Analisis Antropometri ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.3. Analisis Antropometri

Antropometri yang mempengaruhi kinerja operator dalam mengangkat dan menyusun krat adalah tinggi jangkauan tangan ke atas dan jarak jangkauan tangan ke depan, dan tinggi badan. Tinggi jangkauan tangan pada posisi tegak diperlukan untuk menetukan apakah operator dapat meletakkan krat pada tingkat keenam, sedangkan jarak jangkauan tangan ke depan untuk menentukan apakah operator mampu menjangkau level 1,2, dan 3 baris paling belakang dari posisi operator. Seperti yang telah diuraikan dalam subbab sebelumnya, adanya perbedaan resiko cedera tulang belakang bagi setiap operator untuk penyusun krat pada tingkatan tertentu, kemungkinan besar di pengaruhi oleh antropometri dari operator itu sendiri, dalam hal ini adalah tinggi badan dan tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak. Hal itu dikarenakan adanya jarak-jarak tertentu yang dapat dicapai oleh jangkauan tubuh secara vertikal atas-bawah. Misalnya operator 1, dengan tinggi badan 167 cm memiliki resiko yang berbahaya bagi tulang belakang ketika menyusun krat pada tingkatan yang tinggi. Sedangkan operator 2, dengan tinggi badan 170 cm justru memiliki resiko yang berbahaya ketika menyusun krat pada tingkat yang rendah. Yang menjadi acuan adalah tinggi tumpukan krat dari lantai yaitu 171 cm, nilai ini dianggap sebagai X yaitu variabel yang nilai dimensinya akan dicari. Selanjutnya menentukan koefisien variansi v yang nilainya telah direkomendasikan oleh J.A. Roebuck sumber: Eko Nurmianto yaitu 3,7. Kemudian dilakukan perhitungan standar deviasi dengan rumus: SDx = v.X Universitas Sumatera Utara Maka, SDx = 3,7 x 171 cm = 6,372 cm Sehingga untuk nilai 95 persentil: = X + 1,645 x SDx = 171 cm + 1,645 x 6,372 cm = 181.48 cm Sementara tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak untuk operator 1 adalah 200 cm, operator 2 adalah 211 cm, dan operator 3 adalah 205 cm. Ketiga operator memiliki tinggi jangkauan tangan yang lebih besar dari tinggi susunan krat dari lantai. Artinya ketiga operator tersebut, sudah temasuk dalam 95 populasi yang dapat melakukan pekerjaan ini. Berdasarkan level krat, perbedaan antropometri operator dalam hal ini jarak jangkauan tangan ke depan menyebabkan kemudahan operator dalam menyusun krat setiap levelnya juga berbeda. Secara umum bagi ketiga operator, level dari penyusunan krat diatas pallet terhadap resiko sakit pada tulang belakang cenderung lebih berbahaya pada bagian belakang, yaitu level 1, 2, dan 3. Kemudian semakin ke depan tingkat bahayanya semakin menurun, karena lebih dekat dengan posisi operator berdiri, sehingga operator tidak perlu menggunakan jangkauan tangan maksimum. Namun, berdasarkan grafik tersebut, operator yang paling stabil adalah operator 3. Dalam penentuan operator yang sesuai untuk aktivitas ini, yang menjadi acuan adalah lebar dari dua krat yang disusun berbaris yaitu 73 cm, nilai ini dianggap sebagai X yaitu variabel yang nilai dimensinya akan dicari. Selanjutnya menentukan koefisien variansi v yang nilainya telah direkomendasikan oleh J.A. Universitas Sumatera Utara Roebuck sumber: Eko Nurmianto yaitu 3,7. Kemudian dilakukan perhitungan standar deviasi dengan rumus: SD x = v.X Maka, SD x = 3,7 x 73 cm = 2,701 cm Sehingga untuk nilai 95 persentil: = X + 1,645 x SD x = 73 cm + 1,645 x 2,701 cm = 77,44 cm. Sementara jarak jangkauan tangan ke depan untuk operator 1 adalah 63 cm, operator 2 adalah 73 cm, dan operator 3 adalah 67 cm. Ketiga operator memiliki tinggi jangkauan tangan yang lebih kecil dari jarak susunan krat level 1, 2, dan 3 baris belakang. Itulah sebabnya operator harus membungkukkan badannya ketika menyusun krat pada baris belakang. Sementara untuk baris kedua level 4, 5, dan 6, jarak yang harus dicapai adalah 43 cm panjang 1 krat nilainya berada jauh dibawah jarak jangkauan tangan ke depan semua operator, artinya ketiga operator tersebut, sudah temasuk dalam 95 populasi yang dapat melakukan pekerjaan ini. Demikian pula untuk baris paling depan, semua operator memiliki antropometri yang sesuai untuk melakukan kegiatan ini. Untuk mengetahui tinggi badan dari operator yang sesuai untuk melakukan pekerjaan pengangkatan dan penurunan krat secara manual, menggunakan gambar panjang segmen tubuh sebagai proporsi tubuh sumber: Chaffin, Occupational Biomechanic . Disebutkan bahwa jangkauan tangan = 0.186 H + 0.146 H + 0.108 Universitas Sumatera Utara H, dimana H adalah tinggi badan. Maka, 77,44 cm = 0.44 H. Sehingga tinggi operator yang direkomendasikan H adalah = 176 cm.

6.4. Alternatif Pemecahan Masalah