Lebih dari 50 produksi formaldehida dihabiskan untuk produksi resin formaldehida Prijono,
2007.
Selain itu
2.4.4 Bahaya Formaldehid Bagi Kesehatan
dalam bidang medis, larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit,
misalnya mengangkat kutil.
Karakteristik risiko yang membahayakan bagi kesehatan manusia yang berhubungan dengan formaldehid adalah berdasarkan konsentrasi dari substansi formaldehid yang terdapat di
udara dan juga dalam produk-produk pangan WHO, 2002 dalam Cahyadi 2009. Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika
kandungan formaldehid dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel sehingga terjadi
keracunan pada tubuh. Selain itu, kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik menyebabkan kanker dan bersifat
mutagen menyebabkan perubahan fungsi seljaringan, serta orang yang mengonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan
adanya kegagalan peredaran darah. Formalin yang mengalami penguapan berupa gas yang tidak berwarna, dengan bau yang tajam menyesakkan sehingga merangsang hidung, tenggorokan, dan
mata Cahyadi, 2009. Kalau terpapar formaldehid dalam jumlah banyak, misalnya terminum, bisa
menyebabkan kematian. Dalam tubuh manusia, formaldehida dikonversi jadi asam format yang meningkatkan keasaman darah, tarikan nafas menjadi pendek dan sering hipotermia, juga koma,
atau sampai kepada kematiannya. Di dalam tubuh, formaldehida bisa menimbulkan terikatnya DNA protein, sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal Hamdani, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, zat ini dilaporkan dapat menyebabkan kanker hidung pada hewan pengerat Albert dkk.1982 dalam Frank C. Lu 1994. Berdasarkan Komite mengenai Aldehid 1981
yang didaptasi oleh Frank C. Lu 1994 bahwa formaldehid dapat mengakibatkan efek akut bagi
manusia yang dapat dilihat melalui tabel 2.1 berikut : Tabel 2.1 Efek Akut Formaldehid pada Kesehatan Manusia pada Berbagai
Konsentrasi Pengaruh Bagi Kesehatan
Konsentrasi formaldehid ppm
Tidak ada laporan 0,0-0,5
Efek neurofisiologi 0,05-1,5
Iritasi mata 0,01-2,0
Iritasi saluran napas bagian atas 0.10 – 25
Efek saluran napas bagian bawah dan paru-paru
5 – 30 Edema paru-paru, radang, peneumonia
50– 100 Kematian
100 Sumber : Frank C. Lu.1994
Diukur oleh penentuan kronaksi optik, elektroensefalografi, dan kepekaan mata terhadap cahaya setelah sebelumnya diadaptasikan dengan gelap
konsentrasi yang rendah 0,01ppm dapat terlihat bila ada pencemar lain mungkin bekerja secara sinergis.
Larutan formaldehid bila mengenai kulit dapat menimbulkan warna keputihan disertai dengan pengerasan, serta memberikan efek arestetik. Dermatitis dan reaksi sensitivitas dapat
terjadi setelah penggunaan pada konsentrasi yang lazim digunakan, dan setelah kontak dengan residu formaldehid dalam resin Angka, 1992 dalam Cahyadi, 2009.
Keracunan formaldehid melalui inhalasi menyebabkan iritasi pada saluran napas, selain itu juga merangsang mata. Beberapa orang mungkin sensitif terhadap formaldehid pada kadar 1
ppm. Gejala lain yang dapat timbul pada ppm rendah, antara lain edema laring, dan reaksi sensitivitas pada kulit seperti urtikaria Sartono, 2001.
2.4.1
1. Bila terhirup
Bahaya Jangka Pendek akut
Universitas Sumatera Utara
• Iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk.
• Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru, pembengkakan paru.
• Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah.
• Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian. 2.
Bila terkena kulit Apabila terkena kulit maka akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi
merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar. 3.
Bila terkena mata •
Apabila terkena mata dapat menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata.
• Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan
pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata. 4.
Bila tertelan •
Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat,
sakit kepala, hipotensi tekanan darah rendah, kejang, tidak sadar hingga koma. •
Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.
2.4.2
1. Bila terhirup
Bahaya jangka panjang kronis
Universitas Sumatera Utara
• Apabila terhirup dalam jangka lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir
hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru. • Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan
terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang. • Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan.
• Kanker pada hidung, ronggga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak. 2.
Bila terkena kulit Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta memerah, kerusakan
pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.
3. Bila terkena mata
Jika terkena mata, bahaya yang paling menonjol adalah terjadinya radang selaput mata. 4.
Bila tertelan Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan
kepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan rasa gatal di dada.
2.4.3
1. Terhirup
Tindakan Pencegahan:
a. Untuk mencegah agar tidak terhirup gunakan alat pelindung pernafasan, seperti
masker, kain atau alat lainnya yang dapat mencegah kemungkinan masuknya formalin ke dalam hidung atau mulut.
Universitas Sumatera Utara
b. Lengkapi sistem ventilasi dengan penghisap udara exhaust fan yang tahan
ledakan. 2.
Terkena mata a.
Gunakan pelindung mata atau kacamata pengaman yang tahan terhadap percikan. b.
Sediakan kran air untuk mencuci mata di tempat kerja yang berguna apabila terjadi keadaan darurat.
3. Terkena kulit
a. Gunakan pakaian pelindung bahan kimia yang cocok.
b. Gunakan sarung tangan yang tahan bahan kimia.
4. Tertelan
Hindari makan, minum dan merokok selama bekerja. Cuci tangan sebelum makan Wicaksana,2009.
2.4.5
Pertolongan tergantung pada konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban. Sebelum ke rumah sakit, berikan arang aktif norit bila tersedia. Jangan melakukan rangsangan agar
korban muntah, karena akan menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran cerna atas.
Pertolongan Pertama Bila Terjadi Keracunan Akut
Di rumah sakit biasanya tim medis akan melakukan bilas lambung gastric lavage, memberikan arang aktif walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan pada
saat endoskopi. Endoskopi adalah tindakan untuk mendiagnosis terjadinya trauma esofagus dan saluran cerna. Untuk meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat dilakukan hemodyalisis
cuci darah. Tindakan ini diperlukan bila korban menunjukkan tanda-tanda asidosis metabolik berat.
Universitas Sumatera Utara
2.4.6 Standar Kadar Formaldehid