Berperan Besar Dalam Merawat Anak dalam Keluarga Menurut Responden Yang Paling Bertanggung Jawab Merawat Anak dalam Keluarga

Dari hasi penelitian ini, dapat diketahui bahwa sebanyak 52,8 93 orang responden berpendapat bahwa pemakaian alat kontrasepsi merupakan tanggung jawab bersama. Hampir tidak terlalu berbeda antara perempuan 29,5 52 orang dan laki-laki 23,3 41 orang, maka dapat disimpulkan bahwa sudah mulai ada pola kesetaraan gender. Responden ada pula yang menjawab bahwa suami yang bertanggung jawab memakai alat kontrasepsi 10,8 19 orang, yaitu responden perempuan 4 7 orang dan laki-laki 6,8 12 orang. Hal ini menunjukkan bahwa mulai ada pergeseran nilai yang selama ini memposisikan istri sebagai objek program KB menjadi suami sebagai akseptor KB.

4.5.7 Berperan Besar Dalam Merawat Anak dalam Keluarga

Melalui distribusi responden atas siapa yang paling berperan dalam merawat anak dalam keluarga, maka dapat diketahui bagaimana pola relasi gender antara suami dan istri etnis Tionghoa. Tabel 4.21 Distribusi Responden Berdasarkan Berperan Besar Dalam Merawat Anak dalam Keluarga No. Paling Berperan Merawat Anak Jenis Kelamin Total Perempuan Laki-laki F F F 1. Istri 82 46,6 86 48,8 168 95,4 2. Suami 6 3,4 2 1,2 8 4,5 Total 88 50 88 50 176 100 Sumber Secara umum, responden yang menjadi objek penelitian menjawab bahwa istri mempunyai peran dalam merawat anak dalam keluarga 95,4 168 orang dengan : Data Penelitian Lapangan Kuesioner Juli 2011 Universitas Sumatera Utara jumlah responden perempuan 46,6 82 orang dan responden laki-laki sebanyak 48,8 86 orang. Data ini menunjukkan bahwa pada kenyataannya perempuan masih distreotipkan sebagai perawat utama anak dalam keluarga. Maka relasi gender dalam aspek peran merawat anak masih timpang antara suami dan istri. Meskipun demikian, ada responden yang mengatakan suami yang berperan dalam merawat anak dalam keluarga 4,5 8 orang dengan jumlah responden perempuan 3,4 6 orang dan laki-laki 1,2 2 orang.

4.5.8 Menurut Responden Yang Paling Bertanggung Jawab Merawat Anak dalam Keluarga

Budaya patriarkhi yang melabelkan perempuan sebagai kelompok second sex menjadikan perempuan sebagai kelompok yang seakan –akan dikodratkan berada di sektor domestik rumah tangga. Tabel 4.21 Distribusi Responden Berdasarkan Menurut Responden Yang Paling Bertanggung Jawab Merawat Anak dalam Keluarga No. Paling Bertanggung Jawab Merawat Anak Jenis Kelamin Total Perempuan Laki-laki F F F 1. Tanggung Jawab Bersama 57 32,4 52 29,5 109 61,9 2. Istri 21 12 34 19,3 55 31,3 3. Suami 10 5,6 2 1,2 12 6,8 Total 88 50 88 50 176 100 Sumber : Dari tabel 4.21, umumnya responden yang berpendapat bahwa merawat anak dalam keluarga merupakan tanggung jawab bersama sebanyak 61,9 109 orang Data Penelitian Lapangan Kuesioner Juli 2011 Universitas Sumatera Utara dengan jumlah responden perempuan 32,4 57 orang dan laki-laki 29,5 52 orang. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa mulai adanya kesadaran bahwa merawat anak adalah tanggung jawab suami dan istri. Namun demikian, ada juga responden yang menjawab bahwa suami yang paling bertanggung jawab merawat anak dalam keluarga 6,8 12 orang. Jumlah responden perempuan 5,6 10 orang lebih besar dibandingkan laki-laki 1,2 2 orang. 4.5.9 Pengalaman Kekerasan Fisik Maupun Psikis Yang Mengakibatkan Penderitaan Pada Kesehatan Seksual dan Reproduksi Setiap individu berhak untuk mencapai kesehatan reproduksi yang setinggi- tingginya. Maka kekerasan fisik maupun psikis yang mengakibatkan penderitaan pada kesehatan reproduksi merupakan pelanggaran atas hak asasi manusia. Tabel 4.22 Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Kekerasan Fisik Maupun Psikis Yang Mengakibatkan Penderitaan Pada Kesehatan Seksual dan Reproduksi No. Pengalaman Kekerasan Fisik dan Psikis Jenis Kelamin Total Perempuan Laki-laki F F F 1. Tidak Pernah 51 29 72 40,9 123 69,9 2. Pernah 37 21 16 9,1 53 30,1 Total 88 50 88 50 176 100 Sumber: Secara umum, responden yang terjaring menajwab bahwa mereka tidak pernah mengalami kekerasan fisik dan psikis yang mengakibatkan penderitaan pada kesehatan seksual dan reproduksi 69,9 123 orang. Dari data ini dapat dilihat bahwa jumlah responden lak-laki 40,9 72 orang yang tidak pernah mengalami Data Penelitian Lapangan Kuesioner Juli 2011 Universitas Sumatera Utara kekerasan fisik dan psikis lebih banyak dibandingkan dengan jumlah responden perempuan 29 51 orang. Sementara itu responden yang pernah mengalami kekerasan fisik dan psikis 30,1 53 orang dengan responden perempuan 21 37 orang dan laki-laki 9,1 16 orang. Maka dapat disimpulkan bahwa relasi gender dalam aspek ini masih timpang sehingga kekerasan fisik dan psikis rentan terjadi pada perempuan.

4.5.10 Mendapatkan Paksaan Untuk Menceritakan Kehidupan Seksual