Analisis Regresi Berganda METODE PENELITIAN

heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 0,05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Ghozali,2006:105. 3. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali 2006:91. Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut : a. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas b. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikoliniearitas

c. Analisis Regresi Berganda

Peneliti menggunakan analisis regresi linier besrganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS Statistic Product and Service Solution versi 16.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Universitas Sumatera Utara Dimana : Y = Keputusan Membeli. a = Konstanta. b 1, b 2 = Koefisien Regresi Berganda. X 1 = Pemasaran Rasional X 2 = Emosional X 3 = Spritual e = Variabel Penganggu standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak, sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Uji secara Simultan Serempak Uji-F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan serempak terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a H : b 1= b 2= b 3 = 0, Pemasaran rasional, emosional, dan spiritual tidak berpengaruh secara serempak terhadap keputusan membeli produk Teh Botol Sosro pada mahasiswa FE USU. Universitas Sumatera Utara b H a : b 1= b 2= b 3 ≠ 0 , Pemasaran rasional, emosional, dan spiritual berpengaruh secara serempak terhadap keputusan membeli produk Teh Botol Sosro pada mahasiswa FE USU. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2. H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2 Uji secara Parsial Individual Uji-t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial individual menerangkan variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a H : b i = 0, Pemasaran rasional, emosional, dan spiritual tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan membeli produk Teh Botol Sosro pada mahasiswa FE USU. b H a : b i ≠ 0 , Pemasaran rasional, emosional, dan spiritual berpengaruh secara parsial terhadap keputusan membeli produk Teh Botol Sosro pada mahasiswa FE USU. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H diterima jika – t hitung t tabel pada α = 5 2. H a diterima jika – t hitung t tabel pada α = 5 3. Pengujian Goodness of Fit R 2 Universitas Sumatera Utara Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi R 2 ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1, dimana semakin tinggi R 2 mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R 2 =0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB I V HASIL DAN PEMBAHASAN