Supervisi Pelatihan Kompensasi Faktor-faktor Eksternal yang Mempengaruhi Kinerja 1. Kepemimpinan

arahan pemimpin atau diberikan oleh pemimpin dan bawahan. Sedangkan Robbins 1991 mendefenisikan bahwa kepemimpinan adalah proses memberdayakan kepercayaan dan mengajarkan orang lain untuk menggunakan seluruh kemampuannya dengan menyingkirkan kepercayaan yang membatasi mereka Marquis Huston, 2010. Dalam suatu organisasi dan manajemen suatu organisasi, kepemimpinan merupakan hal yang penting karena ada bukti bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja dan kepemimpinan berarti kemampuan untuk mengendalikan organisasi melalui perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan dalam rangka mencapai tujuan Adam, 1989.

4.2. Supervisi

Supervisi adalah suatu kegiatan pembinaan, bimbingan dan pengawasan oleh pengelolah program terhadap pelaksanaan di tingkat administrasi yang lebih rendah dalam rangka memantapkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Tujuan dari supervisi adalah untuk meningkatkan kinerja pegawai melalui suatu proses yang sistematis dengan peningkatan pengetahuan, peningkatan keterampilan, perbaikan sikap dalam bekerja, dan peningkatan motivasi pegawai Depkes, 2000. Manfaat supervisi apabila ditinjau dari sudut manajemen dapat dibedakan atas dua macam Azwar,1996 , yaitu: 1 Dapat lebih meningkatkan efetivitas kerja dan 2 Dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Universitas Sumatera Utara

4.3. Pelatihan

Pelatihan atau training menurut Notoatmodjo adalah salah satu bentuk proses pendidikan dengan melalui training sasaran belajar atau sasaran pendidikan akan memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang akhirnya akan menimbulkan perubahan perilaku mereka Azwar, 1996. Menurut Michael et.al 1995, ada tujuh maksud utama program pelatihan dan pengembangan, yaitu 1 memperbaiki kinerja, 2 meningkatkan ketrampilan karyawan, 3 menghindari keusangan manajerial, 4 menyolusikan permasalahan, 5 orientasi karyawan baru, 6 penyiapan promosi dan keberhasilan manajerial, 7 memberi kepuasan untuk kebutuhan pengembangan personal. Sehubungan dengan itu, uraian tentang pelatihan dan pengembangan secara eksplisit tidak dipisahkan, tetapi diuraikan menyatu karena saling mengait Basri Rivai, 2005.

4.4. Kompensasi

Kompensasi diartikan sebagai semua bentuk kembalian return finansial, jasa- jasa berwujud tunjangan-tunjangan yang diperoleh karyawan sebagai bagian dari sebuah hubungan kepegawaian Adam, 1989. Sistem insentif finansial menunjukkan hubungan paling jelas antara kompensasi dan prestasi kerja. Istilah sistem insentif pada umumnya digunakan untuk menggambarkan rencana-rencana pembayaran upah yang dikaitkan secara langsung atau tidak langsung dengan berbagai standar produktivitas karyawan atau kriteria tersebut Mamduh, 1997. Universitas Sumatera Utara

4.5. Iklim organisasi