Pertimbangan Etik Uji Validitas dan Reliabilitas

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin untuk melakukan penelitian dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Setelah mendapat izin dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan, peneliti mendatangi responden untuk menjelaskan tujuan, dan manfaat penelitian. Kemudian peneliti meminta kesediaan responden untuk menjadi responden, apabila telah bersedia maka responden mengisi lembar persetujuan menjadi responden Informed consent. Informasi yang didapat dari responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti Confidentiality dengan tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan Anonimity.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Teknik pengumpulan data dari responden yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah kuesioner yang sesuai dengan variabel penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pertama tentang data demografi, bagian kedua tentang kuesioner motivasi berdasarkan kebutuhan Maslow dan bagian ketiga tentang kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Universitas Sumatera Utara

5.1. Metode Pengukuran Data Demografi

Kuisioner data demografi meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, status pekerjaan, pendidikan, asuransi kesehatan, status pekerjaan dan lama kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Variabel jenis kelamin, pendidikan terakhir, status pekerjaan, asuransi kerja dan status pernikahan disajikan dengan skala pengukuran kategorik. Sedangkan usia dan lama kerja disajikan dengan skala pengukuran numerik. Data demografi responden hanya digunakan untuk menguraikan karakteristik responden.

5.2. Metode Pengukuran Kuesiner Motivasi

Kuesioner tentang motivasi berdasarkan kebutuhan Maslow ini diambil dari kuesioner Rumah Sakit St. Catherine yang telah dimodifikasi oleh peneliti dari studi literatur. Kuesioner ini berisi tentang motivasi perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Kuisioner terdiri dari 24 pernyataan yang terbagi ke dalam lima sub variabel kebutuhan Maslow, yakni kebutuhan fisiologis 1-5, kebutuhan keamanan 6-10, kebutuhan kepemilikan 11-14, kebutuhan harga diri 15-20, kebutuhan aktualisasi diri 21-24. Pengukuran variabel ini dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 bentuk pilihan jawaban. Selanjutnya mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif dengan cara: Universitas Sumatera Utara a. Untuk pernyataan 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 22 dan 23, jawaban “SL” bernilai 4, jawaban “S” bernilai 3, jawaban “KK” bernilai 2, jawaban “TP” bernilai 1. b. Untuk pernyataan 1, 12 dan 24, jawaban “SL” bernilai 1, jawaban “S” bernilai 2, jawaban “KK” bernilai 3, dan jawaban “TP” bernilai 4. Untuk analisa selanjutnya motivasi dikategorikan menjadi 2 yaitu baik dan tidak tidak baik berdasarkan cut of point nilai mean dan median. Nilai mean digunakan apabila data berdistribusi normal dan median apabila data tidak berdistribusi normal Dahlan, 2011.

5.3. Kuesioner kinerja perawat pelaksana

Kuisioner tentang kinerja perawat pelaksana merupakan hasil modifikasi kuesioner kinerja perawat tool 5 dan kuesioner kinerja DEPKES tahun 2001. Kuisioner ini menggunakan skala likert yang terdiri dari 29 pernyataan mulai dari pengkajian 1-5, diagnosa 6-10, perencanaan 11-17, implementasi 18-24, dan evaluasi 25-28. Kinerja perawat pelaksana diukur dengan skala likert dengan nilai 4= merasa baik dan sesuai standar, 3= merasa baik, 2= merasa kurang baik dan 1= tidak pernah. Untuk analisa selanjutnya kinerja dikategorikan menjadi 2 yaitu baik dan tidak baik berdasarkan cut of point. Nilai mean digunakan apabila data berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara dan median apabila data tidak berdistribusi normal Dahlan, 2011. Karena data berdistribusi normal, maka variabel kinerja menggunakan nilai mean.

6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dengan mengungkap variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang di ukur. Kuisioner variabel independen kebutuhan Maslow diambil dari kuesioner baku Rumah Sakit St. Catherine yang telah dimodifikasi oleh peneliti dari studi literatur. Uji validitas dilakukan dengan metode product moment, yaitu dengan mengkorelasikan skor butir pada kuesioner dengan totalnya. Jika nilai koefisien korelasinya lebih dari 0,200 maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid. Uji validitas ini menggunakan bantuan program komputer. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Besar sampel untuk uji reliabilitas pada penelitian ini berjumlah 30 orang perawat pelaksana di Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan Universitas Sumatera Utara Uji reliabilitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan komputerisasi untuk menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Polit Hungler 1999 menjelaskan bahwa suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai reliabilitas lebih dari 0.70. Uji coba Instrumen dilakukan pada bulan Mei 2012 di RS Dr. Pirngadi Medan. Uji coba dilakukan terhadap 30 orang perawat pelaksana di ruang rawat inap. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabelitas pada kuesioner motivasi berdasarkan kebutuhan maslow didapatkan bahwa pernyataan 2, 3, 10, 12, 13, dan 24 tidak valid sehingga pernyataan tersebut dimodifikasi kembali oleh peneliti agar dapat digunakan dalam penelitian. Setelah dimodifikasi, kuesioner tersebut diuji ulang atau re-test dan didapatkan pernyataan 3, 12 dan 24 tidak valid. Pernyataan 3, 12 dan 24 masih tetap digunakan dalam penelitian karena pertimbangan penyataan-pernyataan merupakan poin penting yang harus diketahui dalam penelitian ini. Pada uji reliabelitas didapatkan nilai 0.820 0.70 dapat disimpulkan bahwa instrumen motivasi berdasarkan kebutuhan maslow ini telah reliabel. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabelitas kuesioner kinerja diketahui bahwa pernyataan 5, 24 dan 29 tidak valid sehingga pernyataan tersebut dimodifikasi kembali oleh peneliti agar dapat digunakan dalam penelitian. Setelah dimodifikasi kuesioner di uji ulang atau re-test. Ternyata didapatkan pernyataan 25 tidak valid. Pernyataan 25 masih tetap digunakan dalam penelitian karena pertimbangan penyataan merupakan poin penting yang harus diketahui dalam penelitian ini. Pada Universitas Sumatera Utara uji reliabelitas didapatkan nilai 0.832 0.70 dapat disimpulkan bahwa instrumen kinerja ini telah reliabel.

7. Pengumpulan Data