Entropi 25 ºC
: 149 J K-1 mol-1
Energi Gibs 25 ºC : 177 kJmol
Entropi Pembentukan 25ºC : -835 J K-1mol-1
Temperatur Kritis
: 905,56 ºC
Tekanan Kritis : 99,47 atm
2. Sifat Kimia Melamin :
o Hidrolisa dengan basa, jika direaksikan dengan NaOH akan membentuk ammeline
ammelide. o
Pembentukan garam Melamin adalah basa lemah yang akan membentuk garam jika bereaksi dengan asam
organik maupun anorganik. Dimana kelarutan garam melamin tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan melamin bebas.
o Reaksi dengan aldehid
Melamin bereaksi dengan aldehid membentuk bermacam-macam produk, yang paling penting adalah reaksi dengan formaldehid membentuk resin.
MeNH23 + 6 CH2O MeNCH2OH2 Me adalah molekul melamin dimana semua atom hidrogen yang ada pada melamin
diganti dengan gugus methylol dan menghasilkan produk dari Monomethylol sampai hexamethylol melamin. Methylolmelamin sedikit larut dalam sebagian besar solven
dan sangat tidak stabil karena diikuti oleh reaksi resinifikasi kondensasi.
2.3.4 Kegunaan Melamin
Universitas Sumatera Utara
Kegunaan melamin diantaranya adalah digunakan sebagai bahan baku pembuatan melamin resin, bahan sintesa organik, penyamakan kulit, dan lain-lain. Berikut beberapa
sektor industri yang menggunakan bahan baku melamin Nadhori,2009.
• Industri adhesive
Merupakan industri yang memproduksi adhesive untuk keperluan industri woodworking seperti industri playwood, industri blackboard, industry particleboard.
• Industri moulding Merupakan industri yang diantaranya menghasikan alat keperluan rumah tangga.
• Industri surface coating Adalah industri yang menghasilkan cat, tiner, dempul.
• Industri laminasi Industri yang menghasilkan furniture.
2.3.5 Melamin Palsu
Melamin palsu merupakan hasil polomerisasi antara senyawa urea dan formaldehid yang menghasilkan fenol. Susunan kimianya sangat berbeda, dimana melamin mempunyai struktur
rantai lingkaran sehingga lebih stabil, sedangkan ikatan kimia urea formaldehid berupa rantai lurus sehingga pelepasan formaldehid lebih mudah Yuliarti, 2007.
Urea formaldehid hanya tahan sampai pada suhu 62°C sehingga lebih mudah pecah atau berubah bentuk pada perlakuan suhu ekstrem. Urea yang dipanaskan akan menghasilkan
formaldehid yang kadar pencemarnya tergantung pada seberapa kuat ikatan bahannya serta tingkat proses yang dijalankan produsen Yuliarti, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.3.6 Pengaruh Melamin Terhadap Kesehatan
Melamin menjadi boomerang bagi kesehatan tubuh yaitu ketika terjadinya migrasi monomer formaldehid ke dalam makanan yang dikonsumsi. Ketika formaldehid yang terdapat
pada bahan melamin lepas akibat panas atau asam, dikhawatirkan terjadi migrasi monomer tersebut kebahan pangan. Apabila kontak tersebut terjadi dalam jangka waktu yang panjang
periode 5-40 tahun akan menyebabkan zat kimia tersebut terakumulasi dan menjadi konsisten stabil, sehingga sulit diekskresikan dan menjadi zat asing dalam tubuh yang berefek pada
gangguan fungsi organ dan memicu penyakit kanker atau ginjal OECD. 1998. Menurut WHO 2008, belum ada data penelitian terhadap manusia secara langsung,
tetapi baru terhadap hewan coba. Melamin menyebabkan batu kandung kemih hewan coba. Ketika bersama asam sianurat, yang kemungkinan ada bersama melamin, dapat membentuk
kristal batu ginjal. Kristal-kristal kecil ini kemudian menutupi lubang-lubang kecil dalam ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal serta kematian. Melamin juga penyebab kanker hewan
coba, sedang pada manusia belum ada bukti,sehingga efek karsinogeniknya masih samar. Potensial kronik lainnya adalah mutagenik untuk bakteri dan atau khamir yeast. Potensial akut
pada iritasi kulit, iritasi mata, dan iritasi paru-paru. Menurut Albert Baner 2000 yang dikutip oleh Fatimah,dkk bahwa pada wadah
peralatan melamin yang terbuat dari urea, formaldehid mempunyai ikatan kimia berupa rantai lurus dan kurang stabil, sehingga pelepasan formaldehidnya lebih mudah, dan hanya tahan
sampai suhu 620ºC. Formalin yang dilepaskan oleh peralatan makan tersebut berpotensi membahayakan kesehatan karena bisa menyebabkan timbulnya kanker, batu ginjal, gagal ginjal,
menyerang saluran kemih, serta rusaknya organ-organ tubuh dan menyebabkan kematian. Melamin berbahaya jika tertelan, terhirup, atau terserap kulit. Paparan secara kronik dapat
Universitas Sumatera Utara
mencetuskan terjadinya kanker dan kerusakan sistem reproduksi dan dosis toksik dari melamin
cukup tinggi dengan LD50 3,161 mg per kg berat badan WHO.2008. 2.3.7 Standar Kadar Melamin
1. Standar Kadar Melamin pada Peralatan Makan Melamin
Badan Standar Nasional menetapkan syarat mutu produk melamin untuk perlengkapan makan dan minum yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi produsen serta membantu
upaya perlindungan konsumen, dan syarat untuk kandungan formaldehid terekstrak adalah sebanyak 30 ppm SNI, 2008.
2. Standar Kadar Melamin pada Tubuh Manusia
WHO menetapkan TDI tolerable daily intake untuk melamin sebesar 0,2 mgkg berat badan dan asam sianurat sebesar 1,5 mgkg berat badan per hari. Amerika Serikat melalui
oleh badan pengawas obat dan makanan atau Food and Drug Administration FDA
2.4 Formaldehid