BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Beban Kerja Fisik
4
Workload atau beban kerja merupakan usaha yang harus dikeluarkan oleh
seseorang untuk memenuhi permintaan dari pekerjaan tersebut. Sedangkan capacity
adalah kemampuankapasitas manusia. Kapasitas ini dapat diukur dari kondisi fisik maupun mental seseorang.
Dalam ergonomi, prinsip dalam perancangan kerja adalah dengan tetap menjaga agar demand pekerjaan kurang dari kapasitas manusia. Artinya, workload
demand harus lebih kecil dari human capacity. Seperti halnya mesin, jika beban
yang diterima melebihi kapasitasnya, maka akan menurunkan usia pakai mesin tersebut, bahkan menjadi rusak. Begitu pula manusia, jika ia diberikan beban kerja
yang berlebihan, maka akan menurunkan kualitas kerja orang tersebut seperti kelelahan, tingginya error rate dan juga dapat mempengaruhi keselamatan dan
kesehatan kerja. Analisis beban kerja ini banyak digunakan diantaranya dapat digunakan
dalam penentuan kebutuhan pekerja man power planning; analisis ergonomi, analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, hingga ke perencanaan
penggajian. Perhitungan beban kerja setidaknya dapat dilihat dari tiga aspek, yakni
fisik, mental, dan penggunaan waktu. Aspek fisik meliputi perhitungan beban
4
http:adipradana.wordpress.com20081127analisis-beban-kerja
Universitas Sumatera Utara
kerja berdasarkan kriteria-kriteria fisik manusia. Aspek mental merupakan perhitungan beban kerja dengan mempertimbangkan aspek mental psikologis.
Sedangkan pemanfaatan waktu lebih mempertimbangkan pada aspek penggunaan waktu untuk bekerja.
Secara umum, beban kerja fisik dapat dilihat dari dua sisi, yakni sisi fisiologis dan biomekanika. Sisi fisiologis melihat kapasitas kerja manusia dari
sisi fisiologi tubuh faal tubuh, meliputi denyut jantung dan konsumsi energi. Sedangkan biomekanika lebih melihat kepada aspek terkait proses mekanik yang
terjadi pada tubuh, seperti kekuatan otot, dan sebagainya.
3.2. Manual Material Handling
5,6
Manual Material Handling MMH adalah bagian dari banyak pekerjaan
dan kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan. Biasanya melibatkan mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, dan membawa benda-benda dengan tangan.
Dalam dunia industri, hal ini meliputi berbagai kegiatan seperti bongkar muat kotak atau karton, pemindahan material dari conveyor, dan penumpukan barang di
gudang. Berbagai efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang dapat
dikaitkan dengan MMH. Beberapa di antaranya adalah National Institude for Occupational Safety and Health, 1981 laserasi, memar, dan patah tulang;
tegangan kardiovaskular, seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah,
5
Sanders, Mark S.1987. Human Factors in Engineering and Design. Sixth Edition. Halaman: 225
6
Nurmianto, Eko.2008. Ergonomi Konsep dasar dan Aplikasinya. Edisi kedua. Halaman: 154-155
Universitas Sumatera Utara
kelelahan otot, cedera muskuloskeletal, terutama pada tulang belakang; dan nyeri punggung. Berkaitan dengan cedera seperti itu, National Safety Council
melaporkan bahwa cedera yang berhubungan dengan MMH sekitar 25 dari semua cedera industri dan menghasilkan sekitar 12 juta hari kerja hilang per tahun
dan lebih dari 1 miliar dalam biaya kompensasi. Kebutuhan untuk mengangkat secara manual haruslah diteliti secara
ergonomis. Untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan sehat maka perlu adanya suatu batasan angkat untuk operator. Pendekatan terhadap batasan dari
masssa beban yang akan diangkut meliputi: a. Batasan legal legal limitations
Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa batasan angkat secara legal dari berbagai negara yang digunakan untuk pabrik dan sistem bisnis manufaktur
lainnya. Batasan angkat ini dipakai sebagai batasan angkat secara internasional. Beberapa komisi yang telah mengeluarkan standar untuk penentuan batas
maksimum ini adalah: - The Health and Safety Commission di Inggris, 1982.
- The National Occupational Health and Safety Commission Worksafe Australia, 1986.
- NIOSH National Institute of Occupational Safety and Health di Amerika.
b. Batasan biomekanika biomechanical limitations Batasan biomekanika berdasarkan nilai dari analisa biomekanika, yaitu
rentang postur atau posisi aktivitas kerja ,ukuran beban dan ukuran manusia yang
Universitas Sumatera Utara
dievaluasi. Sedangkan criteria keselamatan adalah berdasarkan beban tekan compression load pada intervertebral disk antara lumbar nomor lima dan sacrum
nomor satu L5S1. c. Batasan fisiologi physiological limitations
Metode pendekatan ini dengan mempertimbangkan rata-rata beban metabolisme dari aktivitas angkat yang berulang repetitive lifting, sebagaimana
dapat juga ditentukan dari jumlah konsumsi oksigen, denyut jantung, dan konsumsi energi.
d. Batasan psiko-fisik psyco-physic limitations Metode ini berdsarkan pada sejumlah eksperimen yang berupaya untuk
mendapatkan berat pada berbagai keadaaan dan ketinggian beban yang berbeda- beda. Metode ini dirangkumkan oleh Snook 1978 dan dikatakan bahwa: “Para
pekerja memonitor perasaannya masing-masing dan mengatur berat beban sampai menunjukkan kemampuan angkat maksimum”.
3.3. Biomekanika