatkan Hak Untuk Mengutarakan Pendapat Tentang Kehidupan Reproduksi Di Dalam Organisasi Yang Diikuti Hak untuk mengutarakan pendapat tentang kehidupan reproduksi di dalam organisasi yang diikuti merupakan salah satu bagian dari hak reproduksi. Hal ini penting agar setiap individu dapat memberikan ide, pendapat dan berdiskusi di dalam organisasinya dalam rangka mencapai kesehatan reproduksi yang tinggi. Tabel 4.27 Distribusi Responden Berdsarkan Mendapatkan Hak Untuk Mengutarakan Pendapat Tentang Kehidupan Reproduksi Di Dalam Organisasi Yang Diikuti No. Hak Untuk Berpendapat tentang Kehidupan Reproduksi Jenis Kelamin Total Perempuan Laki-laki F F F 1. Tidak 57 32,4 55 31,2 112 63,6 2. Ya 31 17,6 33 18,8 64 36,4 Total 88 50 88 50 176 100 Sumber : Dari data tabel, secara umum responden yang terjaring tidak mendapatkan hak untuk mengutarakan tentang kehidupan reproduksinya di dalam organisasi yang diikuti 63,6 112 orang. Hampir tidak ada perbedaan yang terlalu jauh antara responden perempuan 32,4 57 orang dan laki-laki 31,2 55 orang. Hal ini Data Penelitian Lapangan Kuesioner Juli 2011 Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa ada nilai di masyarakat dimana mengutarakan tentang kehidupan reproduksi yang berkaitan tentang kesehatan sekalipun dianggap tabu. Maka dari itu, umumnya topik tentang kehidupan reproduksi jarang didiskusikan di dalam kelompok organisasi. 4.6. Tabel Silang 4.6.1 Hubungan Antara Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Yang