vasodilatasi dan meningkatnya aliran darah, pada stadium lanjut kenyataannya lebih mirip status hipodinamik vasokonstriksi dan aliran darah berkurang.
Tanda karakterisik lain pada sepsis berat dan syok sepsis adalah gangguan ekstraksi oksigen perifer. Hal ini disebabkan karena menurunnya aliran darah
perifer, sehingga kemampuan untuk meningkatkan ekstraksi oksigen perifer terganggu, akibatnya VO2 pengambilan oksigen dari mikrosirkulasi berkurang.
Kerusakan ini pada syok sepsis dipercaya sebagai penyebab utama terjadinya gangguan oksigenasi jaringan.
Karakteristik lain sepsis berat dan syok sepsis adalah terjadinya hiperlaktatemia, mungkin hal ini karena terganggunya metabolisme piruvat, bukan
karena dysoxia jaringan produksi energi dalam keterbatasan oksigen.
2.3 Early Goal Directed Therapy EGDT
Rivers 2001, dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa metode resusitasi yang berorientasi pada perbaikan oksigenasi jaringan sebagai tujuan
akhir end point di unit gawat darurat, telah berhasil menurunkan angka mortalitas syok sepsis menjadi 16. Resusitasi yang dikembangkan oleh Rivers
dkk ini lebih kita kenal dengan metode resusitasi Early Goal Directed Therapy EGDT. Kelompok studi The Surviving Sepsis Compaign SSC sejak tahun 2003
telah mengembangkan pedoman pengelolaan pasien dengan sepsis dalam bentuk rekomendasi. Pada edisi revisi tahun 2008 kelompok studi sepsis ini
merekomendasikan EGDT sebagai metode resusitasi pasien dengan sepsis berat dan syok sepsis 6 jam pertama pasien datang.
Universitas Sumatera Utara
Penilaian awal hemodinamik pada temuan pemeriksaan klinis, tanda vital, central venous pressure CVP, dan jumlah urin urinary output gagal mendeteksi
keadaan hipoksia jaringan sistemik. Strategi resusitasi definitif yang berorientasi sasaran Goal Directed Therapy dengan memanipulasi cardiac preload,
afterload, dan kontraktilitas untuk mencapai keseimbangan systemic oxygen deliveryDO2 dan kebutuhan oksigen oxygen demand. Hasil akhir yang
diharapkan adalah tercapainya nilai normal dari saturasi oksigen vena sentral central venous oxygen saturationScvO
2
., konsentrasi laktat, base deficit, dan pH. Saturasi oksigen vena sentral adalah petunjuk yang mewakili nilai kardiak
indeks yang merupakan target terapi homodinamik. Pada beberapa kasus pemasangan kateter arteri pulmonalis pulmonary-artery catheter dinilai tidak
praktis, pengukuran saturasi oksigen vena venous oxygen saturation dapat diukur di sirkulasi sentral.
Dalam perkembangannya protokol untuk penatalaksanaan sepsis berat dan syok sepsis pemeriksaan nilai serum laktat sebaiknya dilakukan sesegera mungkin
setelah pasien masuk ke IGD walau pun pada pasien tidak dijumpai adanya hipotensi,
peningkatan nilai serum laktat ≥ 4 mmolL merupakan indikasi terjadinya hipoksia dan perlu tindakan EGDT segera untuk optimalisasi pasien.
Universitas Sumatera Utara
Resusitasi metode Early Goal Directed Therapy EGDT adalah:
Pemberian oksigen ±
Int ubasi Endot rakeal dan Vent il asi
Mekanik
Kat et erisasi art eri dan vena sent ral
Sedasi,Paralisis jika intubasi, atau keduanya
CVP Krist al oid
Kol oid
MAP
ScvO
2
Tujuan Tercapai
Obat Vasoakt if
Transf usi sel darah merah sampai hemat okrit
≥ 30
Obat Inot ropik
Masuk Rumah Sakit
No 65 mmHg
90 mmHg
70 mmHg 70
≥
70 8 mmHg
≥ 70
≥
65
and ≤
90 mmHg
Yes 8 – 12 mmHg
Universitas Sumatera Utara
2.4 Serum Laktat