BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan IPTEK Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang kian pesat, membawa perubahan juga pada kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu
membawa akibat yaitu tuntutan yang lebih tinggi terhadap tiap individu untuk meningkatkan kinerja mereka sendiri dan masyarakat luas. Agar eksistensi tetap
terjaga, maka setiap individu akan mengalami stress terutama bagi individu yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi. Misalnya saja
seorang supir perusahaan yang telah lama bekerja pada perusahaan dan tidak pernah mendapat tugas untuk mengantar tamu asing dan tidak memiliki
kemampuan untuk berbicara menggunakan bahasa Inggris. Adanya perkembangan tersebut mengakibatkan karyawan harus mengubah pola dan sistem kerjanya
sesuai dengan tuntutan yang ada sekarang, yakni kemampuan menggunakan bahasa Inggris dalam melaksanakan tugasnya.
Setiap orang dimanapun ia berada dalam suatu organisasi, dapat berperan sebagai sumber stress bagi orang lain. Mengelola stress diri sendiri berarti
mengendalikan diri sendiri dalam kehidupan. Sebagai seorang manajer, mengelola stress pekerja di tempat kerja, lebih bersifat pemahaman akan penyebab stress
orang lain dan mengambil tindakan untuk menguranginya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Efektivitas proses komunikasi dua arah diantara
manajer dan pekerja adalah penting untuk mengidentifikasi penyebab stress yang potensial dan penyelesaiannya, karena stress akan selalu menimpa pekerja
Universitas Sumatera Utara
maupun organisasi. Stress sebagai suatu ketidakseimbangan antara keinginan dan kemampuan memenuhinya sehingga menimbulkan konsekuensi penting bagi
dirinya. Stress sebagai suatu kondisi dinamis di mana individu dihadapkan pada kesempatan, hambatan, dan keinginan dan hasil yang diperoleh sangatlah penting
tapi tidak dapat dipastikan. Perusahaan harus memiliki perencanaan kerja yang merupakan suatu
proses dimana karyawan dan manajer bekerja sama merencanakan apa yang akan dikerjakan karyawan pada tahun mendatang, menentukan bagaimana kinerja harus
diukur, mengenali dan merencanakan cara mengatasi kendala, serta mencapai pemahaman bersama tentang pekerjaan itu. Kinerja karyawan akan baik jika dia
mempunyai keahlian skill yang tinggi, bersedia bekerja karena di gaji atau diberi upah sesuai perjanjian, mempunyai harapan expectation merupakan hal yang
menciptakan motivasi seorang karyawan bersedia melaksanakan kegiatan kerja dengan kinerja yang baik. Seorang yang sangat termotivasi, yaitu orang-orang
yang melaksanakan upaya subtansial, guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya, dan organisasi dimana dia bekerja. Seorang yang tidak
termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Bila sekelompok karyawan dan atasannya mempunyai kinerja yang baik, maka akan
berdampak pada kinerja perusahaan yang baik pula PT. Indah Mandiri Sari yang berlokasi di Komp. Johor Indah Permai Blok
D41 Kel. Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Medan. Merupakan perusahaan yang terdaftar dalam AKLI Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia
Medan yang bernaung langsung dalam Pengawasan PT PLN PERSERO Wil.
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara, Perusahaan ini melayani JasaPengurusan Pemasangan, Instalasi, Sertifikasi Layak Operasi SLO Instalasi Listrik di seluruh wilayah Kota Medan.
Perusahaan ini menjalankan kegiatan perusahaannya dengan membawa visi dan misi ” Menjadi penyedia layanan dalam sektor ketenaga listrikan baik sebagai
kontraktor, kosultan pengawas, perencanaan maupun dalam pengadaan peralatan kelistrikan yang akan memberikan nilai tambah bagi mitra perusahaan”
Karyawan PT. Indah Mandiri Sari Medan , harus peka terhadap perubahan yang ada, seperti persaingan global dan perubahan teknologi yang semakin
meningkat. Para pekerja yg tersebut membutuhkan jam kerja yang sangat tinggi dan kesabaran dalam melaksanakan aktifitas pekerjaannya. Oleh karena itu,
penulis ingin melakukan penelitian mengenai tingkat stress kerja para karyawan di PT. Indah Mandiri Sari Medan.
Tabel 1.1 Laporan Tingkat Kehadiran Alpha, Cuti dan Sakit Karyawan
PT. Indah Mandiri Sari Medan tahun 2009 – 2011
Tahun Kehadiran
Alpha Cuti
Sakit Total
2009 96
1 2
3 4
2010 93
3 3
1 7
2011 91
5 3
2 9
Rata-rata 93.3
3 2.6
2 6.6
Sumber PT. Indah Mandiri Sari 2011 data diolah
Dapat dilihat pada Tabel 1.1 beberapa tahun belakangan ini terjadi kenaikan pada tingkat ketidakhadiran karyawan. Tingkat ketidakhadiran karyawan
Universitas Sumatera Utara
tertinggi terjadi pada tahun 2011. Pada tahun 2011 ketidakhadiran mencapai 5, cuti 3 dan sakit 2. Menurut Mudiartha, dkk 2011 : 93 mengemukakan bahwa
rata-rata tingkat absensi 2-3 persen per bulan masih dianggap baik, absensi 3 persen ke atas menunjukan disiplin kerja yang buruk didalam suatu perusahaan.
Dengan tingkat absensi rata-rata diatas 3 persen ini merupakan salah satu indikasi adanya masalah dalam kinerja karyawan. Hal ini menyebabkan pekerjaan tidak
selesai dalam waktu yang ditentukan. Hal ini dapat terlihat dari Jumlah Pekerjaan dan Realisasi Pekerjaan pada PT. Indah Mandiri Sari Medan.
Tabel 1.2 Jumlah Pekerjaan dan Realisasi Pekerjaan
PT. Indah Mandiri Sari Medan Tahun 2009 – 2011
Tahun Jumlah Pekerjaan
Realisasi Pekerjaan Persentase
2009
357 370
103.64
2010
368 366
99.45
2011 373
364 97.58
Sumber PT. Indah Mandiri Sari 2011 data diolah
Tabel 1.2 menunjukkan target dan realisasi pekerjaan pada PT Indah Mandiri Sari Medan pada tahun 2009-2011. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa
target yang berhasil dicapai hanya pada tahun 2009. Dimana pada tahun 2009 tersebut jumlah pekerjaan yang berhasil direalisasikan dapat melebihi target yang
telah ditentukan sebesar 103,64 . Sedangkan pada tahun-tahun lainnya, realisasi pekerjaan tidak berhasil mencapai jumlah pekerjaan yang ada. Dari Tabel 1.2 juga
Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat adanya indikasi penurunan kinerja yang terjadi pada tahun 2010 dan 2011.
Dari uraian sebelumnya, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul ”Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja Pada Karyawan PT. Indah
Mandiri Sari, Medan.
1.2 Rumusan Masalah